Daerah Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Kondisi Global

Kendati masih menghadapi ketidakpastian akibat konflik geopolitik dan lainnya, perekonomian global masih bertumbuh positif pada tahun 2023.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Mar 2024, 19:35 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2024, 19:35 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana Gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (30/5/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan dipengaruhi oleh prospek ekonomi global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Deputi Komisioner Internasional, APU/PPT, dan Daerah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang Mukti Riyadi mengatakan kendati masih menghadapi ketidakpastian akibat konflik geopolitik dan lainnya, ekonomi global masih bertumbuh positif pada tahun 2023. Hal tersebut disampaikan Bambang Mukti Riyadi dalam Forum Bisnis Bankaltimtara 2024.

"Bicara domestik, mesin pertumbuhan ekonomi sekarang ke daerah. Ke depan bagaimana ingin maju harus cari sumber pertumbuhan daerah, khususnya Kaltim dan Kaltara, terutama dengan kehadiran IKN," ujar Bambang dikutip Jumat (8/3/2024).

Bambang memberikan pesan kepada Bankaltimtara untuk memperkuat kapasitas SDM dan organisasi. "Kami dari policy dukung BPD agar bisa makin berperan, terus tumbuh. Saya percaya visi dan misi Bankaltimtara bisa memainkan fungsi dan pelopor pembangunan di Kaltim dan Kaltara," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin, menyampaikan bahwa forum bisnis ini bertujuan untuk menjadi wadah kolaborasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan.

Kolaborasi itu diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Sinergi BUMD Provinsi Kalimantan Timur antara Bankaltimtara dan seluruh BUMD milik Pemprov Kaltim.

"Saya mengajak kita semua menggunakan momentum ini untuk membangun sinergi yang kuat, mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, dan bersama-sama membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik," ujar Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin dalam acara Forum Bisnis Bankaltimtara 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur yang merata menjadi kunci utama dalam mendukung visi ini, menghubungkan satu daerah dengan daerah lain, meningkatkan efisiensi dan membuka akses ke wilayah terpencil, terdepan, dan terluar.

 

 

Dukung Proyek di IKN

IKN  Nusantara
Pembangunan Istana Negara dan Kantor Presiden, serta lapangan upacara di kawasan inti pusat pemerintahan Kota Nusantara, IKN masa depan Indonesia hingga kini sudah mencapai 54,7 persen. Foto: IKN

Selama ini Bankaltimtara telah melakukan jalinan kerja sama dengan berbagai mitra strategis. Bankaltimtara kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero), BUMN yang dikelola oleh Otorita Ibu Kota Nusantara untuk pembiayaan pembangunan proyek multi utility tunnel di IKN.

Untuk itu, Bankaltimtara berkomitmen untuk mendukung proyek itu sepanjang memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Bankaltimtara berkomitmen untuk hadir dan mendukung persiapan, pembangunan, pemindahan serta pengelolaan Ibu Kota Nusantara.

Pj. Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengatakan, Pemprov Kaltim bekerja sama dengan Bankaltimtara dan IPB telah memetakan berbagai potensi 841 desa dan 110 kelurahan di provinsi ini. Dia berharap data-data akurat ini dapat membantu para investor dan pebisnis yang tertarik masuk ke Kaltim untuk mengembangan perekonomian.

Dia menegaskan, Kaltim siap menyambut para pebisnis dengan menyiapkan data akurat. "Semoga Forum Bisnis ini berjalan baik dan menjadikan kejujuran dalam bisnis. Insyaallah bisnis dan ekonomi di Kaltim berkembang dengan baik. Mari jalin kemitraan atas potensi-potensi yang belum tergali," kata Akmal.

 

Ini Ketakutan Terbesar Sri Mulyani

Menteri keuangan Sri Mulyani
Menteri keuangan Sri Mulyani saat di wawancarai oleh liputan6 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (16/3/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersyukur Indonesia mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen secara konsisten, di tengah situasi dunia yang tengah bergejolak.

Namun demikian, Sri Mulyani tetap menaruh mata terhadap inflasi pangan yang dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.

"Inflasi Indonesia tetap terjaga, dan Indonesia tetap menjadi negara dengan tingkat inflasi cukup rendah. Indonesia tetap harus waspada terkait inflasi pangan," kata Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2024, Selasa (5/3/2024).

Persoalan inflasi pangan ini menurutnya bukan hanya jadi pekerjaan moneter saja bagi Kementerian Keuangan saja. Akan tetapi, merupakan hasil dari upaya pemerintah secara keseluruhan dan dukungan mereka untuk mengatasi inflasi Indonesia.

Meskipun begitu, ia menganggap kebijakan fiskal tetap memainkan peran yang sangat penting dalam mengatasi isu inflasi. Lantaran, hal ini sebenarnya terjadi dalam aspek pasokan dan logistik.

"Itu lah sebabnya, kami bekerja dengan erat dengan berbagai pihak di pemerintah, termasuk pemerintah daerah melalui koordinasi dan memberikan insentif fiskal bagi pemerintah daerah untuk mengatasi isu inflasi terkait dari sisi pasokan," ungkapnya.

 

Isu Inflasi

Menteri keuangan Sri Mulyani
Menteri keuangan Sri Mulyani saat di wawancarai oleh liputan6 di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (16/3/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Oleh karenanya, Sri Mulyani menilai Indonesia bisa mengatasi isu inflasi tanpa mengandalkan Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan suku bunga secara tajam.

"Kombinasi ini memberikan kita tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dan tinggi, dengan tingkat inflasi yang cukup rendah," ujar Sri Mulyani.

Untuk diketahui, inflasi komponen harga bergejolak (volatile food) yakni bahan pangan pada Februari 2024 tembus hingga 8,47 persen secara tahunan (YoY). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pangan tersebut jadi yang tertinggi dalam 17 bulan terakhir.

Menurut catatan BPS, inflasi harga bergejolak ini memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan, sebesar 1,34 persen. Komoditas yang dominan memberikan inflasi, mulai dari harga beras, cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, hingga telur ayam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya