RSM Internasional Kantongi Pendapatan Rp 120 Triliun, Naik 15 Persen

Pertumbuhan pendapatan tercepat terjadi di pasar negara berkembang Amerika Latin (26%) dan Asia Pasifik (19%).

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2023, 13:19 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2023, 16:16 WIB
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik
Ilustrasi Neraca Keuangan atau Laba Rugi. Freepik

Liputan6.com, Jakarta RSM, penyedia jasa assurance, tax dan consulting terkemuka, mencatatkan pendapatan sebesar USD 8 miliar atau setara Rp 120 triliun di 2022. Angka ini naik 15% secara global, dengan pertumbuhan double-digit di seluruh region.

Pertumbuhan pendapatan tercepat terjadi di pasar negara berkembang Amerika Latin (26%) dan Asia Pasifik (19%). Di Amerika Utara dan Eropa, RSM juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan masing-masing sebesar 14% dan 17%. Sementara Timur Tengah dan Afrika Utara tumbuh sebesar 17% serta Afrika yang tumbuh 10%.

Perusahaan juga merilis Strategi Global 2030 yang fokus pada transformasi, pertumbuhan dan menciptakan nilai positif bagi semua pemangku kepentingan.

Dari raihan pendapatab, jasa konsultansi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 37%, termasuk IT Consulting yang naik sebesar 26%.

Cyber-attacks masih menjadi ancaman dan pendapatan global dari risk advisory juga naik sebesar 26%. Pendapatan jasa audit di tahun 2022 juga berhasil tumbuh 6% dan pendapatan dari jasa akuntansi tumbuh sebesar 11%.

Selain itu, pendapatan dari jasa pajak meningkat sebesar 8% terutama didorong permintaan jasa perpajakan yang meningkat karena perubahan regulasi dan meningkatnya kompleksitas peraturan perpajakan.

Dengan fokus untuk menciptakan budaya kerja inklusif dan pengalaman bekerja yang bermakna, RSM terus menarik banyak personil baru untuk bergabung dimana jumlah personil meningkat sebesar 18% dalam dua tahun terakhir.

“Di RSM tujuan kami adalah memberikan kepercayaan di tengah dunia yang penuh perubahan. Pertumbuhan kami yang pesat merupakan hasil dari para personil kami di 120 negara yang tetap memberikan value kepada klien, meskipun bekerja di situasi yang terus berubah dan tidak dapat diprediksi," jelas Chief Executive Officer (CEO) RSM Jean Stephens, seperti dikutip Jumat (27/1/2023).

Dia mengatakan untuk terus tumbuh dan memperkuat posisi sebagai yang terdepan dalam memberikan layanan profesional, pihaknya akan lebih jauh berinvestasi untuk mentransformasikan bisnis menjadi organisasi digital, penuh wawasan serta selalu memberikan layanan dan solusi.

RSM Indonesia, anggota dari RSM Internasional, yang telah hadir selama 37 tahun di Indonesia, juga menunjukan kinerja yang positif.

Amir Abadi Jusuf, Chief Executive Partner RSM Indonesia, menyampaikan bahwa pertumbuhan RSM di Indonesia sejalan dengan pertumbuhan global, dan semua lini jasa Perusahaan mencatatkan pertumbuhan yang baik.

Amir juga menyampaikan bahwa semangat personil RSM Indonesia dan kepercayaan klien yang membuat pertumbuhan ini bisa terjadi.

 

Proyeksi 2023

Ilustrasi laba rugi atau neraca keuangan. Foto: Freepik
Ilustrasi laba rugi atau neraca keuangan. Foto: Freepik

Melihat ke tahun depan, RSM memperkirakan permintaan akan layanan pajak akan meningkat pada tahun 2023 karena adanya kebutuhan untuk memenuhi persyaratan OECD yang terus meningkat untuk lebih banyak digitalisasi dalam pelaporan pajak dan tarif pajak minimum global.

Demikian pula para expert di RSM mengantisipasi peningkatan M&A yang akan terjadi tahun depan di seluruh dunia. Ini akan didorong oleh bisnis yang berfokus pada teknologi yang mencari sumber pendanaan alternatif untuk ditingkatkan; private equity diprediksi akan banyak melakukan aksi beli; dan peningkatan aktifitas bolt-on dan transaksi cross-border.

RSM menyoroti bahwa dalam beberapa kasus, bisnis mencari merger atau akuisisi untuk menangkal dampak negatif dari krisis keterampilan, rantai pasokan, energi dan inflasi.

RSM memperkirakan bisnis akan mempercepat perubahan dalam organisasi dan memprioritaskan inovasi, mempertimbangkan cara untuk mengintegrasikan artificial intelligence dan teknologi otomasi, melatih kembali tim atau memanfaatkan analisa data dan business process outsourcing, untuk meningkatkan kinerja.

 

Strategi

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Diluncurkan bulan ini, Strategi Global RSM 2030 menguraikan program pertumbuhan dan transformasi utama yang menargetkan pertumbuhan pendapatan 100% di tahun 2030.

Melalui strategi ini, RSM akan lebih banyak menggunakan moda digital, memberikan insight yang lebih baik, serta perluasan otomatisasi, penggunaan big data, machine learning dan artificial intelligence untuk merangkul talenta baru dan mendukung bisnis melalui perubahan yang ada.

Sebagai bagian dari strategi, RSM tetap akan terus memperkuat metodologi untuk menjaga kualitas layanan yang baik dan memastikan praktik bisnis yang bertanggung jawab sambil terus meningkatkan kecepatan beradaptasi dan inovasi.

Dengan basis klien global yang terus meningkat dari organisasi yang berorientasi pada pertumbuhan dan berwawasan internasional, RSM tetap fokus memastikan bahwa klien menerima layanan yang baik dan didukung oleh wawasan profesional kami, serta teknologi, dan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan klien di masa mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya