Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengklarifikasi mengenai kabar perseroan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 karyawan. Waskita Beton Precast menyatakan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) perseroan mempertimbangkan kondisi keuangan.
Manajaemen PT Waskita Beton Precast Tbk memberikan hak jawab mengenai pemberitaan Waskita Beton Precast PHK massal, 600 karyawan dipecat. Seiring pemberitaan tersebut, Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Fandy Dewanto menyampaikan hingga Juli 2023, jumlah pegawai perseroan sebanyak 868 pegawai dengan penempatan di corporate office dan unit bisnis. “Isi pemberitaan tidak sesuai dengan data kepegawaian perseroan periode Agustus 2023,” tulis dia.
Baca Juga
Ia menyebutkan, rasionalisasi jumlah pegawai ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan berakhirnya masa kerja pegawai di seluruh divisi dengan mempertimbangkan kondisi workload dan kinerja perseroan.
Advertisement
“Kebijakan pengelolaan SDM perseroan senantiasa mempertimbangkan kondisi keuangan pasca restrukturisasi, target kinerja perusahaan, dan besaran kontrak yang dikelola. Hal tersebut dilakukan agar Perusahaan dapat berjalan dengan efektif dengan workload pekerja yang efisien,” tulis dia.
Fandy menyatakan, perseroan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para pegawai sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga proses rasionalisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
BEI Minta Penjelasan Terkait PHK 600 Karyawan, Ini Tanggapan Waskita Beton Precast
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait pemutusan hubungan kerja terhadap 600 karyawan.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 11 Agustus 2023, ditulis Minggu (13/8/2023), manajemen PT Waskita Beton Precast Tbk memberikan jawaban kepada bursa mengenai target PHK 600 karyawan.
Manajemen Waskita Beton Precast menyatakan, sepanjang 2023, rasionalisasi jumlah pegawai secara bertahap menyesuaikan dengan berakhirnya masa kerja pegawai di seluruh divisi dengan mempertimbangkan kondisi workload dan kinerja perseroan.
Selain itu, pelaksanaan pengelolaan SDM dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kinerja dan kebutuhan pada setiap bagian/divisi dengan tetap target Perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.
Manajemen Waskita Beton Precast menyatakan, PHK juga mempertimbangkan kondisi keuangan setelah restrukturisasi, target kinerja Perusahaan dan besaran kontrak yang dikelola.
“Hal tersebut dilakukan agar Perusahaan dapat berjalan dengan efektif dengan workload pekerja yang efisien,”tulis Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Fandy Dewanto dalam keterbukaan informasi BEI.
Fandy menyampaikan kalau perseroan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi karyawan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga proses rasionalisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Perseroan juga memastikan seluruh proses produksi dan pengerjaan proyek akan berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak dengan pelanggan,” tulis Fandy.
Ia menyebutkan, program rasionalisasi ini sejalan dengan program transformasi dan restrukturisasi keuangan perseroan dengan target efisiensi beban usaha.
“Melalui efisiensi, perseroan menargetkan pemulihan kondisi keuangan dapat berjalan baik sehingga perseroan dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang kepada kreditur sesuai skema restrukturisasi,” ujar dia.
Advertisement
Waskita Beton Precast Bakal Pulih 3 Tahun Lagi
Sebelumnya, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) meyakini kinerja keuangan bakal kembali pulih dalam tiga tahun mendatang usai melakukan restrukturisasi.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Beton Precast Asep Mudzakir menuturkan, pemulihan perusahaan ini tidak terlepas dari momen pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang. Alhasil, pemulihan tersebut tidak akan bisa selesai dalam waktu satu atau dua tahun ke depan.
"Kami melihat proses ini perlu waktu sehingga tidak akan bisa selesai 1-2 tahun ke depan," ujar dia dalam media gathering, Selasa (8/8/2023).
Dia bilang, tahun depan sudah masuk tahun pemilihan umum (pemilu), dalam periode tersebut biasanya kontrak baru cenderung jangka pendek dan nilainya kecil-kecil.
Menurut ia, WSBP kemungkinan perlu waktu di atas tiga tahun untuk pulih secara normal. Dengan catatan, WSBP memenuhi tata kelola usaha yang baik.
Prospek Perseroan
Dalam rangka mencapai fundamental perusahaan yang baik, WSBP berupaya untuk memperbaiki sisi pendapatan, perolehan kontrak dan likuiditas.
Di samping itu, WSBP mencatatkan pendapatan sampai dengan Rp 2 triliun pada 20222. Angka tersebut naik dibandingkan 2021 dan menghasilkan keuntungan alias mencatatkan cash flow positif.
"Laporan keuangan yang positif ini yang coba kami jaga ke depannya. Supaya WSBP dari sisi performance bisa dipandang baik dan juga dari sisi prospek bisnisnya bisa dianggap baik," kata dia.
Ia pun optimistis Waskita Beton Precast memiliki prospek yang cerah pada masa mendatang. "Kami rasa harusnya untuk proses perbaikan dalam jangka panjang masih cukup prospektif untuk WSBP," imbuhnya.
Advertisement