Harga Makin Mahal, Properti Jadi Pilihan Investasi Jangka Panjang

Memiliki aset properti sebagai instrumen investasi jangka panjang merupakan pilihan tepat.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Jul 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2023, 16:30 WIB
Ilustrasi Properti (Unsplash/Tierra Mallorca)
Memiliki aset properti sebagai instrumen investasi jangka panjang merupakan pilihan tepat. (Unsplash/Tierra Mallorca)

Liputan6.com, Jakarta Memiliki aset properti sebagai instrumen investasi jangka panjang merupakan pilihan tepat. Selain nilai asetnya yang terus bertambah seiring waktu, nilai investasi properti dari capital gain juga makin meningkat seiring dengan perkembangan wilayah, pertumbuhan harga tanah dan harga sewa, serta tingginya permintaan konsumen.

Pengusaha dan Professional Trainer James Gwee mengatakan investasi properti bersifat jangka panjang dengan potensi keuntungan dan risiko yang dapat diukur dengan memperhatikan beberapa faktor. Investasi properti akan memberikan keuntungan yang optimal apabila pemilihan propertinya didasarkan pada berbagai pertimbangan matang mulai dari rekam jejak pengembang hingga sistem pembayaran kepemilikan properti tersebut.

“Membeli properti harus bedasarkan akal sehat, itu mutlak. Semuanya harus dipertimbangkan dulu. Jika dikelola dengan baik, maka investasi menjadi aman dan menguntungkan,” ujar James saat Talkshow “Roadmap to Success” di Wonderful Night Bukit Podomoro Jakarta, belum lama ini.

Pertambahan nilai aset dan investasi properti tergantung pada pertimbangan pertama, yakni lokasi. James mengatakan, membeli properti di lokasi strategis akan menjamin kenaikan harga (guaranteed profit), pembangunan infrastruktur dan kawasan bernilai tinggi (near developed and high value area), serta mudah dijangkau dan dekat dengan pusat keramaian.

“Lokasi strategis secara otomatis menjanjikan keuntungan bagi pembelinya. Mengapa? Pasti untung saat beli, dan untung pula saat dijual lagi karena properti di lokasi strategis banyak dicari,” tambahnya.

Kedua, pengembang tepercaya dengan rekam jejak yang nyata juga menjadi faktor penting dalam investasi properti. Pengembang bertanggung jawab atas lokasi, kualitas konstruksi, ketersediaan fasilitas, harga, infrastruktur, hingga nilai keseluruhan pada proyek tersebut. Oleh karena itu, investor harus memilih pengembang yang tepercaya agar investasi tetap lancar.

“Kunci beli properti dengan akal sehat salah satunya memastikan pengembang tepercaya seperti Bukit Podomoro Jakarta. Kalau pengembangnya sudah terkenal dengan rekam jejak sukses yang nyata, lokasinya pasti strategis dan untung saat membelinya,” ujar James.

 

Ketersediaan Fasilitas

Hunian Bukit Podomoro Jakarta.
Hunian Bukit Podomoro Jakarta.

Ketiga, ketersediaan fasilitas di sekitar properti bisa meningkatkan harga jual. Bukit Podomoro Jakarta, misalnya, menyediakan clubhouse bagi konsumennya untuk meningkatkan kualitas hidup sekaligus menunjang gaya hidup.

Dilansir dari laman resmi www.bukitpodomoro.com, premium clubhouse Bukit Podomoro Jakarta dibangun di atas lahan seluas 2.500 persegi, serta dilengkapi dengan fasilitas premium seperti Indoor dan Outdoor Lounge, Bowling Alley & Games Room, Billiard Area, Badminton Court, Swimming Pool, Kids Pool, Jacuzzi, Fitness & Gym Studio, Wilshire Ballroom, Private Cinema, dan Rooftop Tennis Court.

“Investasi properti bukan hanya beli rumah, melainkan juga beli fasilitas di kawasannya. Hal ini juga bisa meningkatkan harga jual karena termasuk high value area atau properti benilai tinggi,” kata James.

Lebih lanjut, James mengatakan memanfaatkan peluang investasi properti untuk kehidupan jangka panjang sebaiknya tidak ditunda mengingat harga properti yang bersaing setiap hari. “Apalagi jika sudah menemukan pengembang tepercaya. Teman baiknya uang adalah waktu. Jangan tunggu beli properti karena akan cuan terus setiap waktu,” ucap James.

James merekomendasikan investasi properti di Bukit Podomoro Jakarta untuk kehidupan jangka panjang. Di mana konsumen dapat membeli hunian dengan skema KPR melalui program Easy Pay, hasil kolaborasi Agung Podomoro dan Bank Mandiri. Keuntungannya termasuk KPR special rate 3,65 persen per tahun untuk 3 tahun, one day approval, dan bebas biaya KPR hingga 5 persen, serta diskon hingga 400 juta.

Miliarder Hong Kong Beli Raksasa Properti Senilai Rp 67,5 Triliun

Ilustrasi miliarder (iStock)
Ilustrasi miliarder (iStock)

Sebelumnya, Perusahaan investasi milik miliarder Hong Kong Henry Cheng yaitu Chow Tai Fook Enterprises mengumumkan untuk membeli NWS Holdings, seniah sebuah raksasa properti milik New World Development Company Limited. Nilai dari  akuisisi ini mencapai USD 4,5 miliar atau sekitar Rp 67,5 triliun.

Chow Tai Fook Enterprises mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada bursa saham Hong Kong bahwa mereka menawarkan masing-masing 9,15 dolar Hong Kong untuk mengakuisisi per lembar saham yang belum dimilikinya di NWS. Ini termasuk 60,9 persen saham yang dimiliki oleh New World Development yang akan meringankan beban utang pengembang properti tersebut.

Chow Tai Fook Enterprises saat ini secara langsung memiliki sekitar 2,5 persen saham NWS Holdings.

Tidak hanya itu, Chow Tai Fook Enterprises juga mengatakan penawaran tersebut mewakili premi sebesar 14,5 persen dari harga perdagangan terakhirnya sebesar 7,99 dolar Hong Kong sebelum sahamnya ditangguhkan.

Ini juga diterjemahkan menjadi premi 30,9 persen di atas harga penutupan rata-rata 6,99 dolar Hong Kong selama 30 hari perdagangan sebelum penghentian perdagangan, menurut pernyataan itu.

NWS melihat sahamnya melonjak 10,3 persen di sesi Selasa pagi setelah mereka melanjutkan perdagangan.

Tawaran itu akan "segera memperkuat posisi keuangan New World Development" dan "meningkatkan fokus strategis New World Development pada pengembangan properti, investasi properti, dan bisnis terkait properti," tulis pernyataan itu. New World Development akan menerima sekitar 21,8 miliar dolar Hong Kong dari pelepasan saham tersebut.

Chow Tai Fook Enterprises dapat menggunakan haknya untuk menjadikan NWS pribadi jika kondisi tertentu terpenuhi, termasuk mengakuisisi setidaknya 90 persen saham NWS yang belum dimilikinya, menurut pernyataan tersebut. Henry Cheng, putra sulung pendiri New World Cheng Yu-tung , adalah direktur Chow Tai Fook Enterprises, dan ketua New World dan NWS.

Pelepasan Aset Non-Inti

Ilustrasi Miliarder
Ilustrasi Miliarder (pixabay.com)

Pembelian tersebut dilakukan karena New World Development terus meningkatkan pelepasan aset non-inti untuk menurunkan utang di tengah lonjakan suku bunga dan jatuhnya harga properti. Raksasa real estat itu mengatakan akan melepas aset non-inti senilai 10 miliar dolar Hong Kong selama hingga Juni.

NWS adalah unggulan industri dari New World Development dengan bisnis yang mencakup jalan tol, konstruksi, dan asuransi. Perusahaan melaporkan peningkatan pendapatan 7,8 persen tahun-ke-tahun menjadi 17,6 miliar dolar Hong Kong dalam enam bulan yang berakhir Desember, menurut laporan pendapatan terbarunya. Ini mencatat penurunan laba bersih 26,6 persen menjadi 1,2 miliar dolar Hong Kong selama periode yang sama.

Chow Tai Fook Enterprises berakar pada Perhiasan Chow Tai Fook yang didirikan pada 1920-an. Raksasa investasi swasta itu mengatakan memiliki kepentingan di real estat utama, layanan perhotelan, energi, media, serta perusahaan teknologi yang sedang berkembang, antara lain. Chow Tai Fook Enterprises saat ini dipimpin oleh Patrick Tsang, cucu menantu dari Cheng Yu-tung.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya