Sejarah Bank Fama yang Berganti Nama Jadi Superbank

PT Bank Fama International (Bank Fama) resmi berubah nama menjadi PT Super Bank Indonesia atau Superbank.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 20 Feb 2023, 17:09 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2023, 16:10 WIB
Direktur Utama Bank Fama,  Tigor M. Siahaan
Bankir senior yang berpengalaman luas di industri, Tigor M. Siahaan, telah ditunjuk sebagai Direktur Utama untuk memimpin perjalanan transformasi digital Superbank. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Fama International (Bank Fama) resmi berubah nama menjadi PT Super Bank Indonesia atau Superbank. perubahan nama ini setelah kepemilikan Bank Fama beralih kepada Grup Emtek.

Menengok sejarahnya, Bank Fama adalah Bank Umum yang didirikan di Bandung, 5 Maret 1993. Bank ini mulai beroperasi pada 1 November 1993 dengan kantor pusat di Jl Cihampelas 40 Bandung.

Kemudian tiga tahun kemudian atau pada 1 November 1996 Kantor Cabang Pertama di Jakarta beroperasi di Komplek Pertokoan Tanah Abang F-11.

Selanjutnya pada 7 Februari 1996 Kantor Cabang Pembantu pertama di Bandung beroperasi di Jl. Otto iskandardinata no 95.

Pada 16 April 2001, manajemen Bank Fama memutuskan untuk memindahkan kantor pusat pindah ke Jl. Asia Afrika 115 Bandung.

Selanjutnya bank ini semakin besar dengan menambah beberapa kantor cabang pembantu di Bandung dan Tangerang.

Dua tahun lalu atau tepatnya 22 Desember 2021 terjadi perubahan kepemilikan bank kepada EMTEK Grup.Kepemilikan Bank Fama beralih kepada Grup Emtek yang diwakili oleh PT Elang Media Visitama dan PT Nusantara Berkat Agung.

Masuknya EMTEK Grup ke Bank Fama ini untuk menerapkan POJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum terkait kewajiban untuk melakukan pemenuhan modal inti secara bertahap minimal Rp 3 triliun pada akhir 2022.

Masuknya EMTEK Grup yang diwakili oleh PT Elang Media Visitama dan PT Nusantara Berkat Agung ini mengubah komposisi kepemilikan Bank Fama menjadi 93persen dimiliki PT Elang Media Visitama dan 7persen dimiliki oleh PT Nusantara Berkat Agung.

Langkah strategis bank terus berlanjut di awal Januari 2022 yaitu meningkatkan modal dasar perseroan dari Rp 1,4 triliun menjadi Rp 5 triliun.

Selain itu masuknya pemegang saham baru yaitu A5-DB Holdings Pte Ltd dan Singtel Alpha Investment Pte Ltd, masing-masing dengan setoran modal sebesar Rp 500 miliar yang terdiri dari modal disetor sebesar Rp 235,5 miliar dan agio saham sebesar Rp 264,5 miliar.

Perubahan tersebut mengakibatkan modal disetor meningkat dari Rp 977,3 miliar menjadi Rp 1,448 triliun. Sejalan dengan peningkatan modal disetor, modal inti menjadi Rp 1,921 triliun dan diharapkan di atas Rp 3 triliun pada akhir tahun 2022.

Sudah Dapat Penghargaan

Proses selanjutnya Bank Fama berubah menjadi bank digital dan mengganti menjadi Superbank. Bank ini telah mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya meraih The Most Efficient BANK Kategori BUKU I dalam ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2022.

Kehadiran Superbank sebagai pendatang baru di perbankan digital Indonesia memiliki misi untuk memperluas akses kredit bagi nasabah UMKM dalam mengelola usaha, memberikan solusi inovatif untuk nasabah retail, serta mengembangkan kolaborasi melalui salah satu ekosistem terluas di industri.

Bankir senior yang berpengalaman luas di industri, Tigor M Siahaan, telah ditunjuk sebagai Direktur Utama untuk memimpin perjalanan transformasi digital Superbank.

Secara umum strategi Superbank akan berfokus pada perluasan akses kredit untuk membantu nasabah UMKM dalam mengelola usaha, memberikan solusi inovatif untuk nasabah retail, serta mengembangkan kolaborasi melalui ekosistem group.

Transformasi bank menunjukan komitmen untuk terus bertumbuh bersama masyarakat khususnya masyarakat yang selama ini termajinalkan dan tidak memiliki akses yang cukup terhadap produk dan layanan perbankan yang sederhana.

Bank Fama yang berubah nama menjadi Superbank berkomitmen untuk terus berkontribusi kepada perekonomian nasional dan masyarakat luas untuk meningkatkan layanan perbankan yang dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat, dengan tetap menerapkan praktek prudential banking.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sah, Bank Fama Ganti Nama Jadi Superbank

Direktur Utama Bank Fama,  Tigor M. Siahaan
Direktur Utama Bank Fama, Tigor M. Siahaan berpose usai wawancara khusus dengan Liputan6.com di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (13/12/2022). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

PT Bank Fama International (Bank Fama) resmi berganti nama menjadi PT Super Bank Indonesia (Superbank) per 20 Februari 2023. Perubahan nama ini sebagai realisasi perluasan akses layanan finansial Superbank sebagai bank yang memberikan pelayanan berbasis digital.

Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan mengatakan perubahan nama Bank Fama menjadi Superbank menjadi tonggak perjalanan penting dalam perubahan bisnis perbankan yang memberikan layanan berbasis bank digital.

“Kami sangat antusias dengan perubahan nama menjadi Superbank yang merupakan tonggak penting perjalanan kami menjadi bank dengan layanan berbasis digital yang didukung penuh oleh mitra ekosistem kami sejak awal,” kata Tigor dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Indonesia memiliki populasi dengan underbanked terbesar di Asia Tenggara. Ini tercermin dari banyaknya pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan nasabah ritel yang belum terhubung dengan perbankan (underbanked) dengan beberapa sumber pendapatan. Meski begitu mereka tetap membutuhkan pinjaman untuk mengembangkan pendapatannya.

“Momen ini juga memperkuat komitmen kami dalam memperluas akses pembiayaan yang mudah dan bertanggung jawab bagi segmen unbankable untuk membantu mewujudkan potensi penuh pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” tutur Tigor.

 


Sasar UMKM dan Ritel

Direktur Utama Bank Fama,  Tigor M. Siahaan
Direktur Utama Bank Fama, Tigor M. Siahaan berpose usai wawancara khusus dengan Liputan6.com di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (13/12/2022). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Untuk itu, Superbank akan menyasar segmen pelaku UMKM dan nasabah ritel sebagai target pasarnya. Sebab, dengan meningkatnya akses finansial segmen ini, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi.

“Dengan meningkatkan akses finansial ke segmen ini, kami dapat mendukung produktivitas mereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Tigor.

Sehingga diharapkan kehadiran Superbank bisa menjadi bank yang bisa diandalkan nasabah dalam memberikan panduan dan dukungan keuangan untuk memenuhi kehidupan masyarakat. Agar bisa mencapai tujuan dan aspirasi besar para nasabah.

“Kami berharap dapat menjadi bank yang selalu bisa diandalkan oleh nasabah,” ungkap Tigor.

Tigor optimis dengan memanfaatkan berbagai aset data, teknologi, dan jaringan yang kuat dari ekosistem yang dimiliki bisa menjadi pondasi yang kokoh Superbank. Tak hanya itu, Superbank akan menghadirkan berbagai produk yang berbeda dan mengembangkan bisnis lebih baik lagi.

“Kami percaya bahwa kami memiliki pondasi yang kokoh untuk menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar dan mengembangkan bisnis kami lebih lanjut." tutup Tigor.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya