Pastikan Tak Bergelombang, Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikalibrasi

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah melakukan penyesuaian halus atau fine adjusment. Tujuannya adalah memastikan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) itu tidak bergelombang

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 12 Mei 2023, 21:22 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2023, 16:00 WIB
Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terparkir di Stasiun Tegalluar
Foto udara suasana rangkaian kereta cepat di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Progres pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 88,8 persen dan direncanakan beroperasi pada Juli 2023. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah melakukan penyesuaian halus atau fine adjusment. Tujuannya adalah memastikan rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) itu tidak bergelombang dan bisa digunakan untuk kereta dengan kecepatan tinggi.

General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, proses ini dilakukaan setelah proses track laying selesai. Adapun keseluruhan proses track laying sepanjang 304 km sendiri telah selesai pada 31 Maret 2023 dan diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan.

"Pengerjaan proyek KCJB terus dilakukan agar dapat segera dioperasikan. Fine adjustment adalah salah satu proses yang saat ini sedang dilakukan oleh jajaran KCIC dan kontraktor untuk memastikan perjalanan KCJB aman dan nyaman," ujar Rahadian dalam keterangannya, ditulis Minggu (23/4/2023). Rahadian menyebut, fine adjustment dilakukan untuk memastikan tidak ada gelombang pada rel KCJB. Hal ini penting, mengingat rel yang akan dilalui KCJB perlu dipastikan sudah benar-benar lurus dan rata.

Sehingga saat KCJB melaju dalam kecepatan 350km/jam, penumpang tidak merasakan guncangan yang mengganggu kenyamanan.

Perlu diketahui, sebelum fine adjustment dilakukan, perlu dilakukan ballast disturbing yaitu memberikan guncangan pada tumpukan batu ballast di jalur KCJB sesuai dengan kekuatan guncangan KA Cepat.

Tujuannya untuk meratakan posisi batu ballast agar kuat meredam guncangan KCJB saat melintas. Baru setelah proses ini selesai, mesin penyesuaian halus atau fine adjustment akan dijalankan di atas rel kereta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Capai 69,5 Persen

Pekerjaan penyesuaian halus atau fine adjustment sudah dimulai sejak pekerjaan track laying selesai. Hingga saat ini pekerjaan fine adjustment sudah mencapai 69.5 persen, dan akan terus dipastikan pekerjaan fine adjustment ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Rahadian menambahkan, bahwa seluruh pekerjaan proyek KCJB akan selalu mengutamakan keamanan dan kenyamanan penumpang.

“Fine adjustment ini adalah satu tahapan dalam persiapan operasional KCJB. Ini tahapan yang penting, karena tanpa adanya fine adjustment maka rel tersebut tidak bisa dilalui oleh KCJB yang kecepatannya mencapai 350km/jam," tutup Rahadian.

Rampung

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan seluruh pemasangan rel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) telah rampung.

"Kita sudah lihat fisiknya, saya kira kerja besar yang dilakukan oleh teman-teman dari WIKA (Wijaya Karya), dari tim KCIC (Kereta Cepat Indonesia China). Semua ini, saya kira sudah berjalan bagus dan kita hari ini berkumpul untuk menghadiri acara peresmian penyelesaian pemasangan rel atau track laying Kereta Api Cepat Jakarta Bandung," kata Luhut di Stasiun Halim, Jakarta Timur, Jumat.

Terdapat total sepanjang 304 kilometer rel yang telah terpasang meliputi jalur ganda seluruh trase KCJB sejauh 142,3 km, rel di empat stasiun KCJB, dan Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Lebih lanjut, Luhut juga telah mendapat laporan bahwa progres pembangunan proyek KCJB saat ini mencapai 86,19 persen.

"Dari apa yang saya dapat laporan hari ini, progres kita sudah 86,19 persen. Mungkin malah 90 persen rata-rata kita sudah bisa selesaikan sejak konstruksinya dimulai pada 2018," ungkapnya.

Ia tidak memungkiri banyak kendala yang dihadapi dalam pembangunan proyek KCJB. Namun, berkat kerja yang baik dari Indonesia dan China, proyek tersebut sampai saat ini sudah mendekati 90 persen.

"Banyak sekali memang kendala di sana sini tetapi saya kira tahun terakhir ini progresnya sudah sangat baik. Jadi, kita bangga melihat tim dari China dan tim dari Indonesia itu bisa bekerja secara baik," ujarnya.

 


Track Layang

Ia pun menyebut penyelesaian track laying tersebut merupakan salah satu milestone yang sangat krusial bagi keseluruhan proyek KCJB.

"Saya berharap penyelesaian track laying merupakan salah satu milestone yang sangat krusial bagi keseluruhan proyek karena sekaligus juga menjadi tanda kesiapan proyek untuk memasuki periode pengujian secara terintegrasi," kata Luhut.

Sebelumnya, proses track laying memakan waktu 12 bulan sejak dimulai pada 20 April 2022. Pekerjaan dilakukan menggunakan mesin track laying yang pertama kali ada di Indonesia. Mesin itu mampu memasang rel hingga sepanjang 4,5 km per hari, lebih cepat jika dibandingkan dengan pemasangan rel secara manual.

Rel kereta yang dipasang adalah rel dengan spesifikasi khusus untuk kereta api cepat, yaitu rel tipe R60 sepanjang 500 meter yang disambungkan dengan metode flash butt welding. Dengan metode tersebut, sambungan antarrel akan terasa mulus sehingga perjalanan KCJB semakin nyaman karena minim guncangan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya