Dongkrak Pariwisata Bali, PLN Tambah Kapasitas Listrik EBT di Nusa Penida 14,5 MW

PT PLN (Persero) meningkatkan kapasitas listrik yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di Nusa Penida Bali sebesar 14,5 MW. Hal ini sebagai bentuk dukungan untuk mengurangi emisi karbon pada sektor kelistrikan.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Mar 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2024, 16:30 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida yang mulai beroperasi menjelang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November 2022 lalu, hingga saat ini terus konsisten memasok energi bersih bagi sistem kelistrikan PLN di Bali. (Dok. PLN)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) meningkatkan kapasitas listrik yang berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di Nusa Penida Bali sebesar 14,5 MW. Hal ini sebagai bentuk dukungan untuk mengurangi emisi karbon pada sektor kelistrikan.

Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan bahwa dalam RUPTL Paling Hijau jumlah porsi pembangunan pembangkit EBT sebesar 20,9 GW dan dari porsi tersebut 5,2 GW merupakan pembangit listrik tenaga surya dan bayu.

“Komitmen menghadirkan energi bersih tentunya dibuktikan melalui capaian penurunan emisi CO2. Di tahun 2023, PLN telah berhasil mengurangi Emisi CO2 sebesar 52,3 juta ton C02 dari proses bisnis, dari 335 juta ton CO2 turun menjadi 283 juta ton C02 dengan berbagai extraordinary effort. Capaian ini menjadi fondasi kuat menuju target Net Zero Emmission 2060,” kata Wiluyo, Rabu (13/3/2024).

Penambahan kapasitas pembangkit berbasis EBT akan dilakukan anak usaha PLN Indonesia Power, dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Saat ini di Pulau Nusa Penida Bali telah terdapat PLTS Hybrid Nusa Penida berkapasitas 3,5 MWac, kapasitas tersebut akan meningkat 14,5 MW dari PLTS pada 2025 dan PLTB pada 2026 yang dipadukan dengan teknologi Battery Energy Storage System (BESS).

Direktur Operasi Pembangkit Gas PT PLN Indonesia Power Djoko Mulyono menuturkan, PLN Indonesia Power akan terus mengejar target bauran EBT salah satunya melalui pengembangan pembangkit hijau di Nusa Penida, untuk mendukung program transisi energi di Indonesia.

“PLN Indonesia Power bersama dengan PT PLN (Persero) telah menyusun roadmap pengembangan PLTS di Nusa Penida sampai dengan tahun 2029 melalui penambahan kapasitas serta pembaharuan teknologi. Dalam project ini tentunya kami akan terus mengawal sampai akhir,” ucap Djoko.

 

 

Kembangkan EBT

Pantai Kelingking, Nusa Penida
Pantai Kelingking di Nusa Penida, Bali. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Penambahan kapasitas ini merupakan wujudkan komitmennya untuk terus berinovasi dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan dengan penambahan di Nusa Penida.

Selain untuk mendukung pariwisata pulau dewata dengan energi bersih, langkah ini juga sebagai bentuk dukungan untuk wujudkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 serta implementasi proses bisnis yang diselaraskan dengan aspek Environmental, Social and Governance (ESG).

Senior Manager PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bali I Made Harta Yasa mengatakan PLN IP UBP Bali selaku unit yang diberikan penugasan untuk mengelola PLTS Hybrid Nusa Penida mendukung penuh roadmap pengembangan sistem Nusa Penida dengan energi bersih yang telah disusun untuk mengejar target bauran EBT.

 

Peran Strategis

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida yang mulai beroperasi menjelang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November 2022 lalu, hingga saat ini terus konsisten memasok energi bersih bagi sistem kelistrikan PLN di Bali. (Dok. PLN)

PLTS Hybrid Nusa Penida memiliki peran strategis untuk melistriki 3 Pulau diantaranya adalah Pulau Nusa Lembongan, Nusa Ceningan dan Nusa Penida dengan luas wilayah 209,4 km2 dengan jumlah pelanggan sebesar 21,238.

Dan sesuai rencana jangka pendek pada tahun 2024 akan dilakukan penambahan mesin pembangkit berkapasitas 4 MW untuk pemenuhan keandalan dan pelayanan penyambungan.

“Dengan pengembangan PLTS di Nusa Penida ini tidak hanya mendukung target NZE secara nasional, namun juga khususnya Bali NZE yang telah ditargetkan Pemerintah Bali lebih cepat 15 tahun dari target nasional yaitu pada tahun 2045,” ungkap Made.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya