BERANI BERUBAH: Kayu Bekas Pembawa Cuan

Sari bercerita, dia memilih kayu sebagai bahan kerajinan karena mudah dicari.

oleh Aprilia Wahyu Melati diperbarui 05 Jan 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 20:15 WIB
Pemilik kerajinan kayu limbah
Siska Priskila, pemilik usaha kerajinan kayu.

Liputan6.com, Jakarta Limbah kayu yang seringkali dianggap tidak berharga nyatanya bisa disulap menjadi sebuah hiasan atau dekorasi yang menguntungkan. Itu berkat ide kreatif yang tercipta dari Sari Priskila.

Sari bercerita, dia memilih kayu sebagai bahan kerajinan karena mudah dicari.

“Di Pondok Bambu dari tahun 70-an itu memang terkenal banyak kayu-kayu. Jadi, saya memang mencari kerajinan limbahnya yang medianya gampang saya cari. Nah, kebetulan kayu-kayu bekas, ban-ban bekas itu banyak dijumpai di daerah sini. Jadi, dari situlah idenya pertama kali kenapa saya memilih kerajinan kayu ini,” cerita dia kepada tim Berani Berubah.

Menyulap Limbah Kayu Jadi Beragam Kerajinan

Awal mulanya, kata Sari, dia mulai berbisnis kerajinan limbah kayu ini ketika memiliki tukang kayu. Seorang tukang kayu berhasil mewujudkan keinginannya.

“Jadi, dari awal saya punya tukang kayu. Tadinya ada satu saja tukang kayunya, dia yang mewujudkan keinginan saya. Jadi saya biasanya cari-cari gambar, cari tema, saya diskusi dengan tukang kayu saya, mewujudkan apa yang ingin saya lakukan. Kemudian kami juga kombinasi dengan lukisan-lukisan,” Sari bercerita.

Keuntungan itu pun tidak hanya dirasakan oleh Sari sendiri, tapi juga para perajin kayu lain salah satunya Asep. Dia mengatakan, “Dulunya saya bekerja di bangunan, serabutan, nah sekarang menetap di kerajinan kayu. Merasa terbantu, semenjak kerja di sini merasa tebantu, senang juga ikut pameran. Merasa puas hasil kerja saya, karya saya diikutkan pemeran, dijual juga.”

Akan tetapi, beberapa orang menganggap bahwa limbah kayu ini justru tidak berharga. Jadi, itulah yang menjadi salah satu kesulitan, menurutnya.

“Kesulitannya mungkin orang menganggap limbah kayu itu tidak berharga. Jadi kayaknya ah masa sih bisa dari kayu yang sudah dibuang bisa menjadi dekorasi cantik yang bisa sedianya di pajang di rumah,” tutur Sari.

Akhirnya Sari pun membuktikan bahwa kayu yang sudah menjadi limbah itu bisa bernilai kembali. Seperti salah satunya bisa dijadikan sebagai dekorasi perayaan Natal pada Desember 2022 kemarin. “Jadi, kita susun dan tempel dan bisa kita lukis dengan ornamen-ornamen Chritsmas, ini bisa jadi gantungan di rumah,” tambahnya.

Kerajinan kayu bisnis Sari pun akhirnya mampu terjual hingga ke luar Pulau Jawa. Dia menuturkan, pembelinya ada yang berasal dari Labuan Bajo, Kendari, hingga kota-kota yang ada di Sumatera. Sementara untuk pameran, biasanya sering mengikuti di wilayah Jakarta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Dekorasi Natal

Dekorasi rumah dari limbah kayu
Hasil kerajinan dari limbah kayu yang Sari sulap menjadi dekorasi atau pajangan rumah.

Adapun untuk kisaran harganya, Sari menjual ornamen dengan tema natal itu mulai dari Rp 75-250 ribu. Selain dari kayu, ada pula kerajinan lain berbahan keramik. Bahkan ada pohon natal kayu.

“Ada juga pohon natal kayu, kalau tidak mau ribet pasang pohon natal, bisa pasang ini aja taruh di atas meja udah langsung ada suasananya natal. Ini juga dari kayu bekas,” kata Sari.

Untuk kualitasnya sendiri, Sari merasa cukup baik. Harga tersebut sudah sesuai dengan kualitas karena jarang ada di mana-mana dan proses pembuatannya dari barang bekas, tambahnya.

“Ayo, mari kita mulai dengan mencari barang-barang yang ada di sekeliling kita untuk bisa menghasilkan karya seni yang bagus. Jadi kalau kita sudah mulai dari hal yang kecil, nanti lama-lama kita bisa mengerjakan yang lain. Ayo berani berubah!” pungkasnya.

Kisah ini pasti menjadi inspirasi agar lebih semangat dan pantang menyerah. Karena itu, mari ikuti kisah ini maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTV, Indosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya