Bantu Korban Gempa Cianjur, Asahimas Chemical Bangun Fasilitas Air Bersih

Banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat pasca gempa Cianjur pada Senin, 21 November 2022, salah satunya adalah fasilitas air bersih yang mengalami kerusakan

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mar 2023, 15:22 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2023, 15:15 WIB
Penyintas Gempa Cianjur di Hunian Sementara
Banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat pasca gempa Cianjur pada Senin, 21 November 2022, salah satunya adalah fasilitas air bersih yang mengalami kerusakan. (merdeka.com/Arie Basuki)

 

Liputan6.com, Jakarta Banyak kerugian yang dirasakan oleh masyarakat pasca gempa Cianjur pada Senin, 21 November 2022, salah satunya adalah fasilitas air bersih yang mengalami kerusakan dan bahan pangan yang kian dibutuhkan seiring dengan banyaknya masyarakat yang terdampak gempa Cianjur.

Sebagai komitmen mendorong proses pemulihan pasca bencana, PT Asahimas Chemical (ASC) melalui Corporate Social Responsibility (CSR) menggelar 3 program yaitu pembangunan sarana fasilitas air bersih, donasi paket sembako & tenda darurat bagi sekolah terdampak di Kampung Sarampad RW 03, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Seremoni peresmian dilakukan secara langsung pada Rabu (08/03) dan dihadiri oleh perwakilan manajemen beserta karyawan PT Asahimas Chemical, Kepala Desa Sarampad, tokoh masyarakat setempat, lembaga sosial, serta masyarakat sekitar.

Manajer General Affair Idris Ahmad mengatakan bahwa ASC hadir membawa misi untuk membantu masyarakat Cianjur, yang saat ini sedang dalam proses pemulihan dengan membawa beberapa program yang dapat mendorong kembali kehidupan masyarakat pasca bencana.

“Semoga bantuan-bantuan yang ASC berikan dapat bermanfaat dan membantu proses pemulihan di Cianjur, khususnya Kp. Sarampad. Kami juga berharap semoga masyarakat tetap tegar dan bangkit dari cobaan yang menimpa," ungkap Idris dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (11/3/2023).

Fasilitas air bersih yang dibangun meliputi pembuatan sumber air bersih baru (sumur bor), tangki air, mesin pompa, pipa, kran, rangka tangki air, dan kwh listrik 2.200 watt. Fasilitas tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Kampung Sarampad sebanyak 200 KK.

Bersamaan dengan itu, PT Asahimas Chemical turut mendonasikan tenda yang akan difungsikan sebagai sekolah darurat bagi siswa/i SDN Taruna Bakti yang sekolahnya rusak dan akan direlokasi akibat lokasinya yang dekat dengan Sesar Cugenang.

Selain itu, ASC juga mendistribusikan 200 paket sembako untuk membantu kebutuhan pangan masyarakat mengingat bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba.Pemilihan Kampung Sarampad sebagai lokasi dikarenakan sumber mata air yang sebelumnya dimanfaatkan selama 30 tahun oleh warga di wilayah tersebut hilang akibat gempa.

Selain itu, wilayah tersebut merupakan salah satu daerah yang terdampak paling parah akibat lokasinya yang berdekatan dengan pusat gempa.

 

Beres Dibangun, 200 Rumah Bagi Korban Gempa Cianjur Siap Dihuni

Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan tahap II  hunian tetap (huntap) untuk warga yang terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. Dalam pembangunan tahap II ini Direktorat Jenderal Perumahan siap membangun 151 unit rumah. (Dok Kementerian PUPR)
Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan tahap II hunian tetap (huntap) untuk warga yang terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat. Dalam pembangunan tahap II ini Direktorat Jenderal Perumahan siap membangun 151 unit rumah. (Dok Kementerian PUPR)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Tahap I Penanganan Pasca Bencana Gempa Cianjur. 

Seperti diketahui, wilayah Cianjur di Jawa Barat pada akhir 2022 lalu dilanda gempa besar yang merusak sejumlah rumah warga.

Enam+24:38VIDEO: The Power of Consumers in 2023 Kementerian PUPR mengungkapkan, masyarakat yang terdampak akan segera menempati 200 unit rumah Huntap Tahap I yang dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR melaksanakan pembangunan Huntap Relokasi Tahap I sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk merelokasi masyarakat terdampak yang tinggal di kawasan zona merah sesar Cugenang.

“Sesuai dengan lahan yang disediakan Pemerintah Kabupaten Cianjur, lokasinya di Cilaku sekitar 2,5 Ha dan Mande sekitar 30 Ha. Warga ini semula tinggal di zona sabuk merah dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gempa dan gerakan tanah/ longsor. Sangat berbahaya jika tetap tinggal di zona merah,” kata Menteri Basuki, dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Jumat (10/3/2023).

 

 

Masyarakat Terdampak Gempa Cianjur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merelokasi hunian warga terdampak gempa Cianjur ke rumah tahan gempa, yakni rumah instan sederhana sehat (Risha) senilai Rp 150 juta per unit. (Dok Kementerian PUPR)

Adapun Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan,  Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II berusaha secepat mungkin melaksanakan penanganan pasca bencana melalui pembangunan Huntap. 

Sebab, masyarakat terdampak bencana  gempa bumi di Cianjur segera membutuhkan tempat tinggal yang layak. Terlebih, banyak rumah yang mengalami kerusakan dengan kategori rusak berat, terutama yang berada di zona merah sesar Cugenang. 

“Kementerian PUPR langsung bergerak di lapangan dan berkoordinasi dengan pemerintah  Kabupaten Cianjur untuk mendata sejumlah infrastruktur dan perumahan masyarakat yang mengalami kerusakan dan perlu penanganan. Setelah dilaksanakan pendataan, khususnya rumah masyarakat yang rusak dan berada di jalur sesar Cugenang, akan menjadi zona merah dan tidak boleh dibangun hunian kembali," jelas Iwan.

Infografis Ratusan Gempa Susulan Guncang Cianjur
Infografis Ratusan Gempa Susulan Guncang Cianjur (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya