Liputan6.com, Jakarta - Libur panjang persyaan Idul Adha kali ini dinilai anak berdampak pada sektor ekonomi lokal daerah dengan lingkup yang tidak terlalu luas. Dengan begitu, dampak ekonomi yang diberikan libur panjang kali ini dinilai tak akan sebesar libur Idul Fitri beberapa bulan lalu.
Pengamat Pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman, Chusmeru menyebut sektor wisata lokal yang akan mendulang untung. Selain itu, sektor kuliner lokal juga akan menjadi salah satu pilihan masyarakat.
Baca Juga
"Sebagaimana libur panjang, sektor pariwisata yang terdampak secara ekonomis adalah objek dan daya tarik wisata, transportasi, perhotelan, restoran dan kuliner, dan industri kecil," bebernya kepada Liputan6.com, Jumat (30/6/2023).
Advertisement
"Khususnya destinasi wisata di daerah. Sebab kemungkinan besar wisatawan akan menikmati libur panjangnya di destinasi wisata lokal," sambung dia.
Kendati demikian, ada sejumlah catatan yang disoroti Chusmeru. Mengingat salah satu dampak dari adanya libur panjang adalah pergerakan masyarakat dari satu titik ke titik lain.
Dengan begitu, perlu adanya pengaturan lalu lintas di berbagai daerah secara merata. Disamping itu, perlu menjaga keamanan di titik-titik wisata.
"Catatan penting menghadapi libur panjang adalah pengaturan arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan," kata dia.
Â
Keamanan Wisatawan
Chusmeru kembali menegaskan penting untuk pengelola objek wisata untuk menjaga keamanan wisatawan. Khususnya wisatawan yang merupakan anak-anak.
Salah satu alasannya, libur panjang Idul Adha saat ini bertepatan dengan libur sekolah di berbagai jenjang.
"Mengingat libur panjang yang bertepatan dengan libur sekolah, maka faktor keamanan, kenyamanan, dan keselamatan wisatawan sangatlah penting," katanya.
"Jangan sampai terjadi musibah atau kecelakaan di objek wisata, khususnya yang menimpa anak-anak. Objek wisata alam dan taman rekreasi perlu benar-benar menerapkan SOP keselamatan wisatawan," pungkas Chusmeru.
Â
Advertisement
KA Argo Parahyangan Paling Laris
Diberitakan sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat jumlah penumpang yang menggunakan layanan kereta api (KA) jarak jauh mengalami kenaikan pada libur Idul Adha 2023. KA Argo Parahyangan relasi Gambir-Bandung PP menjadi yang paling laris dipilih masyarakat.
VP Public Relation PT KAI Joni Martinus menyampaikan, hal ini mengacu pada data yang dihimpun selama libur Idul Adha sekaligus libur anak sekolah. KA Argo Parahyangan masuk menjadi rute paling favorit dari 5 rute yang paling banyak dipilih masyarakat.
"KA Argo Parahyangan relasi Gambir - Bandung PP 97.613 penumpang," ujar dia dalam keterangannya, Jumat (30/6/2023).
Joni menerangkan, selanjutnya, diikuti dengan KA Serayu relasi Pasar Senen - Purwokerto sebanyak 66.047 penumpang. Lalu, KA Airlangga relasi Pasar Senen - Surabaya Pasar Turi PP sebanyak 65.353 penumpang.
Kemudian, KA Sri Elawangsa relasi Medan - Binjai PP sebanyak 61.160 penumpang. Serta KA Sancaka relasi Yogyakarta -- Surabaya Gubeng PP sebanyak 55.728 penumpang.
Â
Terjual 1 Juta Kursi
Jika diurut menurut waktu perjalanan, sejak 23-29 Juni 2023 telah terjual sebanyak 1.029.071 tiket. Paling banyak, tercatat ada pada keberangkatan tanggal 27 Juni 2023 dengan 159.838 penumpang. Dan paling sedikit di 29 Juni 2023 dengan 129.653 penumpang.
Sementara itu, untuk periode 30 Juni sampai 2 Juli 2023, baru terjual sebanyak 385.723 kursi. Dengan catatan paling banyak hingga saat ini ada di 30 Juni 2023 dengN 134.297 penumpang.
"Data ini merupakan data sementara (data dinamis), serta akan terus berubah atau bertambah seiring dengan pembahuruan data," pungkas Joni.
Advertisement