Kisah Lee Su-jin, Mantan OB yang Jadi Miliarder Berkat Aplikasi Pemesanan Hotel

Dikenal sebagai sosok miliarder self made, pendiri platform pemesanan akomodasi Yanolja memulai kariernya di industri perjalanan sebagai petugas kebersihan motel..

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Jul 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)
Berawal ketika Lee Su-jin berusia 23 tahun, dia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah motel yang dikenal menawarkan akomodasi jangka pendek dengan tarif per jam - dengan imbalan gaji tetap dan tempat tinggal. Ilustrasi miliarder (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Kisah inspiratif datang dari pengusaha sekaligus miliarder muda asal Korea Selatan, Lee Su-jin.

Mengutip CNBC International, Rabu (19/7/2023) dikenal sebagai sosok miliarder self made, pendiri platform pemesanan akomodasi Yanolja memulai kariernya di industri perjalanan sebagai petugas kebersihan motel.

Pengalaman tersebut menginspirasinya untuk meluncurkan situs pemesanan hotel Yanolja, yang merupakan bahasa Korea untuk "Hei, ayo bermain," pada tahun 2007.

Berawal ketika Lee Su-jin berusia 23 tahun, dia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah motel yang dikenal menawarkan akomodasi jangka pendek dengan tarif per jam - dengan imbalan gaji tetap dan tempat tinggal.

"Hari demi hari, saya merasa sulit tetapi bertahan," ungkapnya kepada Bloomberg pada tahun 2017 silam. "Rasanya seperti mimpi sekarang," ucapnya saat itu.

Dia kemudian menyimpan uangnya, berinvestasi dalam saham, dan bahkan memulai bisnis salad. Ketika perusahaan itu gagal, dia kembali ke perhotelan - dan pada saat yang tepat.

Pada Juni 2019, Yanolja menjadi startup "unicorn" kedelapan Korea Selatan dengan mencapai valuasi lebih dari USD 1 miliar atau setara Rp. 15 triliun selama putaran pendanaan.

Yanolja pun berhasil menjadi aplikasi perjalanan populer, juga menjadi fenomena global dengan lebih dari 57 juta unduhan, menurut situs webnya.

Dua tahun kemudian, perusahaan investasi SoftBank Vision Fund 2 membeli saham minoritas di Yanolja seharga USD 1,7 miliar dengan penilaian USD 6,7 miliar atau Rp. 100,5 triliun, menurut Forbes.

 

Spekulasi Penawaran Umum

Ilustrasi Miliarder
Ilustrasi Miliarder (pixabay.com)

Kesepakatan dengan SoftBank memicu spekulasi luas tentang potensi penawaran umum perdana untuk Yanolja.

Namun, perusahaan tersebut belum go public, dan CEO Yanolja Kim Jong-yoon bahkan mengatakan dalam siaran pers pada Juli 2022 bahwa platformnya tidak terburu-buru mengumumkan IPO dengan industri perhotelan yang masih belum pulih dari puncak pandemi Covid-19.

Perusahaan telah berkembang jauh melampaui pemesanan perjalanan, setelah meluncurkan Yanolja Cloud, perangkat lunak kecerdasan buatannya sendiri untuk platform perhotelan dan rekreasi lainnya, pada tahun 2021.

Sekarang, 19 juta pengguna gabungan menggunakan platform perangkat lunak Yanolja untuk operasi pemesanan, perjalanan, dan manajemen properti, menurut situs web perusahaan.

"Sebelumnya, banyak orang tidak bisa pergi ke motel karena malu," kata Kim. "Tapi kami telah menarik tamu bahkan untuk bepergian. Itu perubahan terbesar," ujarnya.

 

Kekayaan Pendiri Yanolja

Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik

Kesuksesan Yanolja membantu Lee Su-jin membangun kekayaannya sendiri.

Forbes mencatat, dia sekarang memiliki kekayaan bersih sebesar USD 1,2 miliar atau setara Rp. 18 triliun, yang berasal dari kepemilikan hampir sepertiga saham Yanolja bersama istri dan dua putrinya. 

Lee Su-jin juga memulai debutnya di peringkat 50 orang Terkaya di Korea Selatan pada musim semi ini.

Infografis miliarder dunia
Jumlah miliarder dunia di setiap benua (liputan6,com/Deisy)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya