Liputan6.com, Jakarta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)Â meminta pihak promotor untuk ikut bertanggung jawab atas kekacauan selama konser Coldplay berlangsung pada Rabu (17/11) malam.Â
Menyusul, banyaknya keluhan calon penonton yang tidak bisa masuk ke arena konser akibat tiket yang dibeli secara resmi telah di scan oleh penonton lain. Fenomena ini dikenal dengan istilah scam.
"Kami berharap ada win-win solution antara kedua bela piha baik konsumen maupun promotor untuk mencari titik temu," kata Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI Rio Priambodo saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Jumat, (17/11/2023).
Rio juga mempertanyakan kesiapan promotor dalam mengantisipasi potensi sejumlah kejahatan yang mengintai calon penonton. Mengingat, tak sedikit jumlah penggemar menantikan konser Coldplay tersebut.
Advertisement
"Ke depan, pihak promotor harus menyediakan kanal pengaduan via email, hotline, WhatsApp yang diharapakan mengakomodir kepentingan konsumen ketika tidak mendapatkan haknya," ungkap Rio.
Harus Dihukum
Selain promotor, YLKI juga meminta pihak kepolisian untuk turun tangan serta memberikan sanksi tegas bagi pihak yang terbukti melakukan penipuan konser Coldplay yang memakan banyak korban. Hal ini demi mewujudkan efek jera sekaligus mengakomodir hak-hak konsumen.
"Kami berharap ada sanksi tegas dari pihak kepolisian agar ini memberikan efek jera. Bagaimana pun sektor konser ini menarik bagi anak muda, tentu ini kita perlu jaga bersama," pungkas Rio.
Â
Kerugian Capai Rp 15 Miliar
Diberitakan sebelumnya, hiruk pikuk konser band asal Inggris, Coldplay diwarnai kabar viral pengakuan dari sebuah akun yang mengaku menjadi korban penipuan tiket dengan kerugian mencapai Rp15 miliar.
Sebagaimana unggahan akun X, @__aqshal yang menceritakan keluarganya menjadi korban penipuan tiket dari seorang bernama Ghisca Debora Aritonang.
"Hidup lagi cape-capenya, dapet kabar ade sendiri kena tipu tiket Coldplay … turns out the lady who’s behind it has successfully scammed about Rp15.000.000.000. juara sih lo, Ghisca Debora Aritonang," tulis akun tersebut, Rabu (15/11).
Â
Advertisement
Sudah Minta Maaf
Dalam unggahannya juga turut melampirkan sebuah gambar chat yang memberikan keterangan terkait mereka yang jadi korban penipuan tiket konser Coldplay.
"Dear All costumer, dan customer saya pribadi, mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang menimpa kita semua hari ini. Saya menginfokan teman-teman semua bahwa supplier kami Ghisca Debora Aritonang telah melakukan scam/ penipuan terhadap kita semua dengan modus penjualan tiket konser compliment," tulis unggahan dalam akun X tersebut.
Â
Â
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com