Sistem IT Kunci Tekan Biaya dan Energi di Gudang Logistik

Dengan memanfaatkan teknologi terkini dan desain inovatif, gudang logistik ini akan menjadi pusat distribusi yang strategis dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya

oleh Septian Deny diperbarui 20 Jun 2023, 20:35 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 20:35 WIB
Ilustrasi kargo
Bisnis logistik Indonesia masih sering menghadapi banyak kendala. Apa yang harus dilakukan?

Liputan6.com, Jakarta PT Cella Management Logistik melalui PT Cella Emerald Logistik memulai peletakan batu pertama proyek gudang logistik di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Pergudangan seluas 11,3 ha ini didesain untuk memenuhi kebutuhan distribusi dan pengelolaan barang di sektor ekonomi, termasuk e-commerce, jasa outsourcing layanan logistik (3PL), kurir, hingga fast moving consumer good (FMCG).

Direktur Project PT Cella Management Logistik Siong Lie mengatakan, rencana pembangunan logistik warehouse modern ini menerapkan beberapa penggunaan teknologi yang sangat mendukung pada industri logistik.

"Ini akan menggunakan teknologi Building Management System berbasis IT, untuk mempermudah pengelolaan building baik dari sisi monitoring maupun perawatan equipment. Kemudian beberapa inovasi dalam penghematan energi dan air dengan memasang perangkat daur ulang air dan memasang solar panel untuk menghemat listrik," ujarnya, Selasa (20/6/2023).

Menurut dia, proyek gudang logistik ini dirancang untuk mengatasi tantangan distribusi dan penyimpanan barang yang efisien dan modern.

"Dengan memanfaatkan teknologi terkini dan desain inovatif, gudang logistik ini akan menjadi pusat distribusi yang strategis dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah sekitarnya," imbuhnya.

Sementara Direktur Operasional PT Cella Management Logistik Thelly Krishanty berharap, untuk jangka panjang kehadiran logistik warehouse modern ini mampu memotong biaya logistik serta mempercepat waktu pengiriman.

Sekaligus berdampak positif pada lingkungan sekitar dengan sistem operasional yang telah diberlakukan oleh perusahaan.

"Dalam hal ini Cella Management Logistik memberikan jasa maintenance yang dibutuhkan oleh penyewa gudang untuk membantu aset gudang beroperasional dengan baik melalui pelayanan 24 jam," tuturnya.

Dubes RI untuk Singapura: Biaya Logistik Indonesia Masih Mahal

Ilustrasi Perusahaan Logistik.
Ilustrasi Perusahaan Logistik.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo menyebut salah satu tantangan di Indonesia adalah biaya logistik yang mahal.

Hal itu disampaikan Suryo pada acara penandatanganan kerja sama antara maskapai penyedia layanan jasa kargo udara berbasis digital di Indonesia, PT Rusky Aero Indonesia (Raindo) dengan perusahaan lessor AerCap dalam mendatangkan dua armada Boeing 737-800 Converted Freighters di Kedutaan Besar Indonesia di Singapura, dikutip Sabtu (1/4/2023). 

"Logistic Cost di Indonesia salah satu yang termahal dibandingkan negara lain. Selama ini Pak Jokowi berusaha meningkatkan infrastruktur logistik. Kita harapkan biaya logistik di Indonesia bisa turun, sehingga bisa bersaing dengan negara lain," kata Suryo. 

Pada kesempatan yang sama, Suryo turut menyambut baik terbentuknya penandatanganan MoU antara Raindo United Services dan Aercap dan mendorong implementasi kerjasama kedua pihak yang nyata dan berkelanjutan. 

Menurut Suryo, kolaborasi ini perlu didukung dengan engagement erat pelaku UMKM, dalam skala besar maupun kecil. Sehingga UMKM tidak hanya menjadi pengguna layanan tapi utamanya sebagai mitra kerja Raindo. 

"Dengan adanya dua armada converted freighters ini, yang saya yakin nanti jumlahnya akan cepat bertambah, dapat mendorong semangat UMKM Indonesia untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produknya agar siap diekspor ke mancanegara,” pungkas Suryo.

Biaya Logistik jadi Biang Kerok Mahalnya Harga Bawang Putih

Ilustrasi Bawang Putih
Ilustrasi bawang putih. (dok. Unsplash.com/Anshu A @anshu18)

Satgas Pangan Polri menyebut salah satu penyebab mahalnya harga bawang putih berasal dari biaya transportasi atau angkutan. Pasalnya, jika biaya transportasi mahal maka akan membuat pengusaha maupun pedagang bawang putih mengeluarkan biaya lebih untuk BBM.

"Kenapa BBM-nya? BBM (Subsidi) sudah tepat tapi ada penyimpangan ada yang lari ke pengusaha tambang, ke perkebunan, sehingga di SPBU yang seharusnya untuk transportir tapi karena langka dan harga naik otomatis cost transportasi naik dan ini mempengaruhi harga pokok penjualan (HPP), harga produksi meningkat," kata Wakil Kepala Satgas Pangan Polri Helfi Assegaf, dalam diskusi publik Pusbarindo Carut Marut Tata Niaga Impor Bawang di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, Kamis (25/5/2023) bawang putih selama seminggu terakhir mengalami kenaikan hingga 11,1 persen jadi Rp37.300 per kilogram dibanding rata-rata pasar tradisional Indonesia.

Sementara, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bawang putih di kisaran Rp 38.750 per kilogram.

Selain itu, tidak hanya biaya transportasi darat saja yang mempengaruhi harga bawang putih. Transportasi laut juga turut berpengaruh karena ada kendala cuaca yang mengganggu jalur pendistribusian. Utamanya hal ini dirasakan oleh para pelaku usaha di wilayah Timur.

"Produsen distribusi dari pusat kota ke Jayapura untuk distribusi ke daerah-daerah wilayahnya sangat sulit sehingga market naik 3 kali lipat sampai 4 kali lipat di sana. Ini jadi kendala juga dan dua faktor ini sangat berpengaruh pada harga," ujarnya.

Kendati demikian, terlepas dari itu, secara umum kenaikan harga termasuk kedalam bagian hukum ekonomi. Jika penawaran dan permintaan tidak seimbang maka harga akan cenderung naik. Hal itu pun berlaku untuk komoditas bawang putih.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya