Cetak Petani Muda, Kementan Kirim Ratusan Alumni Polbangtan Belajar ke Jepang dan Taiwan

Sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 05 Nov 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2023, 11:00 WIB
Kementan Targetkan 8,2 Juta Hektare Sawah untuk 20 Juta Ton Beras
Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ratusan lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor dan petani muda penerima manfaat untuk magang di Jepang dan Taiwan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ratusan lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor dan petani muda penerima manfaat untuk magang di Jepang dan Taiwan.

Melalui kerjasama Pusat Pendidikan Pertanian dengan Persol Global Worldforce ini untuk mencetak petani milenial yang berkualitas dan berkompeten di Indonesia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembagan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

"Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang kreatif dan memiliki inovasi sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor," kata Dedi ditulis Minggu (5/11/2023).

Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan kerjasama dalam upaya peningkatan kualitas SDM pertanian, salah satunya melalui program magang keluar negeri bagi petani muda. Sebab pertanian saat ini terus berinovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.

"Program magang di luar negeri ini salah satu upaya untuk memberikan pengalaman dan peningkatan kapasitas kepada lulusan Satuan Pendidikan Polbangtan untuk meraih ilmu, menciptakan inovasi yang nantinya dapat diadaptasi dan dikembangkan ketika kembali ke Indonesia, ke daerah asalnya," ujar

Tak hanya itu, mereka nantinya dapat meningkatkan jejaring kemitraan usaha pertanian dan meningkatkan peluang ekonomi kedua negara dalam bentuk ekspor komoditas pertanian.

"Jadi bukan meningkatkan kapasitas usaha di bidang pertanian/peternakan saja, tapi juga transfer teknologi dan mindset dalam berusaha agribisnis," terangnya.

 


Ciptakan Peluang Usaha

Panen Raya Padi Ibu Kota
Petani saat menggiling padi di persawahan kawasan Rorotan, Jakarta, Kamis (30/7/2020). Terdapat sekitar 270 petani yang menggantungkan hidup di sawah Rorotan, mereka rata-rata ialah pendatang dari Indramayu. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa kebutuhan tenaga kerja di Jepang cukup besar. Utamanya di bidang pertanian.

Santi berharap, pengiriman tenaga kerja di Indonesia dengan demand yang dibutuhkan oleh pemerintah Jepang dapat memajukan sektor pertanian di Tanah Air dan dapat menciptakan peluang usaha yang luas serta meningkatkan nilai kompetitif produk yang bisa diterima secara global.

"Seluruh petani muda Indonesia yang mengikuti magang ke Taiwan dan Jepang akan memiliki peluang menjalin jejaring kerjasama dengan petani disana," ucapnya.

Adapun jumlah peserta yang lolos mengikuti magang di Taiwan sebanyak 100 orang untuk program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) dan 100 orang dalam program Specified Skilled Worker (SSW). Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

infografis hari tani nasional
jumlah petani indonesia turun sejak tiga tahun terakhir (liputan6/yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya