Boeing Rugi Hampir Rp 16 Triliun Setiap Bulan pada 2024

Chief Executive Boeing Kelly Ortberg menuturkan, perusahaan fokus pada apa yang disebutnya “perubahan mendasar” yang diperlukan untuk memulihkan keberuntungannya dan memulihkan kepercayaan.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Jan 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 07:00 WIB
Boeing Rugi Hampir Rp 16 Triliun Setiap Bulan pada 2024
Boeing rugi USD 11,8 miliar atau sekitar Rp 191,16 triliun sepanjang tahun, hasil terburuk sejak 2020, saat industri penerbangan terhenti karena pandemi COVID-19.(AFP Photo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Boeing rugi hampir satu miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 16,21 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di 16.210) per bulan pada 2024. Kerugian itu terjadi seiring Boeing bergulat dengan krisis keselamatan, masalah kontrol kualitas dan mogok yang merugikan.

Mengutip BBC, ditulis Kamis (30/1/2025), Boeing rugi USD 11,8 miliar atau sekitar Rp 191,16 triliun sepanjang tahun, hasil terburuk sejak 2020, saat industri penerbangan terhenti karena pandemi COVID-19.

Dalam tiga bulan hingga akhir Desember, saat pemogokan mempengaruhi bisnis, Boeing rugi USD 3,8 miliar atau Rp 61,6 triliun. Selain menderita masalah di unit pesawat komersial, Boeing juga berjuang dengan masalah yang memengaruhi sejumlah program pertahanan.

Chief Executive Kelly Ortberg menuturkan, perusahaan fokus pada apa yang disebutnya “perubahan mendasar” yang diperlukan untuk memulihkan keberuntungannya dan memulihkan kepercayaan.

Sebelumnya Boeing alami sejumlah peristiwa yang kurang baik. Pada Januari 2024, panel pintu jatuh dari 737 Max yang baru tak lama setelah lepas landas, meninggalkan lubang menganga di sisi pesawat. Penyelidik mengatakan, hal itu terjadi seiring tidak dibaut dengan benar.

Insiden tersebut menyoroti kegagalan kontrol kualitas yang serius di perusahaan tersebut dan di pemasok utamanya, Spirit Aerosystems. Insiden tersebut juga memicu kembali kekhawatiran tentang sikap Boeing terhadap keselamatan.

Boeing telah berusaha bangkit dari bayang-bayang dua kecelakaan besar yang melibatkan model 737 yang berbeda, Max 8, pada 2018 dan 2019, yang menewaskan 346 orang.

Insiden terbaru tersebut memaksa Boeing untuk mengekang produksi, karena regulator menyerukan perubahan di lantai pabrik, dan menuntut penerapan rencana keselamatan dan kontrol kualitas yang komprehensif.

Pada Agustus, Boeing menunjuk kepala eksekutif barunya, Ortberg, seorang insinyur veteran yang didatangkan untuk menstabilkan perseroan.

Namun, ia langsung menghadapi tantangan serius. Mogok kerja oleh 33.000 pekerja, sebagian besar dari mereka berada di jantung kota Boeing di sekitar Seattle, menghentikan dua pabrik terpentingnya, dan menghentikan produksi 737 Max, 777, dan pesawat kargo 767.

Masalah Boeing

Boeing 737 Next-Generation (Dok boeing.com)
Boeing 737 Next-Generation (Dok boeing.com)... Selengkapnya

Penghentian kerja selama tujuh minggu, yang dimulai pada September, mencerminkan ketidaksukaan yang mendalam di antara para karyawan atas ketentuan gaji dan pensiun mereka. Perselisihan tersebut diselesaikan pada awal November, tetapi merugikan perusahaan hingga miliaran dolar AS.

Boeing memang mengambil tindakan. Perusahaan mengumumkan rencana untuk memberhentikan 10% dari tenaga kerjanya dan mulai mengumpulkan lebih dari USD 20 miliar melalui kombinasi penjualan saham dan pinjaman untuk melindungi peringkat kreditnya.

Perusahaan juga menunda masuknya layanan 777X. Versi baru dari pesawat pekerja jarak jauh ini sudah terlambat bertahun-tahun tetapi diharapkan mulai beroperasi pada 2025. Sekarang, pesawat ini tidak akan mengangkut penumpang hingga 2026.

Secara total, Boeing mengirimkan 348 pesawat komersial tahun lalu. Saingannya, Airbus, mengirimkan 766. Masalah pada bisnis pertahanan Boeing tidak terlalu terlihat, tetapi tidak kalah merusaknya. Unit tersebut kehilangan lebih dari USD 5 miliar, sebagian besar berkat meningkatnya biaya pada kontrak militer dengan harga tetap.

 

Komitmen Berubah

Boeing 737 Next-Generation (Dok boeing.com)
Boeing 737 Next-Generation (Dok boeing.com)... Selengkapnya

"Kami membuat kemajuan di area-area utama untuk menstabilkan operasi kami selama kuartal tersebut dan terus memperkuat aspek-aspek penting dari rencana keselamatan dan kualitas kami,” ujar Ortberg.

Boeing berupaya membuat perubahan untuk memulihkan kinerja Perseroan dan kepercayaan semua pihak.

"Tim saya dan saya berfokus untuk membuat perubahan mendasar yang diperlukan guna memulihkan sepenuhnya kinerja perusahaan kami dan memulihkan kepercayaan dengan pelanggan, karyawan, pemasok, investor, regulator, dan semua pihak yang mengandalkan kami,” ia menambahkan.

Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing
Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing. (Liputan6.com/Putri Astrian Surahman)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya