Riot Games Milik Raksasa Teknologi China Tencent PHK Massal 530 Karyawan

Riot Games mengatakan akan menurunkan jumlah karyawan untuk game Legends of Runeterra yang dirilis pada tahun 2020.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 23 Jan 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi PHK atau Berhenti Kerja. Foto: Unsplash/ Scott Graham
Ilustrasi PHK atau Berhenti Kerja. Foto: Unsplash/ Scott Graham

Liputan6.com, Jakarta Unit gim di raksasa teknologi China Tencent, Riot Games akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 11 persen tenaga kerjanya, atau sekitar 530 pekerja, dan mengurangi divisinya yang menerbitkan gim dari pengembang kecil.

Pengumuman PHK massal diumumkan melalui sebuah surat yang ditulis CEO Riot Games, Dylan Jadeja kepada karyawannya, diterbitkan di blog perusahaan.

"Kami mengubah beberapa taruhan yang telah kami buat dan mengubah cara kami bekerja di seluruh perusahaan untuk menciptakan fokus dan menggerakkan kami menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Dylan Jadeja, dikutip dari CNBC International, Selasa (23/1/2024).

Riot Games, penerbit video game League of Legends dan Valorant, mengatakan akan menurunkan jumlah karyawan untuk judul Legends of Runeterra yang dirilis pada tahun 2020.

“Kami telah mensubsidi biaya pengembangan LoR melalui game kami yang lain, namun saat ini, hal tersebut bukanlah pilihan yang tepat,” terang Jadeja, yang menghabiskan enam tahun sebagai presiden Riot Games sebelum mengambil alih jabatan dari Nicolo Laurent sebagai CEO pada September 2023.

Eric Shen akan menjadi produser eksekutif Legends of Runeterra, menggantikan Dave Guskin, menurut postingan blog dari Guskin, yang mengatakan dia akan mengerjakan game Riot lainnya.

Riot juga menarik kembali divisi Forge, yang menerbitkan game dari pengembang indie.

"Kami bangga dengan apa yang telah kami lakukan bersama untuk menghidupkan kisah-kisah ini, tetapi inilah saatnya untuk memfokuskan kembali upaya kami pada proyek ambisius yang sedang berlangsung secara internal di Riot," tulis Jadeja dalam suratnya.

Seperti diketahui, PHK di Tencent terjadi setelah terjadinya pemutusan hubungan kerja di sejumlah perusahaan media dan teknologi dunia dalam beberapa pekan terakhir, dan melanjutkan tren dari pekan lalu, ketika perusahaan-perusahaan melakukan pengetatan untuk menghadapi kondisi ekonomi yang lebih menantang.

Amazon dan Google adalah salah satu perusahaan teknologi yang telah mengkonfirmasi PHK sejauh ini pada tahun 2024.

 

Pendapatan menurun Selama 7 Kuartal

FOTO: Pembatasan Waktu Bermain Game Online di China
Seorang pria bermain game komputer di sebuah kafe internet di Beijing, China, Jumat (10/9/2021). Pejabat China memanggil perusahaan game, termasuk dua yang terbesar yaitu Tencent dan NetEase, untuk membahas pembatasan lebih lanjut pada industri game online. (GREG BAKER/AFP)

Tencent, yang berbasis di China, berinvestasi di Riot Games pada tahun 2011 dan menjadi pemilik penuhnya empat tahun kemudian.

Tencent, yang juga memiliki aplikasi WeChat dengan penggunaan luas di China, telah menghadapi tantangan akhir-akhir ini.

Pendapatan mereka meningkat hanya satu digit, atau menurun selama tujuh kuartal terakhir setelah lonjakan pertumbuhan di era pandemi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya