Liputan6.com, Jakarta Singapura, Lisboa dan Berlin menghadapi kenaikan biaya sewa tertinggi pada paruh pertama tahun ini. Hal itu diungkapkan dalam laporan studi baru oleh perusahaan jasa real estate, Savills.
Melansir CNBC International, Jumat (21/7/2023) data dari Savills menunjukkan bahwa biaya sewa rumah di Lisboa, Portugal melonjak sebesar 13,9 persen dari Desember 2022 hingga Juni 2023, diikuti oleh Singapura sebesar 13,6 persen dan 9,2 persen di Berlin selama periode yang sama.
Baca Juga
Pasar persewaan rumah Lisbon dan Singapura telah mengalami tingkat pertumbuhan harga yang tinggi selama 18 bulan terakhir, dengan kenaikan harga sewa lebih dari 40Â persen, kata Savills, menghubungkannya dengan peningkatan permintaan rumah utama dari penyewa internasional.
Advertisement
Kenaikan biaya sewa di Berlin, sementara itu, didorong oleh masuknya penduduk kaya.
Kenaikan signifikan dalam biaya sewa rumah di Singapura adalah karena penundaan konstruksi selama pandemi Covid-19. Tetapi 18.000 unit hunian pribadi direncanakan akan selesai tahun ini, dan sedikit koreksi harga diperkirakan akan terlihat, menurut Alan Cheong, direktur eksekutif di Savills Research and Consultancy.
Namun, Cheong menyoroti bahwa biaya sewa rumah mewah di negara kota itu masih naik sekitar 15 persen year-on-year dengan kenaikan hingga paruh pertama tahun 2023.
Menurut studi Savills, 11 dari 30 kota yang mengalami peningkatan biaya sewa tertinggi berada di kawasan Asia-Pasifik. Berikut adalah daftar kota dengan kenaikan biaya sewa rumah tertinggi di dunia, menurut studi Savills :
1. Lisboa, Portugal : 13,9Â persen
2. Singapura : 13,6Â persen
3. Berlin, Jerman : 9,2Â persen
4. Dubai, Uni Emirat Arab : 5,4 persen
5. Kuala Lumpur, Malaysia : 4,3Â persen
6. Bangkok, Thailand : 4,2 persen
7. Cape Town : 4,0 persen
8. Amsterdam, Belanda : 3,3 persen
9. Barcelona, Spanyol : 3,0 persen
10. Milan, Italia : 2,9 persen
Â
Â
Daftar Lainnya
11. Madrid, Spanyol : 2,9 persen
12. Hongkong : 2,7 persen
13. Jenewa, Swiss : 2,2Â persen
14. London, Inggris : 1,9 persen
15. Roma, Italia : 1,9 persen
16. Athena, Yunani : 1,8 persen
17. Tokyo, Jepang : 1,7Â persen
18. New York, Amerika Serikat : 1,6Â persen
19. Shanghai, China : 1,5 persen
20. Hangzhou, China : 0,7 persen
Advertisement
Didorong oleh Momentum Pandemi
Laporan Savills mengungkapkan, pasar persewaan rumah di Kuala Lumpur dan Bangkok mendapatkan kembali momentum yang tidak terlihat sejak sebelum pandemi.
Sementara itu, lonjakan biaya sewa di Hong Kong disebabkan oleh peningkatan permintaan sewa setelah pembatasan Covid-19 dicabut pada akhir 2022,dan Tokyo mendapat untung dari penduduk yang pindah kembali ke kota.
Pasokan rumah hunian utama diperkirakan akan tetap ketat di banyak kota, kata Paul Tostevin, kepala Riset Dunia Savills, menyebutkan hambatan seperti biaya konstruksi yang tinggi, tantangan pembangunan dan meningkatnya biaya utang.
"Ke depan, kami perkirakan harga sewa akan terus mengungguli nilai modal untuk sisa tahun 2023 dan dalam jangka menengah, karena pasokan tetap langka di tengah meningkatnya permintaan, dengan pertumbuhan sewa yang positif di sebagian besar kota dalam Indeks. untuk sisa tahun 2023," paparTostevin.