Medco Energi Cetak Laba Bersih USD 82 Juta di Kuartal I 2023

Realisasi laba dan EBITDA Medco Energi di kuartal I 2023 ini mencerminkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2022, mengimbangi realisasi harga minyak yang lebih rendah dibanding 2022.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 25 Mei 2023, 13:50 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2023, 13:50 WIB
PT Medco Energi Internasional Tbk
PT Medco Energi Internasional Tbk membukukan laba bersih USD 82 juta dan EBITDA sebesar USD 327 juta di Kuartal I 2023. PT Medco Energi Internasional Tbk

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan hasil Kuartal I 2023. Perusahaan energi, penambangan logam mulia, serta pembangkitan listrik ini mampu membukukan laba bersih USD 82 juta dan EBITDA sebesar USD 327 juta.

Director & Chief Executive Officer PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Roberto Lorato mengatakan, perusahaan telah membuat awal yang baik di 2023, dengan hasil operasional yang kuat, didukung oleh peningkatan permintaan energi regional yang mengarah pada Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dan keputusan investasi baru.

"Fokus kami yang berkelanjutan pada efisiensi biaya telah menghasilkan biaya unit Minyak dan Gas yang sangat baik.” kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (25/5/2023).

Realisasi laba dan EBITDA di kuartal I 2023 ini mencerminkan produksi yang lebih tinggi dibandingkan kuartal I 2022, mengimbangi realisasi harga minyak yang lebih rendah dibanding 2022.

Harga rata-rata minyak untuk Kuartal I 2023 USD 77,1 per barel dan harga penjualan rata-rata gas adalah USD 7,4 per mmbtu.

Belanja modal yang dialokasikan Medco Energi pada kuartal I-2023 adalah US$58 juta yang sebagian besar digunakan untuk menyelesaikan pengembangan gas di Natuna, pengembangan Minyak dan Gas baru di blok Corridor dan IPP Geothermal Ijen.

Sementara itu, dari sisi kinerja operasi, produksi minyak dan gas Medco Energi sebesar 165 mboepd atau naik 30 persen secara tahunan (year on year). Panduan produksi 2023 diketahui telah ditetapkan sebesar 160 mboepd.

Sementara itu belanja di sektor migas adalah sebesar US$47 juta yang digunakan untuk pengembangan proyek baru di PSC Corridor dan South Natuna Sea Block B.

President Director PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Hilmi Panigoro mengatakan, dirinya sangat senang dengan kinerja MedcoEnergi yang sangat baik di kuartal pertama 2023.

"Kami akan menyampaikan rekomendasi Perseroan untuk dividen final tahun 2022 pada RUPST akhir bulan Mei mendatang.” pungkas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Produksi Migas Medco Melonjak 73 Persen Ditopang Akuisisi Blok hingga Proyek Gas Baru

Medco
Direktur Utama PT Medco E & P Indonesia (Medco E&P) Ronald Gunawan dalam Diskusi bersama Wartawan Media Nasional, Kamis (9/2) di Jakarta, bertemakan “MedcoEnergi’s Role in the Dynamics of Oil & Gas Investment in Indonesia” dibuka oleh Plt. Kadiv Prokom SKK Migas Mohammad Kemal dan hadir sebagai narasumber lain Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro.

Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk melalui unit usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas (MedcoEnergi) mencapai produksi hingga 161 mboepd, naik 73 persen tahun ke tahun, selama periode sembilan bulan 2022 . Kenaikan produksi ini dikatakan menjadi komitmen produksi migas Medco E&P terhadap target produksi migas 1 juta barel.

Kenaikan produksi migas tersebut antara lain ditopang langkah Medco melakukan akuisisi Corridor PSC dan pengembangan proyek gas baru di lapangan Hiu, Malong dan Belida di South Natuna Sea Block B PSC.

Direktur Utama PT Medco E & P Indonesia (Medco E&P) Ronald Gunawan mengatakan hal tersebut dalam Diskusi bersama Wartawan Media Nasional, Kamis (9/2) di Jakarta.

Kegiatan yang bertemakan “MedcoEnergi’s Role in the Dynamics of Oil & Gas Investment in Indonesia” dibuka oleh Plt. Kadiv Prokom SKK Migas Mohammad Kemal dan hadir sebagai narasumber lain Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro.

Dalam upaya mendukung target 1 Juta BOPD dan 12 BSCFD gas pada 2030, menurut Ronald, membutuhkan investasi besar dan keseriusan semua pihak. Medco E&P sebagai perusahaan migas terkemuka di Asia Tenggara, siap mendukung target Pemerintah.

Perusahaan dikatakan juga selama ini telah melakukan investasi berkesinambungan dengan menerapkan Operational Excellence dan berkomitmen terhadap standar lingkungan, sosial dan kepatuhan (ESG).

 


Sinergi

Dalam diskusi ini Komaidi mengatakan, SKK Migas dan Medco E&P perlu menyadari peran penting kestabilan politik menjelang Pemilu dalam mendukung kelancaran investasi dan operasi.

“Oleh karena itu, pemberitaan obyektif rekan media selama ini yang membantu menciptakan situasi kondusif di industri hulu migas sangatlah diapresiasi,” ujar Komaidi.

Sementara, Plt. Kadiv Prokom SKK Migas Mohammad Kemal berharap sinergi antara KKKS, media massa dengan SKK Migas dapat terus dipertahankan.

“Sinergi ini dapat membantu KKKS dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi di industri hulu migas bagi negara. Apabila masyarakat menyadarinya, diharapkan permasalahan gangguan sosial dalam beroperasi di berbagai wilayah operasi terus berkurang.” ujarnya. 

 

Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Heboh Kabar China Klaim Natuna hingga Tuntut Setop Pengeboran Migas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya