Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rendahnya capaian produktivitas dari hasil panen padi per hektar sawah di tahun 2023 ini. Pada 2023, satu hektar sawah hanya menghasilkan 5 ton.
Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa 2023 di Purwakarta, Rabu (5/4).
Baca Juga
 Hadir juga Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam acara tersebut.
Advertisement
"Untuk pertanian sawah misalnya 10 juta hektar itu sekarang perhitungnya hanya 5 ton per hektar," ujar Menko Airlangga dalam acara GNPIP Jawa 2023 yang disiarkan di YouTube Bank Indonesia, Rabu (5/4/2023).
Maka dari itu, dengan adanya modernisasi termasuk smart irigasi dan smart farming, Airlangga yakin capaian hasil panen bisa lebih dari 5 ton per hektar.
Namun dia juga mengakui bahwa rendahnya hasil panen disebabkan adanya cuaca buruk, juga hujan yang berkepanjang.Â
"Saat sekarang ini terganggu oleh climate change, hujan berkepanjangan, dan tahun depan kita harus berhati hati karena kekeringan akan lebih panjang atau el nino. Tentu ini menjadi tantangan khusus untuk pangan," bebernya.
"Oleh karena itu penting adanya kerja sama antar daerah, termasuk wilayah Jawa Barat," pungkasnya. "Sehingga produksi petani terutama bisa besar hingga 31 juta ton," imbuh Airlangga.
Â
Â
Airlangga Hartarto : Jabar Pusat Pertanian, Tapi Realisasi KUR Hanya 7,3 Triliun
Dalam kesempatan itu, Airlangga Hartarto juga mengungkapkan bahwa realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian di Jawa Barat masih sangat kecil.
Hal itu disampaikannya kepada Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Â
"Jadi Kang Uu, Jawa Barat terlalu rendah, pusat pertanian tapi KUR pertaniannya hanya Rp. 7,3 triliun, jadi harus digenjot lagi ini, Pak Hergun di Jawa Barat, karena sudah masuk koalisi juga jadi kita bagi rata saja," ujar Airlangga.
Airlangga merinci, realisasi KUR pertanian sektor pertanian di tahun 2022 lalu mencapai Rp 117,13 triliun.
"Di mana (penyaluran) yang tertinggi salah satunya di Jawa Timur sebesar Rp. 24 triliun, Jawa Tengah Rp. 17 triliun, dan Jawa Barat Rp 7,32 triliun," paparnya.
Â
Advertisement
Anggaran Ketahanan Pangan 2023
Airlangga juga mengatakan bahwa Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 104,2 triliun untuk ketahanan pangan.
"Ini perhatian utama pemerintah, bukan nomor tiga, empat, dan kelima tetapi perhatian utama karena Pemerintah menyiapkan dana Rp. 104,2 triliun," ujarnya.
Penguatan sektor pertanian termasuk mengembangkan budidaya pertanian, penguatan infrastruktur, sarana prasarana pertanian, subsidi bunga kredit, subsidi pupuk, dan DAK fisik dan nonfisik, jelas Airlangga.Â