Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) memastikan subsistem kelistrikan Bali dalam kondisi prima selama penyelenggaraan pertemuan Menteri Energi dan Forum Bisnis Energi se-ASEAN, atau 41st ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) and ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023.Â
Dalam kegiatan yang berlangsung pada Agustus 2023 ini, perseroan menerapkan layanan kelistrikan tanpa padam atau sistem zero down time (ZDT), ditopang kapasitas daya mumpuni untuk mengamankan suplai listrik selama gelaran acara.Â
Baca Juga
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihajnya berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintah menyukseskan penyelenggaraan AMEM-41 dan AEBF.Â
Advertisement
Pertemuan antar perwakilan negara dan stakeholder energi di ASEAN ini dianggap salah satu forum penting terkait pengembangan dan eksploitasi sumber daya energi di kawasan ASEAN.Â
"AMEM-41 dan AEBF termasuk agenda penting bidang energi di ASEAN. PLN telah berpengalaman menangani event besar skala internasional seperti ini. Pengalaman dan success story itu lah yang akan kami terapkan dalam siaga penyelenggaraan agenda ini," ujarnya, Kamis (24/8/2023).
Darmawan merinci, dari segi kesiapan pasokan daya, subsistem kelistrikan Bali dalam kondisi normal dengan daya mampu sebesar 1.514,80 megawatt (MW) dan rekor beban puncak sebesar 980,89 MW. Dengan kondisi tersebut, ia memastikan suplai daya aman karena reserved margin ada di kisaran 35 persen.
"Hal ini didukung oleh stok energi primer untuk pembangkit yang dalam kondisi normal dan siap," imbuh Darmawan.
Defense Scheme
Selain itu, guna memberikan keamanan dan pasokan berlapis, PLN menyiagakan total 176 personil yang akan standby selama 24 jam serta 14 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan kapasitas 3 x 250 kilovolt ampere (kVA), 1 x 200 kVA, 8 x 100 kVA, dan 2 x 30 kVA.
"Jadi PLN menerapkan pola operasi dan proteksi dengan defense scheme, yaitu menetapkan pengamanan pasokan listrik berlapis. Kami juga menyiapkan alternatif untuk kondisi darurat sehingga dijamin listrik tanpa kedip," terangnya.
"Dalam hal ini, kami ingin menjamin seluruh agenda berjalan lancar dan para delegasi maupun peserta bisa fokus pada acara," pungkas Darmawan.
Advertisement