Pemerintah Bagi-Bagi BLT Rp 600.000 di Awal 2024, Ini Alasannya

Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alasan Pemerintah Presiden Joko Widodo memberikan bantuan langsung tunai (BLT)

oleh Tira Santia diperbarui 31 Jan 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2024, 11:45 WIB
8 Gaya Menkeu Sri Mulyani Kerap Tampil Anggun dalam Balutan Kebaya Kartini
Hadiri acara Wisuda PKN STAN 2023 lalu, Sri Mulyani tampak anggun dalam balutan kebaya Kartini warna putih yang sederhana dipadukan dengan kain batik motif Parang. [@didietmaulana/@svarna_byikatindonesia]

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan alasan Pemerintah Presiden Joko Widodo memberikan bantuan langsung tunai (BLT) mitigasi risiko pangan senilai Rp 200.000 ribu per bulan, selama Januari hingga Maret 2024.

"BLT mitigasi risiko pangan apakah masih dibutuhkan? Tadi saya sampaikan dalam pembukaan bahwa inflasi volatile food itu nilainya masih 6,73 persen year on year," kata Sri Mulyani dikutip dalam konferensi pers hasil rapat berkala KSSK di Kemenkeu, Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Bendahara negara ini menjelaskan, Pemerintah memiliki komitmen dalam melakukan intervensi terhadap harga pangan bergejolak alias volatile food.

Tak hanya dari sisi Kementerian/Lembaga di sektor perekonomian saja yang melakukan rapat, melainkan Kementerian Dalam Negeri juga melakukan rapat mingguan dengan para pemimpin daerah guna membahas inflasi volatile food.

"Pak Gubernur kan tidak menggunakan instrumen moneter untuk mempengaruhi volatile food, ini biasanya domain pemerintah, Pak Mendagri itu melakukan pertemuan mingguan dengan seluruh kepala daerah, bahkan secara eksplisit daerah mana yang inflasinya tinggi dan rendah," ujarnya.

Insentif ke Kepala Daerah

Adapun bagi Pemerintah Daerah yang berhasil menjaga inflasi komponen harga pangan bergejolak tersebut, Kementerian Keuangan juga memberikan insentif fiskal bagi kepala daerah yang berhasil mengendalikan harga pangan.

"Kami di Kemenkeu memberikan dukungan dalam bentuk insentif fiskal, yaitu mereka yang inflasinya rendah secara konsisten diberikan penghargaan," jelas Menkeu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menurutnya, menjaga inflasi volatile food sangatlah penting. Sebab inflasi pangan dinilai akan mempengaruhi langsung daya beli masyarakat.

"Kami akan terus rumuskan langkah-langkah sesuai yang tadi saya sampaikan, APBN sebagai shock absorber dalam rangka menjaga daya beli masyarakat terutama dalam momentum pertumbuhan ekonomi global melemah kita harus melindungi dari sisi domestik," kata Menkeu.

Sebelumnya diketahui, Pemeeintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp 11,25 triliun untuk  bantuan langsung tunai (BLT) kepada 18,8 juta penduduk miskin, yang merupakan pengganti bantuan El Nino.

BLT tersebut senilai Rp 200.00 per bulan, yang akan diberikan selama tiga bulan hingga Maret 2024. Artinya, penerima bantuan akan menerima total BLT senilai Rp 600.000.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya