Liputan6.com, Jakarta Pemerintah sebelumnya menetapkan cuti bersama lebaran 2023 pada tanggal 21 April sampai tanggal 26 April 2023. Namun dari pertimbangan di lapangan, kalender cuti bersama lebaran 2023 tersebut diubah.
Keputusan memajukan cuti bersama ini dilakukan dalam Rapat Kabinet bersama Presiden Jokowi beberapa hari lalu. Alasannya menjadi bagiand ari strategi pemerintah dalam mengendalikan arus mudik 2023.
Menteri Pehubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan akan ada kenaikan pemudik dari 85 juta orang menjadi 123 juta orang. Sedangkan khusus di Jabodetabek juga naik dari 14 juta orang menjadi 18 juta orang.
Advertisement
"Artinya terjadi kenaikan 47 persen untuk nasional dan 27 persen untuk Jabodetabek," kata Budi Karya Sumadi dikutip Selasa (28/3/2023).
Pemudik ini menyebar dengan berbagai transportasi mulai dari laut, darat dan udara. Untuk jalur udara, kereta api dan laut, menurut Budi Karya relatif bisa dikelola karena menggunakan sarana tiket sehingga bisa dikontrol.
Khusus untuk darat perlu pengelolaan yang lebih detail. Alsannya, 22 persen pemudik yang sebesar 123 juta orang tersebut akan menggunakan mobil, sedangkan 20 persen akan menggunakan motor.
Berikut jadwal lengkap cuti bersama Lebaran 2023:
- 19 April 2023
- 20 April 2023
- 21 April 2023
- 22 April 2023 (Hari Raya Idul Fitri 1444 H)
- 23 April 2023 (Hari Raya Idul Fitri 1444 H)
- 24 April 2023
- 25 April 2023
Cuti Bersama Lebaran 2023 Bakal Bertambah, Ini Keuntungannya
Selain mengurangi penumpukan, tambahan cuti bersama juga memiliki keuntungan lain. Ekonom Universitas Indonesia (UI) Nina Sapti menuturkan, ada tambahan cuti bersama Lebaran 2023 dapat dongkrak belanja masyarakat.
Biasanya momen Ramadhan dan Lebaran, Nina menuturkan, masyarakat diharapkan ada tambahan belanja seiring pemberian tunjangan hari raya (THR).
“(Dampak tambahan cuti bersama Lebaran-red), positif dari sisi ekonomi memperpanjang waktu belanja masyarakat. Namun, itu tergantung daya beli mayarakat, apakah THR dibayarkan atau tidak. Yang dapat THR belanja, kalau tidak bekerja tidak punya THR atau tambahan uang,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Selain itu seiring ada tambahan cuti bersama Lebaran juga dapat berdampak positif untuk sektor transportasi terutama angkutan darat, udara dan laut, pariwisata, perdagangan, hotel dan pariwisata. “Cuti Lebaran, sektor pariwisata bertambah, diharapkan positif,” kata dia.
Advertisement
Kontribusi ke Pertumbuhan Ekonomi
Dengan mendongkrak sektor pariwisata hingga transportasi juga diharapkan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai menilai, meski ekonomi Indonesia sudah pulih tetapi secara kuartalan masih melambat. Akan tetapi, momen Ramadhan dan Lebaran dapat berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi.
Ia pun mengingatkan agar pemerintah juga dapat kontrol inflasi. Hal ini karena Ramadhan dan Lebaran juga berdampak terhadap kenaikan harga barang termasuk kebutuhan pokok. “Diharapkan (inflasi-red) terkendali, distribusi diperbaiki sehingga daya beli terjaga,” ujar dia.