Atasi Situasi Global Kakao, Kementan Ikuti ASEAN Cocoa Club di Thailand

Kementan melalui Ditjen Perkebunan sebagai focal point ASEAN Cocoa Club mewakili Indonesia hadir dalam The 23rd Meeting of ASEAN Cocoa Club yang diselenggarakan di Chatuchak, Thailand.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 22 Feb 2023, 10:09 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2023, 10:09 WIB
Atasi Situasi Global Kakao, Kementan Ikuti ASEAN Cocoa Club di Thailand
Direktorat Jenderal Perkebunan sebagai focal point ASEAN Cocoa Club mewakili Indonesia hadir dalam The 23rd Meeting of ASEAN Cocoa Club di Chatuchak, Thailand. (Dok. Kementan)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai upaya mewujudkan Good Agricultural Practices dan peningkatan food safety untuk komoditas kakao, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan sebagai focal point ASEAN Cocoa Club mewakili Indonesia hadir dalam The 23rd Meeting of ASEAN Cocoa Club yang diselenggarakan di Chatuchak, Thailand 21 hingga 26 Februari 2023.

Keikutsertaan Indonesia ini juga untuk berperan aktif dalam upaya mengatasi situasi global komoditas kakao.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto, turut hadir pada kegiatan tersebut. Ia mengatakan bahwa rangkaian acara dimulai dengan the 9th Meeting of Technical Working Group Good Agricultural Practices (TWG-GAP) dan the 12th Meeting of Technical Working Group Food Safety (TWG-FS).

“Membahas mengenai progres implementasi GAP dan strategi peningkatan food safety untuk komoditas kakao, serta bagaimana ASEAN mengatasi situasi global yang fluktuatif dan challenging terhadap komoditas kakao," ujarnya (21/02).

Rangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan The 23rd Meeting of ASEAN Cocoa Club dari tanggal 23 hingga 26 Februari 2023.

Dengan potensi yang dimiliki, Heru Tri Widarto menyakini Indonesia memiliki peluang besar dalam peningkatan nilai tambah komoditas kakao melalui hilirisasi.

Prospek Cerah Kakao

Kementan melalui Ditjen Perkebunan turut aktif mendorong dan mengawal para petani kakao agar terus meningkatkan produktivitas biji kakao hingga konsumsi produk kakao olahan. Karena permintaan kakao dunia akan terus meningkat, karena kakao memiliki prospek ke depan yang sangat baik.

"Diharapkan setelah pertemuan ini ASEAN semakin kompak dan memiliki satu paradigma yang sama dalam menghadapi situasi global khususnya untuk kakao dan semua jenis produk turunannya," harap Heru.

Dalam kesempatan ini, turut hadir secara offline delegasi dari ASEAN Member States lainnya yaitu Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya