Harga BBM Pertamax Cs Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi tidak akan naik hingga Juni 2024. Langkah ini diambil meski harga minyak mentah bergerak ke USD 83 per barel.

oleh Arief Rahman H diperbarui 08 Mar 2024, 15:40 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2024, 15:40 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi tidak akan naik hingga Juni 2024.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi tidak akan naik hingga Juni 2024. Langkah ini diambil meski harga minyak mentah bergerak ke USD 83 per barel.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan harga BBM atau bahan bakar minyak nonsubsidi tidak akan naik hingga Juni 2024. Langkah ini diambil meski harga minyak mentah bergerak ke USD 83 per barel.

Arifin mengatakan pihaknya masih akan memantau pergerakan harga minyak mentah hingga Juni 2024 mendatang. Untuk itu, pemerintah menetapkan harga Pertamax Cs tidak akan naik setidaknya sampai waktu tersebut. Padahal harga minyak mentah menjadi satu instrumen dalam penentuan harga jual BBM.

"Kira-kira Juni lah, kita lihat Juni, kan (harga minyak mentah) udah hampir USD 83 (per barel) ya," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Diketahui, Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memastikan harga BBM non subsidi Pertamina belum akan naik.

Terkait dengan dampak penahanan harga terhadap keuangan pertamin, Arifin tak berbicara banyak. Menurutnya, tetap akan ada perhitungan nantinya.

"Kan nanti ada hitungannya, ada hitungannya nanti, ya to," kata dia.

Jokowi Pastikan Harga BBM Tak Naik

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan harga BBM yang berada di bawah kelolaan PT Pertamina (Persero) tidak akan naik hingga Juni 2024. Meskipun, sejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.

Menanggapi hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, situasi daripada dunia saat ini memang tidak menentu. Itu tercermin dari harga beras yang sempat menanjak di pasaran, walaupun ia mengklaim itu kini sudah mulai melandai.

"Kita, yang saya dapat laporan dari Bulog, sekarang harga beras di pasar-pasar grosir sudah mulai stabil. Tapi yang pasar lainnya ini lagi dikerjakan sama Bulog dan Badan Pangan (Nasional)," ujar Erick Thohir di Kantor Pusat BPKP, Jakarta, Senin (4/3/2024).

 

Pengaruhi Harga Pangan

Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pangan Mulai Merangkak Naik
Komoditas pangan lainnya yang harganya masih tergolong cukup mahal adalah cabai. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karenanya, ia menilai pemerintah bakal menjaga harga BBM yang juga turut mempengaruhi harga komoditas lain, untuk urusan biaya logistik.

"Bersamaan juga sekarang harga dari BBM ini naik-turun juga. Kita coba jaga supaya jangan masyakarat terbawa, terkena dampak, ini yang kita lagi coba seimbangkan," kata Erick Thohir.

Namun begitu, Erick belum angkat suara terkait penyediaan anggaran tambahan untuk menopang subsidi BBM kepada Pertamina.

 

Ada Penyesuaian Anggaran

Pertamax Turun Harga di Awal Tahun
Sejumlah mobil mengisi BBM di SPBU di Jakarta, Selasa (3/1/2023).Selain menurunkan harga Pertamax, pemerintah juga menurunkan harga Pertamax Turbo (RON 98) yang turun harga dari Rp15.200 per liter menjadi Rp14.180 per liter sejak penyesuaian harga terakhir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menekankan, pemerintah akan terus berupaya agar tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga. Sehingga Indonesia tidak terjerembap ke jurang resesi seperti negara-negara besar semisal Jepang dan Inggris.

"Pasti saja adjustment. Tapi selama kita bekerja sama, seluruh kementerian untuk berpihak dengan policy ke rakyat, kita tidak boleh bilang untuk dan tidak untung. Hari ini kita harus jaga kestabilan ekonomi Indonesia. Jepang sudah mulai krisis, Inggris, ekonomi China," tuturnya.

"Jadi sementara belum ada keputusan mengenai BBM itu. Jadi BBM kita jaga hari ini untuk memastikan ekonomi rakyat tetap tumbuh, beban di rakyat hari ini kita harus jaga. Jadi kebijakannya seperti itu," tegas Erick Thohir

Infografis Alasan & Solusi Harga BBM Subsidi Naik
Infografis Alasan & Solusi Harga BBM Subsidi Naik (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya