Distribusi Terhambat Macet, LPG 3 Kg Susah Dicari di Pandeglang

Masyarakat di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan kekosongan LPG 3 kg yang biasa digunakan untuk berjualan ataupun memasak di rumah.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 03 Mei 2023, 22:15 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 22:15 WIB
Anggaran Ditambah Rp235 Miliar, LPG 3 Kg Dijamin Tak Naik
Ade, pemilik warung kelontong di Desa Menes, Kecamatan Menes bercerita kalau dia sempat bertanya ke agen gas LPG 3kg, dia mendapatkan jawaban bahwa pasokan gas subsidi itu sedang sulit didapatkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan kekosongan LPG 3 kg yang biasa digunakan untuk berjualan ataupun memasak di rumah. Kelangkaan LPG 3 Kg ini dirasakan masyarakat sejak sebelum Lebaran Idul Fitri 2023.

Kini, meski perayaan Idul Fitri sudah berlalu, LPG yang disubsidi pemerintah itu masih sulit di dapatkan masyarakat Pandeglang.

"Sekitar empat hari sebelum Lebaran mulai susah nyari (gas LPG 3 kg) sampai sekarang masih susah," ujar Usep, warga Desa Banjarnegara, Kecamatan Pulosari, Rabu (3/5/2023).

Dia mengaku sudah tidak dapat menemukan gas melon tersebut, sehingga dia harus mencari ke kecamatan lainnya. Meski kerap kali setelah berkeliling ke kecamatan tetangga, dia pulang dengan tangan kosong.

Kalaupun mendapatkan gas bersubsidi itu, Usep harus merogoh kocek lebih dalam lagi, karena harganya yang melambung tinggi.

"Di Kecamatan Pulosari udah pasti enggak bakal ada, saya nyari kadang ke Kecamatan Menes, kadang ke Kecamatan Saketi, tapi itu juga belum tentu dapat. Kalau pun ada itu harganya Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu, sebelumnya harganya Rp 20 ribu," terangnya.

Pedagang eceran pun terpaksa berhenti berjualan, karena tidak adanya stok yang dia dapat. Bahkan untuk memasak pun harus berfikir keras, lantaran sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kg.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Jualan

Rencana Penggantian LPG 3 Kg dengan Kompor Listrik 1.000 Watt
Pekerja melakukan bongkar muat tabung elpiji atau LPG 3 kilogram di agen gas kawasan Rawasari, Jakarta, Senin (19/9/2022). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengutarakan keseriusan pemerintah dalam melakukan program konversi kompor gas berbahan LPG 3 kg menjadi kompor listrik 1.000 watt atau kompor induksi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ade, pemilik warung kelontong di Desa Menes, Kecamatan Menes bercerita kalau dia sempat bertanya ke agen gas LPG 3kg, dia mendapatkan jawaban bahwa pasokan gas subsidi itu sedang sulit didapatkan.

"Enggak ada barangnya, udah dua hari (enggak jualan), boro-boro mau jualan, ini mau masak aja enggak ada gas. Saya sempat nanya (ke agen), katanya langka dari sana nya, enggak tahu di sana itu dimana," ujar Ade, Rabu (03/05/2023).

Sebelum Lebaran Idul Fitri 2023 dia masih mendapatkan pasokan gas, namun dibatasi hanya 10 tabung. Kini, dari agen gas LPG 3kg dia pun masih sulit mendapatkannya. Kalaupun tersedia stok gas melon, harganya sudah melonjak jadi Rp 26ribu per tabungnya.

"Sekarang (harga) dari agennya aja Rp 24 ribu, kiita jual di angka Rp 30 ribu, itu kalau ada, boro-boro sekarang mah, barangnya aja enggak ada," jelasnya.

 


Terjebak Macet

2023, Pemerintah Perketat Pembelian LPG 3 Kg
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kg ke atas sepeda motor untuk didistribusikan di kawasan Jakarta, Rabu (4/1/2023). Pembelian menggunakan KTP ini diterapkan agar pembelian LPG 3 kg dapat dinikmati oleh masyarakat yang berhak atau tepat sasaran. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Keluhan masyarakat akan kekosongan stok gas LPG 3kg itu dibantah oleh Hiswana Migas. Lantaran Pertamina telah mengirim gas melon sesuai kebutuhan di masyarakat. Sehingga tidak mungkin terjadi kelangkaan.

Hiswana Migas memperkirakan kelangkaan terjadi karena keterlambatan pengiriman sebelum dan sesudah arus mudik Lebaran Idul Fitri 2023, karena terjebak kemacetan yang berbarengan dengan para pemudik.

"Saya sudah koordinasi sama Pertamina, infonya supply normal dan memang pas jalur lalu lintas macet sebelum dan setelah lebaran beberapa waktu, hanya telat supply aja karena lalu lintas macet tapi tetap tersalurkan. Tapi saat ini jalur lalu lintas sudah normal," ujar Fakhrul, Kabid Elpiji Hiswana Migas Banten.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya