Ternyata Setiap Anggaran Infrastruktur Naik Rp 1 Triliun, Butuh 14.000 Pekerja Konstruksi

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi juga terus mendorong penyerapan pekerja konstruksi yang telah mengikuti pelatihan dan sertifikasi.

oleh Nurmayanti diperbarui 15 Sep 2023, 12:45 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 12:45 WIB
Proyek Bendungan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan optimis untuk konstruksi Bendungan Ciawi. Dok PUPR

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja atau pekerja konstruksi yang terlatih serta bersertifikat.

“Kementerian PUPR juga mempunyai tanggung jawab mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang infrastruktur PUPR," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Basuki menambahkan di samping pembangunan infrastruktur yang masih terus menjadi prioritas Kementerian PUPR, peningkatan kualitas SDM tenaga kerja konstruksi juga terus dilakukan.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, setiap kenaikan anggaran infrastruktur sebesar Rp 1 triliun, maka dibutuhkan sebanyak 14.000 tenaga kerja konstruksi untuk mengakuisisi anggaran tersebut.

Sebagai gambaran, pagu anggaran kontraktual Kementerian PUPR pada tahun 2023 adalah sebesar Rp 89,11 triliun. Dengan demikian, membutuhkan sebanyak 1,02 juta orang tenaga kerja konstruksi terampil bersertifikat.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja konstruksi yang berkualitas sesuai dengan arahan Menteri PUPR, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi terus melaksanakan berbagai pelatihan dan sertifikasi bagi tenaga kerja konstruksi, dan juga terus mendorong penyerapan tenaga kerja konstruksi.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi juga terus mendorong penyerapan tenaga kerja konstruksi yang telah mengikuti pelatihan dan sertifikasi.

Hal ini perlu dilakukan supaya mereka dapat tersalurkan sesuai dengan keahliannya dan setelah lulus dari pelatihan, tidak lagi menjadi pengangguran.

Dari berbagai pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang telah dilakukan Kementerian PUPR, tujuan terpenting yang ingin dicapai adalah hasilnya. Berbagai pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat dan diimplementasikan dalam dunia konstruksi.

Salah satu pelatihan yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi adalah Pelatihan Operator Launching Girder.

Pelatihan pekerja tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas di bidang konstruksi layang dan juga dilatarbelakangi oleh banyaknya kecelakaan konstruksi pada kisaran tahun 2018, terutama pada bidang konstruksi layang yang menggunakan girder.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya