Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Terkaya di India, Gautam Adani kembali naik daun. Kekayaan bos konglomerat Adani Group itu melampaui ketua dan CEO Dell Technologies, Michael Dell setelah kenaikan nilai saham menambahkan kekayaan bersihnya hingga USD 11 miliar.
Mengutip Forbes, Rabu (6/12/2023) Gautam Adani kini menjadi orang terkaya ke-16 di dunia dengan kekayaan sebesar USD 70,8 miliar atau setara Rp 1 kuadriliun.
Baca Juga
Saham semua perusahaan grup Adani telah melonjak sejak hari Senin (4/12) setelah Partai Bharatiya Janata yang dipimpin Perdana Menteri India Narendra Modi menang dalam tiga pemilihan umum negara bagian setelah penghitungan suara dilakukan pada hari Minggu 3 Desember 2023.
Advertisement
Kemenangan partai tersebut menaikkan indeks saham acuan karena investor melihat kemenangan ini sebagai pendahuluan pemilu federal India yang akan diadakan tahun depan.
Gautam Adani, yang juga dikenal dekat dekat dengan PM Narendra Modi, mendapat dorongan besar dengan saham perusahaan grupnya yang membukukan keuntungan dua digit.
Saham tiga dari 10 perusahaan Adani Group yang terdaftar melonjak 20 persen pada hari Selasa (5/12) setelah sebuah laporan oleh US International Development Finance Corporation menyimpulkan bahwa tuduhan Hindenburg Research yang berbasis di AS terhadap Adani Group tidak relevan.
Meskipun kekayaannya meningkat secara besar-besaran pekan ini, Gautam Adani masih menjadi orang terkaya kedua di India setelah bos Reliance Industries Mukesh Ambani, yang berada di peringkat No. 14 dengan kekayaan bersih USD 94,9 miliar.
Kapitalisasi pasar grup Adani kini mencapai USD 166 miliar, masih turun 30 persen dari puncaknya sebelum laporan Hindenburg.
Saham Adani Power Naik Usai Investor AS Borong USD 1,1 Miliar
Saham Adani Power Ltd naik setelah GQG Partners membeli 8,1 persen dari total saham perusahaan yang beredar senilai sekitar USD 1,1 miliar melalui kesepakatan blok.
Bisnis pembangkit listrik termal yang dimiliki oleh miliarder Gautam Adani naik sebanyak 3,1 persen sebelum ditutup 2,4 persen lebih tinggi pada Kamis, setelah investor ASmembeli lebih dari 310,9 juta saham sehari sebelumnya.
Saham tersebut dibeli dari entitas keluarga Adani Worldwide Emerging Market Holding Ltd dan Afro Asia Trade and Investments Ltd. Adani Grup sendiri telah mencari dukungan dan pendanaan internasional dalam upaya untuk pemulihan perusahaan dari serangan short-seller yang terjadi pada awal 2023.
Berdasarkan sumber yang tak ingin disebutkan namanya, aksi ini adalah salah satu kesepakatan massal terbesar yang dilakukan keluarga Adani. Melansir laman Yahoo Finance, Kamis (17/8/2023), kesepakatan ini terjadi beberapa hari setelah auditor Adani Ports dan Special Economic Zone Ltd mengundurkan diri.
Kesepakatan blok juga terjadi setelah Otoritas Investasi Qatar membeli sekitar 2,7 persen saham di bisnis energi hijau yang terdaftar awal bulan ini. Pada 24 Januari lalu, laporan Hindenburg Research mengungkapkan adanya upaya penipuan dan manipulasi pasar yang dilakukan oleh perusahaan milik Adani.
Advertisement
Dibantah
Namun, perusahaan segera membantah tudingan tersebut. Pada 25 Januari 2023, Adani Group memberi pernyataan yang menyebutkan laporan Hindenburg sebagai informasi yang tidak benar.
CFO Adani Group Jugeshinder menilai laporan itu berbahaya karena disebut tidak memiliki dasar akurat. Jugeshinder menyinggung langkah Hindenburg yang tidak beritikad untuk melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum menerbitkan laporan.