Cerita Sedih Account Officer PNM Mekaar, Dilempar Piring hingga Diacungi Parang

Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi sebagai pemimpin perusahaan akan membela para penagih kredit atau AO PNM Mekaar tadi. Jika kasusnya berkenaan dengan hukum, maka pihaknya juga akan mengambil langkah serupa.

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Apr 2024, 14:40 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2024, 14:40 WIB
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi dalam agenda Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4/2024). (arief/Liputan6.com)
Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi dalam agenda Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4/2024). (arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi mengaku banyak pegawainya yang kerap mendapat perlakuan tidak baik. Utamanya para jajaran Account Officer (AO) PNM Mekaar. 

Arief mengungkap, baru-baru ini ada AO PNM Mekaar yang dilempar piring di Lamongan, Jawa Timur. Sementara itu, di tempat lain, ada nasabah PNM Mekaar yang mengacungkan parang kepada penagih di Sumatera Barat.

"Ini fakta di lapangan yang enggak bisa kita hindari. Kami sejak 2016 sudah memberikan pembiayaan 20,2 juta ibu di 6.165 kecamatan. Kalau ada fenomena 1-2 seperti itu, bukan kami mengecilkan, ini menjadi perhatian kami. Kebetulan ada Pak Corsec kami, saya minta langsung berangkat ke yang dilempar piring di Lamongan, yang parang di Sumbar," ungkap Arief di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Dia menjelaskan, kedua kejadian tersebut langsung ditindaklanjuti secara hukum. Sementara ini, kasus AO diancam parang di Sumbar lanjut proses di aparat penegak hukum. Sementara, kasus di Lamongan, Jawa Timur, berakhir damai.

"Kalau yang Lamongan, laporan sudah masuk, kita proses. Tapi karena perrtimbangan dan masukan pemuka-pemuka di sana, kita selesaikan melalui kekeluargaan," tuturnya.

Arief menegaskan pihaknya sebagai pemimpin perusahaan akan membela para penagih kredit atau AO PNM Mekaar tadi. Jika kasusnya berkenaan dengan hukum, maka pihaknya juga akan mengambil langkah serupa.

"Kalau sebagai salah satu bentuk perlindungan kami kepada karyawan, kepada AO, pasti kami akan laporkan. Dan tindakan-tindakan preventif dan preemptive terhadap excess, kalau nanti berkembang, pasti kita akan tangani," katanya.

"Ini masih bentuk kejadian-kejadian kecil. Tapi kami tidak sepelekan hal ini, kami tetap perhatikan. Dan pencegahan timbulnya hal ini menjadi perhatian kami," sambung Arief.

Kondisi Rentan

Debitur Baru KUR BRI Tumbuh Lampaui Target, Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Supari menyampaikan kondisi ekonomi para nasabah PNM Mekaar merupakan yang paling rentan. Kondisi ini yang terkadang bisa memicu adanya konflik dengan para AO PNM Mekaar.

"Spektrum kerentanan terhadap faktor-faktor yang terkait dengan kerentanan ekonomi, itu di ultra mikro sangat lebar. Nah kebetulan teman-teman di PNM Mekaar itu memang paling bawah, paling rentan. Maka kerentanana ekonomi akan menjadi pemicu terjadinya excess-excess yang terjadi di medsos," jelasnya.

Meski begitu, konflik yang terjadi itu tidak membuat pihaknya tutup mata. Lebih dari itu, setiap kejadian diakuinya tetap menjadi masukan untuk perbaikan pelayan.

"Apa yang kita akan kerjakan? Walaupun ini hal kecil, kami ini terus-menerus menjadi ruang perbaikan kami. Maka pemberdayaan yang terus kita improve untuk semakin memahami hak dan kewajiban, dan seterusnya kita sampaikan di situ. Kemudian kami juga membangun di internal," urainya.

"Maka para AO Mekaar, para mantri itu kita bekali bagaimana semakin memiliki kapabilitas menagih dengan empati. Memahami situasi pelaku usaha dan para pelaku usaha yang sedang bermasalah ini," sambung Supari.

PNM Ikuti Forum 57th APEC SMEWG di Bali

PNM mengikuti forum 57th APEC SMEWG di Bali. (Liputan6.com/ ist)
PNM mengikuti forum 57th APEC SMEWG di Bali. (Liputan6.com/ ist)

Sebelumnya, sebagai tulang punggung pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) aktif dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi UMKM.

Termasuk permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro. Dengan peran ini, PNM mengikuti forum 57th APEC SMEWG di Bali.

 Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi Sunar Basuki menyampaikan nasabah aktif PNM lebih dari 15,2 juta bahkan saat ini tercatat, PNM juga telah melayani 20,7 juta nasabah.

"Sebagai tulang punggung pengembangan UMKM terutama usaha ultra mikro kami merasa harus terlibat dan memberikan sumbang pikir agar masalah-masalah usaha ultra mikro dapat kita entaskan bersama-sama," jelasnya.

Sunar mengajak seluruh pihak yang peduli terhadap pengembangan UMKM untuk meningkatkan kolaborasi dan kerja sama dalam menghadapi tantangan, baik di tingkat nasional maupun global.

Ia menilai kegiatan ini juga sebagai kesempatan untuk berdiskusi dengan pelaku ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik guna meningkatkan kontribusi ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Ia berharap PNM dapat memperkuat pelaku UMKM agar lebih kompetitif, mandiri, mampu mengakses teknologi, serta mampu menciptakan lapangan kerja yang lebih produktif.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya