Ini Dia Industri yang Tahan Banting Kala Pandemi Covid-19

Pada tahun 2020, di tengah puncak pandemi COVID-19, industri logam dasar tetap tumbuh sebesar 5,87%. Pada tahun 2021, saat masa pemulihan dari dampak COVID-19, pertumbuhannya melonjak menjadi 15,79%.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Nov 2023, 20:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2023, 20:00 WIB
Ilustrasi Pembuatan Baja (iStockphoto)
Ilustrasi Pembuatan Baja (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier dan Direktur Impor Kementerian Perdagangan Arif Sulistiyo hadir secara langsung memberikan Keynote Speech.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier menyatakan bahwa industri logam dasar, sebagai penopang utama sektor industri, mencatat pencapaian luar biasa dengan pertumbuhan sebesar 10,86% pada Triwulan III tahun 2023.

Seiring dengan perkembangan positif dalam tiga tahun terakhir, industri ini menunjukkan prestasi gemilang dengan pertumbuhan dalam angka dua digit.

“Pada tahun 2020, di tengah puncak pandemi COVID-19, industri logam dasar tetap tumbuh sebesar 5,87%. Pada tahun 2021, saat masa pemulihan dari dampak COVID-19, pertumbuhannya melonjak menjadi 15,79%, dan di tahun 2022, industri ini masih mencatat pertumbuhan sebesar 14,80%,” ungkap Taufiek Bawazier dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (12/11/2023).

Lebih lanjut Taufiek Bawazier juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan yang signifikan juga tercermin dalam produksi crude steel Indonesia, yang mencapai 15,6 juta ton pada tahun 2022, menandakan langkah besar dalam memajukan industri baja nasional. Capaian ini juga memperkuat posisi Indonesia di tingkat global, naik 13 peringkat dari peringkat ke-28 menjadi peringkat ke-15 dalam produksi baja dunia.

Dalam penyampaian Keynote Speech ke-dua oleh Direktur Impor Kementerian Perdagangan RI Arif Sulistiyo disebutkan bahwa industri besi baja menempati urutan ke-empat dari data ekspor nonmigas tertinggi hingga September 2023.

“Di sisi lain untuk mendorong pengembangan dan peningkatan daya saing industri baja nasional, pemerintah melakukan pengetatan impor besi baja. Sehingga dapat meningkatkan iklim usaha yang kondusif dan mendukung kemudahan investasi pengolahan industri besi dan baja,” ujar Arif Sulistiyo.

 

IISIA Business Forum 2023

Pelaksanaan IISIA Business Forum (IBF) 2023
Pelaksanaan IISIA Business Forum (IBF) 2023 memasuki hari ke-dua. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI Taufiek Bawazier dan Direktur Impor Kementerian Perdagangan RI Arif Sulistiyo hadir secara langsung memberikan Keynote Speech.

Chairman IISIA Purwono Widodo dalam keterangannya menyampaikan bahwa sebanyak 2.500 pengunjung menghadiri IISIA Business Forum 2023 hingga pelaksanaan hari ke-dua di tanggal 10 November 2023.

Di hari ke-dua ini selain dengan adanya Keynote Speech perwakilan dari Kementerian Perindustrian RI dan Kementerian Perdagangan RI, juga dilaksanakan seminar oleh Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PU & PR RI Rachman Arief Dienaputra, Direktur Deregulasi Penanaman Modal Kementerian Investasi RI Dendy Apriandi, sesi seminar internasional dari perusahaan asing Cares dan SMS Group, serta sesi seminar nasional dari GAPENSI, IPERINDO, dan GAIKINDO.

“Semoga dengan banyaknya pengunjung yang menghadiri IISIA Business Forum 2023, tujuan kami untuk dapat mengenalkan industri baja kepada masyarakat luas dapat tercapai dan dengan partisipasi dari seluruh stakeholder, industri baja dapat mendorong kemandirian bangsa melalui optimalisasi penggunaan produk baja domestik untuk kemajuan perekonomian nasional,” tutup Purwono.

Krakatau Posco Gelar Studi Manfaatkan Karbon untuk Industri

Krakatau Posco melakukan penandatanganan nota kesepahaman dalam rangka melakukan studi kebijakan untuk pemanfaatan karbon bagi sektor Industri.
Krakatau Posco melakukan penandatanganan nota kesepahaman dalam rangka melakukan studi kebijakan untuk pemanfaatan karbon bagi sektor Industri.

Krakatau Posco melalui POSCO Institute bersama Badan Standarisai dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian Republik Indonesia melakukan penandatanganan nota kesepahaman dalam rangka melakukan studi kebijakan untuk pemanfaatan karbon bagi sektor Industri.

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur Eco Friendly Future Materials POSRI, Oh Jung-Hoon dan Kepala BSKJI Kemenperin RI Andi Rizaldy, disaksikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartanto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia (BPSDMI) Masrokhan, Chairman Indonesia Iron & Steel Industry Association (IISIA) dan Presiden Direktur PT Krakatau Posco Kim Kwang Moo bertempat di ICE BSD Serpong pada Kamis, 9 November 2023.

Krakatau Posco sedang merencanakan proyek CCUS (Carbon Capture Utilization Storage) yang secara langsung menangkap karbon dioksida yang dihasilkan dari pabrik baja dan menyimpannya di ladang gas limbah di dekat Laut Jawa.

Untuk mendorong proyek CCUSS (Carbon Capture Utilization Storage). Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat menjadi kebijakan yang tepat dan akan menciptakan lingkungan bisnis melalui penelitian bersama yang bersifat preemptif dengan pemerintah Indonesia sebelum proyek CCUS dipromosikan.

 

Tanggapan Menko Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Menanggapi hal ini pemerintah melalui Kementerian Koordinator Ekonomi menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Krakatau Posco dalam mendukung Indonesia yang lebih hijau.

Airlangga Hartanto mengatakan pemerintah akan terus memberikan dukungan dan kemudahan bagi para pelaku industri besi dan baja yang menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan.

“Kami mendorong penggunaan energy terbarukan agar dapat bersaing dalam pasar global yang mensyaratkan aspek pemenuhan emisi karbon rendah seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM)," tutur Airlangga.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya