Kisah UMKM Lilin Hias Sukses Ekspor ke Australia hingga Raih Omset Rp 700 Juta

Tak hanya menjadi alat penerangan, lilin kini menjadi salah satu hiasan yang memiliki nilai jual tinggi. Salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Bogor, Jakarta Candle berhasil meraih omset hingga ratusan juta dari bisnisnya dalam menjual lilin hias.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 19 Feb 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2024, 16:30 WIB
Salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Bogor, Jakarta Candle berhasil meraih omset hingga ratusan juta dari bisnisnya dalam menjual lilin hias.
Tak hanya menjadi alat penerangan, lilin kini menjadi salah satu hiasan yang memiliki nilai jual tinggi. Salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Bogor, Jakarta Candle berhasil meraih omset hingga ratusan juta dari bisnisnya dalam menjual lilin hias.

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya menjadi alat penerangan, lilin kini menjadi salah satu hiasan yang memiliki nilai jual tinggi. Salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) asal Bogor, Jakarta Candle berhasil meraih omset hingga ratusan juta dari bisnisnya dalam menjual lilin hias. 

Yulianah dan suami, sosok di balik bisnis Jakarta Candle memulai bisnisnya sejak 2011 hanya dengan modal Rp 5 juta, kini produk lilin miliknya berhasil terjual sampai Singapura dan Australia. Tak main-main, omsetnya sampai menyentuh Rp 700 juta per tahun. 

“Semua kita mulai dari 0, dengan modal Rp 5 juta, kita pakai membeli mesin potong, cetakan lilin, dan bahan-bahan lilin,” kata Yulianah di Jakarta, Senin (19/2/2024). 

Pada 2018, Yulianah mengikuti Program Khusus Rintisan Eksportir Baru (Coaching Program for New Exporters/CPNE) dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) alias Indonesia Eximbank.

Melalui program itu, Yulianah mengakui sangat terbantu dan berhasil untuk meningkatan pemasaran bisnisnya ke luar negeri. Melalui program CPNE, Yulianah  mengungkapkan mendapat ilmu tentang bagaimana bisa menarik klien, cara menangani klien baru, dan peraturan perdagangan keluar negeri. 

“2018 kita ketemu LPEI kita. Produk kita banyak dipromosikan, setelah itu langsung banyak yang menghubungi kita. Kita juga difasilitasi untuk mengikuti Trade Expo Indonesia pada 2018, dari sana kita banyak dapa klien,” ujar Yulianah. 

Meski sempat ditawari program pendanaan oleh LPEI, Yulianah menolak dengan alasan ingin menggunakan modal sendiri dalam berbisnis. Meskipun begitu, dirinya sempat menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tetapi memutuskan untuk berhenti. 

 

Lilin Dengan Bahan Alami

Persiapan Umat Hindu India Jelang Festival Diwali
Seorang perajin tembikar membuat lampu dari tanah liat untuk menyambut Diwali, festival cahaya bagi umat Hindu, di New Delhi, India (8/11/2020). Umat Hindu di seluruh penjuru India menghias rumah mereka dengan lampu dari tanah liat dan menyalakan lilin untuk merayakan Diwali. (Xinhua/Javed Dar)

Dalam proses pembuatan lilin, Jakarta Candle memilih untuk menggunakan bahan lilin alami di antaranya beeswax atau bahan lilin dari sarang lebah, kemudian palm wax yaitu bahan lilin dari limbah minyak sawit. 

Selain itu, Jakarta Candle juga menggunakan bahan-bahan alami lainnya, salah satunya adalah kayu manis, untuk memberikan aroma wangi. 

“Bahan baku lilin dari sarang lebah (beeswax) memiliki wangi seperti madu. Selain jadi hiasan, lilin dari beeswax juga bisa jadi air purifier,” ujar Yulianah.

Yuli mengungkap produknya baru mulai meledak di pasaran pada 2014-2015, seiring awal kemunculan platform dagang elektronik dan media sosial. 

Produk lilin yang dijual Jakarta Candle memiliki harga beragam mulai dari Rp 85 ribu hingga Rp 350 ribu. Para pembeli juga dapat melakukan pesanan khusus seperti warna lilin hingga ukuran lilin. 

 

Ingin Lanjutkan Ekspansi

Yulianah menuturkan saat ini Jakarta Candle rutin untuk melakukan ekspor ke Singapura dan Australia. Meskipun begitu, produknya telah mencapai negara-negara lain seperti Prancis. 

“Kadang banyak pembeli misal dari Event Organizer atau Wedding Organizer yang menggelar acara di negara lain, mereka mengambil barang dari kita,” jelas Yulianah. 

Target selanjutnya, Yulianah berharap produknya bisa sampai ke Belanda, karena saat ini Jakarta Candle tengah dalam perbincangan dengan beberapa calon klien dari Belanda. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya