Liputan6.com, Jakarta - Meskipun bukan menjadi favorit atasan, masuk ke dalam lingkaran pertemanan dengan bos dapat meningkatkan moral dan produktivitas, dan pada akhirnya bisa meningkatkan karier Anda kedepannya.
Oleh karena itu, dibutuhkan lebih dari sekadar menjadi pekerja keras untuk menjadi karyawan yang menonjol.
Jikamenginginkan hubungan yang lebih dari sekedar "kami akur kok," maka Anda perlu menjalin hubungan dengan atasan secara pribadi, seperti yang dikatakan oleh co-CEO dan co-chair global Gensler, Andy Cohen dan Diane Hoskins, yang membantu mengelola lebih dari 7.000 karyawan di seluruh dunia.
Advertisement
Hoskins menyadari bahwa karyawan yang lebih muda - Gen Z dan milenial - sangat baik dalam membangun hubungan yang kuat dan penuh empati dengan atasan.
"Banyak karyawan Gensler yang lebih muda akan meluangkan waktu 15 menit di kalender saya untuk minum kopi dan mengobrol, entah itu tentang pekerjaan atau kehidupan di luar pekerjaan, hobi dan minat kami," katanya sebagaimana yang dikutip dari CNBC, Jumat (26/4/2024).
"Saya tidak bisa mengatakan betapa saya sangat menghargai dan menikmati percakapan tersebut."
Memiliki waktu untuk mengobrol empat mata di luar pekerjaan dengan manajer anda memungkinkan terjadinya percakapan yang lebih santai dan mengalir bebas, yang dapat membantu membangun kepercayaan dan memberi mereka ide tentang cara mendukung tujuan karir anda dengan lebih baik.
"Dalam percakapan semacam ini, kebanyakan atasan berpikir, 'Apa yang bisa saya tawarkan atau katakan untuk membantu orang ini membuka pemikirannya tentang karirnya, atau mencoba sesuatu yang baru?" katanya. "Percakapan-percakapan ini bisa menjadi sangat bermakna dan produktif."
Topik yang Dapat Diobrol Bersama Bos
Untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan atasan anda, mulailah dengan menjadwalkan obrolan kopi sesekali -Hoskins mengatakan bahwa anda tidak perlu lebih dari 15 menit - dan bersiaplah untuk bertanya tentang minat dan hobi mereka, di samping proyek pekerjaan yang sedang mereka sukai.
Mengenai apa yang tidak boleh dibicarakan, Alison Green, dalam blognya, Ask A Manager, mengatakan bahwa sebaiknya hindari membicarakan masalah agama, politik, atau uang dengan manajer anda. Percakapan yang lebih santai tentang kehidupan pribadi anda boleh-boleh saja, kata Green, tetapi tidak perlu sampai membahas secara detail tentang masalah hubungan anda atau apa yang didiskusikan dengan terapis anda.
Jika sulit menemukan waktu di kalender mereka untuk check-in, Cohen mengatakan bahwa anda masih bisa membangun hubungan pribadi yang kuat dengan atasan dengan gerakan-gerakan kecil.
Sebagai contoh: anda bisa menanyakan bagaimana minggu mereka berjalan di akhir pertemuan, mengungkapkan apresiasi atas kontribusi mereka dan merayakannya pada acara-acara khusus, seperti ulang tahun atau hari jadi mereka.
Â
Advertisement
Terintimidasi
"Banyak orang terintimidasi oleh atasan mereka, namun pemimpin yang baik suka mendengar pendapat karyawannya, bergaul dan memiliki jalur komunikasi yang terbuka," katanya. "Hal ini sangat penting untuk membangun lingkungan kerja yang positif."
Apa yang tidak disadari oleh sebagian besar karyawan, tambah Hoskins, adalah bahwa "sama seperti anda ingin atasan menyukai Anda, mereka juga ingin anda menyukai mereka. Jadi jangan takut untuk terlihat, bangunlah hubungan yang dekat dengan mereka."