Hadapi Potensi Resesi, Perbankan Jor-joran Bertranformasi ke Ekosistem Digital

Sektor perbankan terus berupaya menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan bisnis di tahun 2023. Terlebih di tengah potensi resesi global yang bukan tidak mungkin berdampak pada sektor keuangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2023, 20:21 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2023, 20:15 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank. Sektor perbankan terus berupaya menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan bisnis di tahun 2023. Terlebih di tengah potensi resesi global yang bukan tidak mungkin berdampak pada sektor keuangan.

Liputan6.com, Jakarta Sektor perbankan terus berupaya menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan bisnis di tahun 2023. Terlebih di tengah potensi resesi global yang bukan tidak mungkin berdampak pada sektor keuangan.

Salah satunya dilakukan oleh Bank DKI. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi.

”Mempersiapkan tantangan di tahun 2023, Bank DKI akan terus berinovasi dan mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi dengan BUMD dan Pemprov DKI Jakarta maupun pihak-pihak lainnya," kata dia, dikutip Kamis (26/1/2023).

"Selain itu, melalui semangat transformasi menuju ekosistem digital, Bank DKI senantiasa berkomitmen menghadirkan inovasi produk dan layanan perbankan digital yang semakin memudahkan nasabah, mitra kerja, maupun pemangku kepentingan” lanjutnya. 

Mengawali tahun 2023, Bank DKI pun raihan prestasi gemilang. Tidak tanggung-tanggung Bank DKI borong 11 kategori penghargaan sekaligus, dengan diantaranya 5 kategori penghargaan sebagai BPD Terbaik Peringkat I.

Salah satu yang istimewa, Bank DKI dinobatkan sebagai The Best Regional Bank In Corporate Reputation 2023. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy pada acara “6th Satisfaction, Loyalty, Engagement and Corporate Reputation Awards 2023”, di ShangriLa Hotel Jakarta, Rabu (25/01/2023).

Bukan hanya meraih penghargaan sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan Corporate Reputation Terbaik tahun 2023, Bank DKI juga meraih sejumlah penghargaan sebagai BPD Terbaik Peringkat I pada beberapa kategori lain, diantaranya The Most Reputable Region Bank In Innovation, The Most Reputable Region Bank In Good Management & Leadership, The Most Reputable Region Bank in CSR, The Most Reputable Region Bank to Implement Green Banking.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh nasabah, mitra kerja, maupun pemangku kepentingan Bank DKI yang memberikan kepercayaannya kepada produk dan layanan Bank DKI.

“Penghargaan ini menjadi apresiasi yang berharga atas komitmen Bank DKI untuk menjaga citra positif organisasi secara konsisten, yang kami wujudkan melalui pengembangan dan inovasi strategi komunikasi perusahaan serta beradaptasi dengan tren komunikasi terkini," tuturnya.

"Terlebih di tahun 2023, dengan tema Transformasi Menuju Ekosistem Digital & SDM Yang Profesional, Bank DKI siap untuk terus menghadirkan inovasi melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk upaya maksimal untuk tetap mempertahankan reputasi perusahaan yang telah terbangun positif," tutup Fidri.

 

 

Bank DKI Guyur KUR Rp 1,15 Triliun ke 6.023 UMKM Sepanjang 2022

Bank DKI
Bank DKI

Bank DKI menyalurkan keseluruhan kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2022 yang diberikan Pemerintah, sebesar Rp1,15 Triliun.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan bahwa Bank DKI berkomitmen penuh untuk memaksimalkan penyaluran KUR sebagai perluasan akses permodalan bagi UMKM.

”Sepanjang tahun 2022 Bank DKI telah berhasil menyalurkan kuota KUR sebesar 100 persen kepada kurang lebih 6.023 pelaku usaha UMK dan Mikro. Sebagai salah satu bank penyalur KUR, Bank DKI bukan hanya berkomitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan, melainkan pemberdayaan dan pendampingan UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang  dalam menopang pertumbuhan perekonomian nasional.” ujar Fidri (19/01).

Sebagaimana amanat Pemerintah, penyaluran KUR Bank DKI berfokus pada beberapa sektor, yaitu perkebunan rakyat, peternakan rakyat, perikanan rakyat, industri UMKM, dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar atau produk-produk unggulan di dalam negeri.

Pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan permodalan bagi UMKM dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi nasional ditengah proyeksi ketidakpastian kondisi ekonomi global pada 2023.

Terbaru, melalui Kementerian Koperasi dan UKM dengan turut melibatkan Bank DKI sebagai penyalur, meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema berbasis kelompok usaha atau klaster, di Istana Negara pada Senin (19/12/2022).

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Harapan Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Penyerahan KUR dan Pembiayaan Dana Bergulir, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Penyerahan KUR dan Pembiayaan Dana Bergulir, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).

Dalam sambutannya, Presiden berharap dengan model KUR klaster, produk hasil UMKM dapat terserap sebanyak-banyaknya dan mendapatkan kepastian di pasaran.

“Kita harapkan betul-betul dapat menyerap barang yang sebanyak-banyaknya dari kelompok-kelompok yang ada, dan mendapatkan kepastian pasar, menurunkan risiko kredit pembiayaan usaha dan dari lembaga-lembaga penyalur KUR utamanya bank,” imbuh Presiden.

Sebagai informasi bahwa program KUR Skema Subsidi Bunga, digelontorkan sejak 2015 kepada UMKM. Dalam tujuh tahun terakhir, volume KUR terus bertambah nilainya dengan total yang tersalur hampir mencapai Rp1.300 triliun.

Sementara itu, realisasi KUR untuk periode Januari 2022 sampai 15 Desember 2022 yakni sebesar Rp348,47 triliun (93,38 persen dari target 2022 sebesar Rp373,17 triliun), dan diberikan kepada sekitar 7,27 juta debitur.

Untuk KUR Klaster, yang telah mengakses adalah 14.888 klaster dengan jumlah UMKM sebanyak 1,3 juta unit, dan realisasi penyaluran (per 15 Desember 2022) sebanyak Rp4,8 triliun atau 96,7 persen dari total Rp4,9 triliun.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya