Liputan6.com, Jakarta CEO Boeing Dave Calhoun mengakui adanya kesalahan pada pesawat 737-9 Max buatannya.
Baca Juga
Sejauh ini, lebih dari 170 unit pesawat Boeing 737-9 Max masih dilarang terbang, setelah insiden kerusakan pada pintu darurat dalam penerbangan Alaska Airlines beberapa waktu lalu.
Advertisement
Mengutip US News, Rabu (10/1/2024) Boeing menyatakan pihaknya memastikan kecelakaan yang dialami Alaska Airlines di udara tidak akan pernah terjadi lagi.
Pejabat tinggi pembuat pesawat Beoing, Stan Deal, juga mengatakan pada pertemuan di pabrik 737 Renton, bahwa pihaknya meluncurkan pemeriksaan terhadap kontrol kualitas dan proses pemeriksaaan 737-9 Max.
Krisis Keselamatan Boeing
Calhoun mengatakan dia "sangat terguncang" oleh kecelakaan itu, yang menghidupkan kembali tekanan pada Boeing atas unit pesawat Boeing yang bermasalah hampir lima tahun setelah krisis keselamatan MAX setelah kecelakaan mematikan di Indonesia dan Ethiopia.
“Pertama, kami akan melakukan pendekatan ini dengan mengakui kesalahan kami,” ujar Calhoun kepada para karyawan, menurut kutipan yang dirilis oleh Boeing.
“Kami akan melakukan pendekatan dengan 100 persen dan sepenuhnya transparan di setiap langkahnya,” tuturnya.
Pintu Sudah Ditemukan
Alaska Airlines dan United Airlines, dua maskapai penerbangan AS yang menggunakan Boeing 737-9 Max, telah menemukan bagian-bagian yang lepas pada pesawat serupa, sehingga meningkatkan kekhawatiran kejadian serupa dapat terulang kembali.
Dalam pertemuan terpisah pada hari Selasa, Boeing mengatakan kepada staf bahwa temuan tersebut diperlakukan sebagai “masalah kendali mutu” dan pemeriksaan sedang dilakukanx menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Boeing telah mengirimkan perintah tertulis ke pabriknya sendiri dan pemasoknya untuk memastikan masalah tersebut diatasi dan untuk melakukan pemeriksaan sistem dan proses yang lebih luas, kata mereka.
Saham Boeing turun 1,4 persen pada hari Selasa karena United membatalkan 225 penerbangan harian, atau 8 persen dari totalnya, sementara Alaska Airlines membatalkan 109, atau 18 persen. Pembatalan serupa diperkirakan terjadi pada hari Rabu.
Advertisement