AP I dan AP II Bakal Digabung, Daya Saing Indonesia Bakal Meningkat

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah merumuskan skema integrasi dua operator bandara nasional yakni Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Des 2023, 11:36 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 11:29 WIB
(Foto: Dok Pengelola Bandara Juanda)
Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Dok Pengelola Bandara Juanda)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah merumuskan skema integrasi dua operator bandara nasional yakni Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Langkah taktis ini dilakukan dalam rangka meningkatkan konektivitas melalui integrasi layanan transportasi.

Pengamat penerbangan Gatot Rahardjo mengatakan, integrasi bandara tersebut akan meningkatkan daya saing di mata internasional serta mengoptimalisasi fungsi dari perusahaan pelat merah di sektor transportasi udara.

Menurutnya, langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.

 

"Dengan penggabungan ini aset dan operasional perusahaannya akan jadi lebih besar sehingga menjadi modal untuk bersaing di kancah Internasional," katanya, Kamis (14/12/2023).

Gatot menambahkan, dengan adanya integrasi maka secara tata kelola dan pengawasan akan lebih maksimal sebagaimana perusahaan holding yang telah dibentuk oleh Kementerian BUMN sebelumnya.

Layanan Penerbangan Naik

Selain itu, rencana ini juga akan mampu meningkatkan kualitas layanan penerbangan melalui pendirian perusahaan induk, terlebih ketika nantinya holding bandara tersebut menyediakan bandara hub secara khusus.

"Misalnya terkait rencana menjadikan Indonesia menjadi hub internasional, bisa lebih terarah bandara mana yang akan dipakai dan antar bandara tidak saling bersaing yang tidak perlu karena sudah dalam satu pengelolaan.," katanya.

Gatot menambahkan, integrasi ini juga akan memfokuskan arah pengembangan kebandarudaraan Indonesia bisa menjadi lebih terarah. Tatanan kebandarudaraan nasional dan implementasi operasionalnya juga dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

"Dengan modal yang lebih besar dan kinerja yang lebih baik, Angkasa Pura nantinya juga dapat melebarkan sayap, berinvestasi ke negara-negara lain," ujarnya.

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Keluar Masuk di Bandara Bakal Diperketat?

(Foto: Dok AP I)
Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Dok AP I)

Kasus covid-19 disebut mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan ini. Untuk itu, pengelola bandara mulai bersiap.

Diketahui, kenaikan kasus covid-19 terjadi di Singapura. Hal ini dikhawatirkan bisa turut meluas ke Indonesia. Maka, bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasinya.

Direktur Operasi Angkasa Pura I Indah Preastuty mengaku belum ada instruksi khusus dari pemerintah terkait mitigasi pencegahan Covid-19. Termasuk dari Kementerian Perhubungan maupun Kementerian Kesehatan.

“Kalau secara khusus kami belum menerima instruksi terkait pembatasan, memang belum ada instruksi langsung,” kata dia dalam konferensi pers, di Kantor InJourney, Sarinah, Jakarta, ditulis Kamis (14/12/2023).

Pemindai Suhu

(Foto: Dok AP I)
Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: Dok AP I)

Meski belum ada arahan resmi, Indah mengaku oihaknya akan menyiapkan pemindai suhu di bandara yang dikelola jika diperlukan. Di sisi lain, AP I akan menjalin koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

“Kita sendiri untuk melakukan antisipasi jika terdeteksi seperti ada gangguan terkait kesehatan yang berpotensi menimbulkan gangguan operasional,” ungkapnya.

Guna melengkapi itu, Indah mengatakan akan ada imbauan yang disampaikan petugas bandara kepada penumpang. Utamanya terkait penggunaan masker di ruang publik.

"Kita imbau untuk menggunakan masker kembali dan melakukan antisipasi terkait maraknya kembali COVID-19 dan pneumonia,” tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya