The Fed Tak Pede Soal Inflasi, Rupiah Belum Lepas dari Belenggu 16.000

Mata uang rupiah diprediksi akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang 15.980 per dolar AS - 16.040 per dolar AS pada perdagangan Rabu besok.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Mei 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2024, 19:30 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Rupiah kembali ditutup melemah 20 poin dalam perdagangan Selasa sore (21/5/2024), walaupun sebelumnya sempat melemah 50 poin. Rupiah melemah ke level 15.998 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 15.978 per dolar A (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks dolar Amerika Serikat (USD) terpantau menguat pada Selasa, 21 Mei 2024. Akibatnya, rupiah masih belum bisa keluar dari level 16.000 per dolar AS.

Greenback didukung oleh lebih banyak komentar dari pejabat The Fed bahwa bank sentral masih perlu lebih diyakinkan bahwa inflasi sedang turun, dan bahwa suku bunga kemungkinan tidak akan berubah untuk sementara,” ungkap Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, dalam paparan tertulis, dikutip Selasa (21/5/2024).

Situasi ini membuat risalah pertemuan The Fed pada akhir bulan April, yang dijadwalkan pada hari Rabu, menjadi fokus utama, untuk mendapat gambaran lebih lanjut mengenai sikap bank tersebut terhadap suku bunga. Sejauh ini, sejumlah pejabat The Fed mengatakan pihaknya belum siap untuk memutuskan bahwa bahwa inflasi AS sedang menuju target bank sentral sebesar 2%.

Data yang dirilis pekan lalu menunjukkan berkurangnya tekanan harga konsumen pada bulan April, dan beberapa di antaranya pada hari Senin menyerukan kelanjutan kebijakan yang hati-hati. Pada Senin kemarin (20/5), Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan pihaknya akan membutuhkan waktu untuk yakin bahwa inflasi berada pada jalurnya kembali ke tujuannya. Selain itu, Menurunnya optimisme terhadap Tiongkok juga mempengaruhi pasar, karena para pedagang menunggu untuk melihat bagaimana Beijing akan meluncurkan langkah-langkah stimulus yang baru-baru ini diumumkan.

Rupiah Ditutup Melemah

Rupiah kembali ditutup melemah 20 poin dalam perdagangan Selasa sore (21/5/2024), walaupun sebelumnya sempat melemah 50 poin. Rupiah melemah ke level 15.998 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 15.978 per dolar AS.

“Sedangkan untuk besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang 15.980 per dolar AS - 16.040 per dolar AS,” bebernya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Neraca Pembayaran Indonesia

Donald Trump Kalah Pilpres AS, Rupiah Menguat
Petugas menghitung uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Senin (9/11/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini Salah satu sentimen pendorong penguatan rupiah kali ini adalah kemenangan Joe Biden atas Donald Trump. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan I 2024 tetap terjaga, menurut catatan Bank Indonesia (BI).

“ Defisit transaksi berjalan tetap rendah di tengah kondisi perlambatan ekonomi global. Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat defisit yang terkendali seiring dampak peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global,” Ibrahim menyorotu,

Dengan perkembangan tersebut, Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar, atau setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Juga pada periode twrsebut, transaksi berjalan mencatat defisit USD2,2 miliar atau 0,6 persen dari PDB, lebih tinggi dibandingkan dengan defisit USD1,1 miliar atau 0,3 persen dari PDB pada triwulan IV 2023.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya