Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap masih minimnya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) khusus nelayan. Bahkan, angkanya baru 388 SPBU dari 11 ribu kampung nelayan di Indonesia.
Menteri Teten mengungkap, salah satu upaya untuk mendorong semakin banyaknya SPBU nelayan ini melalui program Solar untuk Koperasi Nelayan (Solusi Nelayan). Ini merupakan program kolaborasi antara Menteri Teten dan Menteri BUMN Erick Thohir yang juga melibatkan kedua kementerian tersebut.
Baca Juga
"Saat ini ada 11 ribu lebih desa nelayan, desa pesisir, tapi hanya ada 388 SPBU nelayan," ujarnya dalam Refleksi 2022 dan Outlook 2023 Kementerian Koperasi dan UKM, di Jakarta, Senin (26/12/2022).
Advertisement
"Dengan Program Solusi Nelayan, setiap koperasi nelayan miliki SPBU yang lebih dekat dengan desa nelayan tadi. Ini bahkan bisa memudahkan masyarakat nelayan untuk akses pembiayaan," sambungnya.
Menteri Teten mengungkap, pihaknya ingin membawa koperasi jadi bagian upaya pemerintah untuk menjawab persoalan ekonomi. Melalui program Solusi Nelayan, ini jadi bukti pihaknya mendukung perbaikan ekonomi nelayan.
Menurutnya, biasanya para nelayan membeli bahan bakar lebih tinggi dari harga pasar. Alasannya, masih minimnya SPBU yang dekat dengan sentra-sentra nelayan.
"Ini tentu dampaknya sangat besar, 60 persen biaya produksi nelayan dihabiskan untuk membeli bahan bakar. Selama ini akses mereka untuk mendapatkan solar subsidi ini bahan bakar ini yang susah, mereka harus beli dari pengecer," ujarnya.
Dengan skema pembelian itu, dari harga solar sekitar Rp 6.800 per liter saat ini, para nelayan haris merogoh kocek lebih dalam dengan Rp 10-12 ribu per liter. Dengan pengeluaran yang makin besar, ini diyakini Menteri Teten turut mempengaruhi tingkat kesejahteraan nelayan.
"(Program Solusi Nelayan) Ini bisa memotong biaya produksi nelayan hingga 30 persen dengan (membeli solar sesuai) harga SPBU," tegasnya.
Â
Diluncurkan September 2022
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki resmi meluncurkan program Solusi Nelayan di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (17/9/2022). Ini jadi bentuk upaya memperbaiki ekosistem perikanan termasuk nelayan di Indonesia.
Utamanya, dalam akses solar yang akan dikelola oleh koperasi-koperasi nelayan. Harapannya, penyaluran BBM Subsidi ini bisa semakin tepat sasaran dan meringankan beban nelayan.
Peresmian ini diperlihatkan Erick melalui akun Instagram pribadinya @erickthohir. Dari unggahan Instagram Stories-nya, Erick bersama Menteri Teten, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan beberapa pihak terkait lainnya ikut meresmikan program ini.
"Setelah kemarin berdiskusi dengan Menteri Koperasi dan UKM dan pihak swasta, hari ini kami akan meninjau realisasi program SOLUSI, BBM solar bersubsidi bagi para nelayan," kata Erick dalam unggahannya, Sabtu (17/9/2022).
"Sebagai permulaan kami akan mulai dari 7 titik kawasan nelayan, salah satunya Cilacap, Jawa Tengah. InsyaAllah bisa meringankan," tambahnya.
Â
Advertisement
Benahi Model Bisnis
Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Kementerian BUMN guna menibgkatkan ekosistem usaha perikanan. Salah satunya melalui program Solusi Nelayan (Solar untuk Koperasi Nelayan).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap kerja samanya dengan Menteri BUMN Erick Thohir tak sebatas menyalurkan solar subsidi. Lebih dari itu, ada penguatan bisnis model perikanan di Indonesia.
"Jadi Program Solusi Nelayan ini bukan hanya program untuk memberikan akses nelayan kepada BBM atau solar tetapi kami sepakat dengan Pak Menteri BUMN juga untuk membenahi model bisnisnya, supaya produk para nelayan ini bisa terhubung kepada pasar yang lebih luas dan didukung pembiayaan," ujar MenKopUKM Teten Masduki usai melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, mengutip keterangan resmi, Jumat (16/9/2022).
Rencananya, Program Solusi Nelayan akan diluncurkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) yang dikelola Koperasi Mino Saroyo pada Sabtu, 17 September 2022, di Cilacap, Jawa Tengah. Koperasi Mino Saroyo juga akan menjadi lokasi percontohan dalam penguatan akses pasar perikanan berbasis koperasi nelayan.
Â
Ekosistem Usaha Koperasi
Menteri Teten mengatakan, melalui Program Solusi Nelayan diharapkan juga ada model bisnis yang melibatkan koperasi. Saat ini pihaknya tengah mempelajari bagaimana koperasi menjadi offtaker pertama dari para nelayan. Selanjutnya dari koperasi baru diolah dan dihubungkan ke buyernya untuk di dalam negeri maupun luar negeri.
"Saya kira model seperti ini dibutuhkan juga pihak swasta untuk menjadi offtaker dari produk nelayan, jadi ini saya kira model yang harus dilakukan, bagaimana koperasi berperan sebagai agregator produk sekaligus sebagai offtaker sebelum produk masuk ke pasar," ujarnya.
Advertisement