Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membahas kesiapan pelaksanaan upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada 17 Agustus 2024 di kawasan ibu kota negara baru Indonesia bernama Nusantara atau IKN Nusantara
"Menhan bahas kesiapan pelaksanaan upacara kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara yang akan dilaksanakan pada 17 Agustus 2024," ungkap Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun dikutip dari Antara, Selasa (19/3/2024).
Baca Juga
Pertemuan tertutup bersama Menhan Prabowo Subianto itu dilakukan di ruang pertemuan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN Nuantara yang berlokasi di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Advertisement
"Yang dibahas kesiapan lapangan upacara dan sarana pendukung lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan upacara kenegaraan itu," jelas bupati.
Pertemuan itu juga membahas kesiapan pembangunan kantor pemerintahan yang bakal digunakan setelah pelaksanaan upacara kemerdekaan. Termasuk kesiapan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, lanjut dia, dalam memberikan daya dukung di ibu kota negara baru Indonesia.
Pembangunan jalan tol prasaran penunjang transportasi Kota Nusantara yang dibangun di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, diharapkan segera rampung agar transportasi pejabat dan tamu negara tidak terhambat dan lancar.
"Menhan sampaikan terkait mekanisme pelaksanaan upacara dan juga ingin mengetahui sejauh mana kesiapan sarana prasarana," kata bupati. "Beliau pahami kondisi dan persiapan di Kota Nusantara, dan minta dapat terlaksana dengan baik dan lancar," ujar Makmur Marbun.
Menhan Prabowo Subianto sekaligus melakukan kunjungan ke sejumlah lokasi pembangunan di kawasan inti pusat pemerintahan Kota Nusantara terutama istana dan kantor kepresidenan, serta lapangan upacara yang berada di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara Rombongan Kementerian Pertahanan setelah melakukan kunjungan dari Kalimantan Selatan, mendarat di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Kota Balikpapan, pagi harinya melanjutkan perjalanan melalui jalur udara dengan helikopter menuju Kota Nusantara, dan kembali ke Jakarta sekitar pukul 11.30 WITA.
Jamin Warga Sepaku Tak Tergusur Proyek IKN Nusantara, Bos OIKN: Mereka Warga Saya
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono menegaskan, tidak ada penggusuran yang dilakukan oleh OIKN kepada warga di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terkait proyek pembangunan IKN.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara menanggapi pertanyaan politisi PAN Guspardi Gaus dalam rapat kerja Komisi II DPR RI dengan OIKN di Jakarta, Senin.
Gaus meminta klarifikasi Bambang atas pemberitaan di media terkait surat OIKN kepada 200 warga di Kecamatan Sepaku yang meminta mereka membongkar bangunan mereka di lokasi pembangunan IKN.
“Tidak ada penggusuran yang semena-mena. Saya sebagai warga Sepaku —KTP saya dan istri sudah menjadi warga Sepaku—melihat mereka sebagai warga saya, sehingga kalau ada sesuatu yang tidak berpihak kepada mereka, pada tempatnyalah saya untuk memberikan ruang kepada mereka,” kata Bambang.
Bambang menjelaskan bahwa keributan yang terjadi beberapa waktu lalu diharapkan menjadi yang terakhir. Apa yang dilakukan OIKN adalah untuk menjaga tata ruang yang baik di kawasan tersebut.
“Bapak, ibu bisa melihat bagaimana euforia pembangunan di kawasan ini, sehingga ada kecenderungan mereka yang membangun tidak mengikuti aturan yang ada. Jadi, izinkan kami tetap menata sesuai tata ruang dan tentu saja itu tidak termasuk apa yang diwartakan sebagai penggusuran. Saya kira kami jauh dari kata penggusuran,” tegasnya.
Advertisement
Lokasi Pembangunan
Ia juga menyampaikan rencananya untuk mengembangkan salah satu daerah di lokasi pembangunan yang akan difungsikan sebagai living museum heritage.
Menurutnya, daerah yang merupakan wilayah masyarakat adat itu awalnya akan dipindahkan karena proyek pengendalian banjir. Namun, melalui diskusi dan sosialisasi yang baik, solusi teknologi ditemukan sehingga masyarakat adat yang tinggal di sana tidak perlu dipindahkan.
“Ini akan menjadi salah satu kawasan percontohan bagaimana kami memperlakukan saudara-saudara kita di lapangan. Bagaimana mereka bisa hidup lebih baik, lebih sejahtera, itu yang kami carikan. Kalau dari mereka akan ada membuka usaha, akan kami sediakan tempatnya tapi itu akan kami tata dengan satu kawasan yang benar-benar humanis. Itu janji kami,” pungkas Bambang.