2024 Diprediksi jadi Tahun Cuan Pasar Properti bagi Miliarder Ultra Kaya

Tahun lalu di AS, terdapat 34 penjualan properti senilai lebih dari USD 50 juta atau Rp. 784,2 miliar.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 29 Feb 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Feb 2024, 07:00 WIB
banner infografis
Ilustrasi Miliarder (Liputan6.com/Deisy)

Liputan6.com, Jakarta Menurut sebuah studi baru, miliarder ultra kaya akan mulai mengincar gaya hidup yang lebih baik dan investasi yang kuat ketika hendak membeli rumah berikutnya.

Melansir CNBC International, Rabu (28/2/2024) seperempat individu ultra kaya di Amerika Serikat, atau mereka yang memiliki kekayaan USD 30 juta (Rp. 470,5 miliar) atau lebih, berencana membeli properti tempat tinggal baru tahun ini.

Hal itu diungkapkan dalam laporan Douglas Elliman dan Knight Frank Wealth Report.

Rata-rata individu dengan kekayaan bersih sangat tinggi ini bahkan sudah memiliki empat rumah, menurut laporan tersebut. Seperempat dari portofolio perumahan mereka berada di luar negara asal mereka.

Ketika berbicara mengenai prioritas pembelian besar berikutnya, kelompok ultra kaya menempatkan gaya hidup dan investasi pada urutan teratas, diikuti oleh pajak dan keamanan, menurut Douglas Elliman dan Knight Frank Wealth Report.

Meskipun real estate mewah telah terkena banyak tekanan yang sama seperti pasar lainnya, pasar properti yang menyasar individu super kaya bernasib sedikit lebih baik.

Tahun lalu di AS, terdapat 34 penjualan senilai lebih dari USD 50 juta atau Rp. 784,2 miliar, turun dari 45 penjualan pada tahun 2022, namun masih jauh meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi.

Dengan stabilnya suku bunga dan kemungkinan penurunan tahun ini, para pakar real estat mengatakan ada tanda-tanda awal bahwa pasokan barang mewah mungkin meningkat, yang dapat menyebabkan lebih banyak penjualan.

"Jika kita melihat adanya pergeseran ke arah suku bunga yang lebih rendah, atau setidaknya adanya keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi menuju ke arah yang benar, saya pikir Anda akan mulai melihat persediaan meningkat lagi," kata Liam Bailey, mitra dan kepala penelitian global di Knight.

 

 

Pasar Teratas Secara Global

Ilustrasi Miliarder
Ilustrasi Miliarder (pixabay.com)

Laporan tersebut juga memperkirakan bahwa pasar barang mewah AS dengan kinerja terbaik tahun ini dalam hal pertumbuhan harga adalah Miami, dengan perkiraan kenaikan sebesar 4 persen menurut laporan tersebut.

Kemudian di susul New York yang berada di peringkat kedua di AS, dengan perkiraan pertumbuhan harga sebesar 2 persen, diikuti oleh Los Angeles dengan pertumbuhan 1 persen.

Secara global, pasar teratas untuk real estate mewah diperkirakan berada di Auckland, Selandia Baru, dengan proyeksi pertumbuhan harga sebesar 10 persen pada tahun 2024.

Kemudian ada Mumbai yang menempati peringkat kedua, sebesar 5,5 persen diikuti oleh Dubai 5 persen, Madrid 5 persen, Sydney 5 persen, dan Stockholm 4,5 persen.

Tahun lalu, 100 pasar real estat mewah terbesar di dunia membukukan kenaikan harga rata-rata sebesar 3 persen.

Pasar real estat mewah dengan kinerja terbaik di dunia adalah Manila, Filipina, dengan pertumbuhan sebesar 26 persen, sebagian didorong oleh investor yang meninggalkan Hong Kong dan China.

Adapun Dubai yang berada di posisi kedua, dengan pertumbuhan harga sebesar 16 persen, diikuti oleh Bahama sebesar 15 persen dan wilayah Algarve di Portugal sebesar 12 persen.

 

Miliarder AS Perbanyak Properti di Luar Negeri

Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya Dunia: Foto: Freepik/Chokniti
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya Dunia: Foto: Freepik/Chokniti

Di antara negara-negara dengan kinerja terburuk tahun lalu adalah New York, dengan harga turun 2 persen dan San Francisco, yang pada dasarnya datar di 0,5 persen.

Penurunan terbesar di antara pasar-pasar utama dunia adalah Oxford, di Inggris, yang turun 8 persen.

Bailey mengatakan pembeli di Amerika yang sangat kaya semakin banyak yang berpindah ke luar negeri.

Dia mengatakan pembeli asal AS kini menjadi pembeli asing terbesar atas properti di London, yang harganya di atas USD 10 juta.

Mereka juga semakin aktif di Eropa.

"Kehadiran mereka juga sudah cukup besar, dan kini lebih terlihat di Italia, Prancis, dan Portugal, khususnya dibandingkan sebelumnya" kata Bailey.

"Saya pikir pembeli Amerika menjadi lebih senang untuk mengeksplorasi dan memikirkan alternatif lain," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya