Wow, Mafia Impor Bawang Putih Punya Bekingan Politisi?

Ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih yang begitu besar membuat tataniaga di komoditas ini sering menjadi permainan para mafia berbeking kuat di Negeri ini

oleh Tira Santia diperbarui 26 Mei 2023, 14:11 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2023, 13:50 WIB
Harga Bawang Putih dan Cabai Melejit
Ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih yang begitu besar membuat tataniaga di komoditas ini sering menjadi permainan para mafia berbeking kuat di Negeri ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih yang begitu besar membuat tataniaga di komoditas ini sering menjadi permainan para mafia berbeking kuat di Negeri ini.

Pemain impor bawang putih hanya dikuasai oleh segelintir pihak yang menyebabkan tata niaga yang tidak sehat. Oleh karena itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta agar mafia kartel impor bawang putih dan holtikultura segera ditindak.

“Hanya segelintir perusahaan dan saling memiliki keterkaitan yang “menikmati” kuota impor bawang putih," kata Ketua Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan M Hadi Nainggolan, di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Menurutnya, bawang putih merupakan salah satu komoditas yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, baik untuk kebutuhan rumah tangga, restoran maupun industri makanan.

Berdasarkan data Kementrian Pertanian (Kementan), kebutuhan konsumsi bawang putih nasional pada tahun 2023 sebesar 560.000 ton, sedangkan produksi bawang putih dalam negeri pada tahun 2020 adalah sebesar 81.800 ton. Data ini menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan bawang putih Nasional.

Namun, tata niaga impor bawang putih ini sangatlah tidak sehat dan benar-benar sudah dikuasi para kartel mafia yang menguasi berbagai lininya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Punya Bekingann Politisi

Harga Bawang Putih Melonjak
Pekerja menurunkan karung berisi bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2020). Kelangkaan pasokan bawang putih di dalam negeri berimbas tingginya harga komoditas tersebut yang mencapai kisaran Rp 57.500/kilogram. (merdeka.com/magang/ Muhammad Fayyadh)

HIPMI mensinyalir kartel impor bawang putih semakin memiliki bekingan kuat dari politisi, terlebih saat menjelang pemilu, termasuk menuju pemilu 2024 ini.

"Kita berharap pemerintah dan penegak hukum bisa bertindak tegas demi menjaga tataniaga yang lebih sehat. Apalagi komoditas ini menjadi salah satu kebutuhan pokok di Indonesia," ujarnya.

Hadi juga menyarankan sebaiknya pemerintah segera mengambil tindakan tegas, agar tataniaga impor bawang putih bisa berjalan sehat dan kompetiti.

Harga bawang putih sering mahal, langka dan bahkan menjadi penyebab inflasi adalah permainan kartel mafia impor bawang putih, begitu juga dengan komoditas hortikultura lainnya.

 


Libatkan Pelaku Usaha

Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok Merangkak Naik
Pedagang mengemas bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2022). Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat sejumlah komoditas pangan terus mengalami kenaikan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

HIPMI berharap pemerintah bisa melibatkan pelaku usaha dan asosiasi untuk mendengar berbagai masukan-masukan terkait tataniaga impor bawang putih dan komoditas hortikultura agar lebih transparan.

"HIPMI mendesak pemerintah kiranya segera bisa menghentikan dan menindak praktek-praktek kartel mafia impor bawang butih dan holtikutura agar tidak merugikan Negara, pelaku usaha lainnya serta masyarakat yang menjadi konsumen," pungkas Hadi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya