Rencana Uji Coba Juli 2023 Nanti, Tarif LRT Jabodebek Belum Ditentukan

Kendati uji coba akan segera dimulai dan untuk sementara digratiskan bagi masyarakat. Namun, hingga kini belum ada kejelasan mengenai berapa tarif LRT Jabodebek.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Mei 2023, 14:31 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2023, 14:31 WIB
Lebih Dalam Melihat Rangkaian Gerbong LRT
Petugas mengecek kesiapan kereta listrik saat uji coba di stasiun LRT TMII, Jakarta pada 2020 lalu. Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) akan mulai diuji coba pada 12 Juli 2023 mendatang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) akan mulai diuji coba pada 12 Juli 2023 mendatang.

Nantinya, penumpang dapat menikmati layanan LRT Jabodebek secara gratis sebelum dioperasikan secara komersial. Untuk jam operasional, LRT Jabodebek mulai melayani saat masa uji coba dari pukul 06.00 WIB-22.00 WIB.

Kendati uji coba akan segera dimulai dan untuk sementara digratiskan bagi masyarakat. Namun, hingga kini belum ada kejelasan mengenai berapa tarif LRT Jabodebek.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengaku tiket LRT Jabodebek belum dipastikan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, Menhub selalu menjawab singkat ketika ditanya mengenai hal tersebut.

"Belum, belum ada," kata Menhub saat ditemui di mall Kokas, Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Adapun operasi LRT secara komersial akan dilakukan pada Agustus 2023. Maka dari itu, penumpang bisa menikmati layanan kereta ini secara gratis selama sebulan.

Sebelumnya, sebagai informasi, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) nantinya akan bantu memberikan subsidi tarif bagi para penumpang LRT Jabodebek.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyampaikan, pemerintah saat ini tengah merumuskan besaran subsidi untuk tarif LRT Jabodebek.

Warga Bisa Naik Gratis Mulai Pukul 06.00-22.00 WIB

Melihat Kesiapan Stasiun LRT TMII
Petugas mengecek kesiapan stasiun LRT TMII, Jakarta, Rabu (11/11/2020). Tes dilakukan mulai dari uji kelayakan hingga kebisingan. Ditargetkan LRT Jabodebek beroperasi pertengahan 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengungkapkan, Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) akan mulai diuji coba pada 12 Juli 2023 mendatang.

Nantinya, penumpang dapat menikmati layanan LRT Jabodebek secara gratis sebelum dioperasikan secara komersial. Untuk jam operasional, LRT Jabodebek mulai melayani saat masa uji coba dari pukul 06.00 WIB-22.00 WIB.

"Juli itu uji coba operasi dan masyarakat bisa naik LRT tanpa dikenakan biaya," kata Adita ketika dikonfirmasi, Selasa (16/5/2023).

Adapun operasi LRT secara komersial akan dilakukan pada Agustus 2023. Maka dari itu, penumpang bisa menikmati layanan kereta ini secara gratis selama sebulan.

"Operasi secara komersial di bulan Agustus 2023. Besaran tarif sedang diproses untuk ditetapkan dalam PM Perhubungan," jelas Adita.

"Akan ada unsur subsidi dalam tarif akhirnya. Besarannya nanti akan disosialisasikan segera," sambungnya.

Sebagai informasi, LRT Jabodebek memiliki panjang lintasan 44,43 kilometer. Proyek tersebut memiliki 18 stasiun dari Bekasi Timur-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas.

Rencananya, tarif LRT Jabodebek untuk 1 kilometer pertama adalah Rp3.000. Kemudian untuk setiap kilometer selanjutnya dikenakan tarif Rp825.

LRT Rute Velodrome - Manggarai diproyeksikan Layani 180 Ribu Orang per Hari

Hari Pertama Pengoperasian LRT Secara Komersial
Calon penumpang mengisi saldo uang elektronik di mesin kartu otomatis di Stasiun Velodrome, Jakarta, Minggu (1/12/2019). Kereta LRT Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading beroperasi secara komersial mulai hari ini (1/12) dengan tarif Rp5.000 flat untuk sekali perjalanan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi mengatakan, proyek light rail transit (LRT) fase 1B rute Velodrome - Manggarai diproyeksikan dapat melayani 180 ribu penumpang per hari.

Sheila menyampaikan proyeksi jumlah penumpang itu merupakan hasil kajian yang telah dilakukan pihak LRT sebelumnya. Penumpang diperkirakan berasal dari warga yang tinggal di sepanjang rute Velodrome-Manggarai.

Warga di sepanjang lintasan LRT Velodrome-Manggarai itu, diprediksi akan beralih menggunakan transportasi publik saat pergi dan pulang kerja.

"Setelah beroperasi, rute tersebut diproyeksi akan dimanfaatkan 180 ribu penumpang per hari," kata Sheila dalam keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).

Sheila menyebut, proses pembangunan lintasan LRT fase 1B membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Target konstruksi awal proyek ini dimulai pada paruh pertama 2023 dan rampung pada kuartal ketiga tahun 2024.

"Target kita, pada 2024 mendatang minimal sudah melakukan trial operasional," ucap dia.

Adapun proses pembangunan akan dilanjutkan pada Juli 2023 dengan melakukan pemasangan tiang di sepanjang jalur LRT.

Sheila menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Satpol PP DKI Jakarta guna membahas rekayasa lalu lintas dan potensi kemacetan yang ditimbulkan.

"Rencananya, pembangunan lintasan fase 1B akan memanfaatkan lahan media jalan di sepanjang 13 kilometer sebagai lokasi tiang konstruksi lintasan," kata dia.

Sebagai informasi, pembangunan rute fase 1B mencapai jarak 6,4 kilometer. Rute ini ditargetkan mampu mengangkut 180.162 penumpang, atau minimal 80.000-100.000 penumpang per hari.

 

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya