Adu Janji Capres Prabowo dan Anies: Makan Siang Gratis Vs Pendidikan Gratis

Prabowo Subianto yang menjanjikan jatah makan siang gratis untuk anak sekolah di seluruh Indonesia jika terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 2024 mendatang. Sedangkan Anies Baswedan lebih memilih pendidikan gratis.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Des 2023, 14:40 WIB
Diterbitkan 14 Des 2023, 14:40 WIB
Ketiga Capres Saling Adu Argumen pada Debat Perdana Pilpres 2024
Prabowo Subianto (kiri) dan Anies Baswedan saat debat perdana Pilpres 2024 di halaman Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023). Prabowo Subianto yang menjanjikan jatah makan siang gratis untuk anak sekolah di seluruh Indonesia jika terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 2024 mendatang. Sedangkan Anies Baswedan lebih memilih pendidikan gratis. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Para calon presiden saling beradu janji dan program untuk menarik dukungan menjadi Presiden Indonesia. Salah satunya calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto yang menjanjikan jatah makan siang gratis untuk anak sekolah di seluruh Indonesia jika terpilih menjadi presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.

Dalam seminar yang diadakan oleh Institute Madani Nusantara pada Septembes 2023 lalu di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Prabowo mengatakan kebijakan tersebut menjadi salah satu programnya dalam memberantas kemiskinan kelak ketika menang.

 

"Salah satu program dalam pemberantasan kemiskinan adalah memperkuat anak-anak Indonesia. Kami akan memberi makan siang dan susu gratis di semua sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia," kata Prabowo Subianto.

Prabowo berjanji akan memberikan makan siang gratis dan bantuan gizi kepada 82,9 juta orang yang berasal dari beberapa daftar golongan masyarakat. Pertama, untuk 74,2 juta anak sekolah alias murid. Kedua, untuk 4,3 juta santri. Ketiga, untuk 4,4 juta ibu hamil.

Program Makan Siang Gratis

Prabowo mengatakan program makan siang gratis dan bantuan gizi merupakan strategi jangka panjang untuk memperbaiki sumber daya manusia (SDM). Program ini diharapkan bisa menekan angka stunting dan meringankan beban rakyat miskin.

Capres Prabowo mengatakan untuk program makan siang gratis ini akan dianggarkan sebesar Rp 450 triliun. "Kita hitung kapasitas kita sekarang saya kira baru kasih satu kali makan (siang) atau habisnya ada snack. Saya kira ini sudah prestasi menurut saya, ini menurut saya suatu langkah yang strategis yang cukup menjawab banyak masalah. Hitungan Rp 400 triliun, 450 triliun (atau) kira-kira 30.000.000.000 dolar," kata dia.

Untuk sumber pendanaan sendiri, Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Panji Irawan, mengatakan anggaran akan bersumber dari pungutan pajak, dimana untuk memaksimalkan penerimaan pajak Prabowo-Gibran akan membentuk Badan Penerimaan Negara.

Jurubicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, juga mengatakan program itu selain untuk menghapus stunting, juga bisa untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat miskin.

"Program makan siang gratis dengan gizi yang cukup untuk semua anak sekolah dan pesantren adalah salah satu upaya untuk menihilkan kasus stunting di Indonesia, dan mengurangi beban ekonomi untuk masyarakat miskin," ujarnya.

 

 

Janji Sekolah Gratis dari Anies

Beda Gaya Capres saat Debat Pilpres Pertama
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan tampil dengan gaya formal mengenakan setelan jas hitam dengan inner kemeja putih. [@cakiminow]

Sementara itu, Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN), Indra Charismiadji, menegaskan bahwa pasangan calon (paslon) yang diusungnya lebih memprioritaskan pendidikan gratis untuk generasi muda masa depan bangsa daripada makan siang gratis.

Menanggapi klaim bahwa terdapat 76 negara yang menerapkan kebijakan pemberian makan gratis kepada anak-anak, Indra mengakui hal itu memang benar adanya. Namun, lanjut Indra, negara tersebut telah menerapkan kebijakan pendidikan gratis terlebih dahulu.

"Tujuh puluh enam negara yang memberikan makan gratis, secara keseluruhan juga sudah menggratiskan biaya pendidikan terlebih dahulu," kata Indra dikutip dari Antara, Kamis (14/12/2023).

Dia lalu menyebutkan ada 155 negara yang memberikan layanan pendidikan gratis sepenuhnya dari kelas satu sekolah dasar (SD) sampai kelas sembilan sekolah menengah pertama (SMP).

Menurut Indra, sebelum menerapkan kebijakan makan siang gratis, pemerintah seharusnya memulai dengan menggratiskan biaya pendidikan untuk anak-anak. Lalu, lanjutnya, kedua kebijakan itu baru bisa dijalankan jika negara kuat secara ekonomi.

Oleh karena itu, Indra menegaskan bahwa yang dilakukan terlebih dahulu adalah menjamin pendidikan gratis untuk seluruh rakyat atau generasi masa depan bangsa, karena itu sudah dijamin oleh Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI Tahun 1945.

"AMIN memprioritaskan pada pemenuhan amanat konstitusi untuk memberikan layanan pendidikan yang 100 persen dibiayai negara alias gratis," jelas Indra.

 

Anggaran Pendidikan Gratis

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam acara debat debat pilpres di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dalam acara debat debat pilpres di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam (Liputan6.com/Faizal Fanani)  

Berdasarkan perhitungan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Indonesia hanya butuh Rp350 triliun per tahun untuk memberikan layanan pendidikan gratis dari kelas satu SD sampai kelas sembilan SMP.

"Jadi, biarkan rakyat memilih, anggaran Rp450 triliun hanya dapat makan siang gratis tetapi sekolah masih bayar atau penggunaan anggaran Rp350 triliun untuk sekolah gratis," tegasnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini masih ada sekitar 20 persen anak Indonesia yang belum sekolah sampai tingkat SMP.

Sebagian besar yang sudah sekolah juga tidak sepenuhnya dibiayai pemerintah, karena bersekolah di sekolah swasta yang tidak mungkin gratis, kata Indra.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Infografis Prabowo Usung Gibran Jadi Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Prabowo Usung Gibran Jadi Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya