Liputan6.com, Jakarta Indeks harga pangan dunia naik pada bulan April 2023, menandai kenaikan pertama dalam setahun.
Hal itu diungkapkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), yang melacak komoditas pangan yang paling banyak diperdagangkan secara global.
Melansir Channel News Asia, Senin (8/5/2023) indeks harga pangan FAO menunjukkan bahwa rata rata harga pangan secara global naik 127,2 poin pada April 2023 dibandingkan 126,5 pada Maret 2023.
Advertisement
Meski mencatat kenaikan, harga pangan dunia masih turun sekitar 20 persen dari rekor tertinggi yang tercatat pada Maret 2022 setelah perang Rusia Ukraina.
Badan pangan berbasis di Roma itu menjelaskan, kenaikan harga pangan pada bulan April didorong oleh tingginya harga gula, daging dan beras, yang mengimbangi penurunan indeks harga sereal, susu dan minyak sayur.
"Saat ekonomi pulih dari perlambatan yang signifikan, permintaan akan meningkat, memberikan tekanan ke atas pada harga pangan," kata Kepala Ekonom FAO, Maximo Torero.
Indeks harga gula melonjak 17,6 persen dari bulan Maret, mencapai level tertinggi sejak Oktober 2011.
FAO mengatakan kenaikan itu terkait dengan kekhawatiran pasokan yang lebih ketat menyusul revisi turun perkiraan produksi di India dan China, bersama dengan perkiraan yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya pada output di Thailand dan Uni Eropa.
Sementara itu, harga daging naik 1,3 persen, harga susu turun 1,7 persen, harga minyak sayur turun 1,3 persen dan indeks harga sereal turun 1,7 persen.
"Kenaikan harga beras sangat mengkhawatirkan dan inisiatif Laut Hitam perlu diperbarui untuk menghindari lonjakan gandum dan jagung lainnya," kata Torero, mengacu pada kesepakatan untuk mengizinkan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam.
Perkiraan FAO Terkait Stok Beras Dunia
Dalam laporan terpisah tentang pasokan dan permintaan sereal, FAO memperkirakan produksi gandum dunia pada tahun 2023 sebesar 785 juta ton, sedikit di bawah tingkat tahun 2022 tetapi tetap merupakan hasil terbesar kedua dalam catatan.
"(Prospek) 2023/24 untuk produksi beras di sepanjang dan selatan khatulistiwa beragam, sebagian besar karena dampak peristiwa El Nino yang bervariasi secara regional," kata FAO.
Sementara itu, FAO menaikkan proyeksi produksi sereal dunia pada 2022 menjadi 2,785 miliar ton dari sebelumnya 2,777 miliar, hanya turun 1,0 persen dari tahun sebelumnya.
Pemanfaatan sereal dunia pada periode 2022/23 tercatat 2,780 miliar ton, kata FAO, turun 0,7 persen dari 2021/22. Stok sereal dunia pada penutupan musim 2022/2023 diperkirakan berkurang 0,2 persen dari level pembukaannya menjadi 855 juta ton.
Advertisement
El Nino Mengancam di Agustus 2023, Ini Sederet Jurus Kementan Jaga Pasokan Pangan
Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengantisipasi musim kemarau dan el nino tahun ini melalui beberapa upaya. Dengan kondisi cuaca yang anomali saat ini, Indonesia harus menyusun strategi ketahanan pangan sehingga tidak terjadi kelangkaan di dalam negeri.
"Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti. Seperti memanfaatkan infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage saat kemarau datang," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dikutip Sabtu (29/4/2023).
Kondisi iklim kedepan (musim kemarau), seperti yang sudah BMKG prakirakan, akan terjadi kemarau yang ekstrim (el nino). Sehingga hal ini perlu diwaspadai
"Kondisi kemarau harus diwaspadai. Terutama pada bulan Agustus yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini," kata Mentan SYL.
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Ali Jamil mengatakan, terkait dengan ancaman el nino Agustus mendatang, Kementan menyiapkan berbagai antisipasi kekeringan
"Di antaranya mendorong petani untuk ikut program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan serbu El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada," jelasnya
Percepatan Tanam
Ali Jamil menerangkan, pihaknya juga akan terus mendorong melakukan percepatan tanam menggunakan alsintan seperti Traktor Roda 4 dan Traktor Roda 2.
"Tahun 2023 ini Ditjen PSP jg menyiapkan di antaranya alokasi bantuan Alat mesin pertanian seperti Traktor Roda 4 (800 unit), Traktor Roda 2 (4.745 unit), pompa air 1.900 unit untuk seluruh indonesia," sebutnya.
Selain itu, juga akan memaksimalkan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tertier (RJIT) yang dapat meningkatkan efisiensi aliran irigasi hingga ke lahan sawah.
Advertisement