Jokowi Ubah Hitungan Tabungan Perumahan Bagi Freelance, Ini Rinciannya

Besaran Simpanan Peserta Tabungan Perumahan ditetapkan sebesar 3 persen dari Gaji atau Upah untuk Peserta Pekerja dan Penghasilan untuk Peserta Pekerja Mandiri.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 22 Mei 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 20:30 WIB
Pangsa Pasar KPR Subsidi BTN Melejit
Warga berjalan di dekat pembangunan perumahan subsidi BTN di Kawasan Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memacu penyaluran Kredit Pembiayaan Rumah Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR Sejahtera FLPP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merumuskan kembali hitungan tabungan perumahan bagi kelompok pekerja mandiri. Ini termasuk pekerja lepas atau freelance yang merupakan pekerja bukan penerima upah.

Ketentuan baru penghitungan tabungan perumahan (Tapera) itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera. Ketentuan ini diteken Jokowi pada 20 Mei 2024.

Mengutip beleid itu, ada beberapa poin yang diubah. Diantaranya, ketentuan ayat 4, ayat 5 dan ayat 7 Pasal 15 diubah serta di antara ayat 5 dan ayat 6 disisipkam 1 ayat, yakni ayat 5a.

Pasal 15 ayat 1 beleid itu menyebut, besaran Simpanan Peserta ditetapkan sebesar 3 persen (tiga persen) dari Gaji atau Upah untuk Peserta Pekerja dan Penghasilan untuk Peserta Pekerja Mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3).

Kemudian, ayat 2 menyebut besaran Simpanan Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Peserta Pekerja ditanggung bersama oleh Pemberi Kerja sebesar 0,5 (nol koma lima persen) dan Pekerja sebesar 2,5 persen (dua koma lima persen).

"Besaran Simpanan Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk Peserta Pekerja Mandiri ditanggung sendiri oleh Pekerja Mandiri," tulis pasal 15 ayat 3, dikutip Rabu (22/5/2024).

Perubahan sendiri tertuang dalam ketentuan dalam Pasal 15 Ayat 4. Didalamnya mencakul perhitungan untuk menentukan perkalian besaran Simpanan Peserta, baik untuk peserta dalam kategori pekerja, maupun pekerja mandiri. Pada pasal 4 huruf a sampai huruf c mencakup ketentuan bagi peserta Pekerja.

Sementara itu, pada huruf d ditetapkan ketentuan bagi peserta kategori pekerja mandiri. "Pekerja Mandiri diatur oleh BP Tapera," seperti dikutip.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Koordinasi

BTN Salurkan Lebih dari 735 Ribu Rumah Bersubsidi
Pemilik rumah membuat rangka penguat dapur rumah di Perumahan Griya Samaji,Cieseng, Bogor, Rabu (19/02/2020). BTN pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Peraturan itu juga menyebut sejumlah kementerian terkait dan Badan Penyelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) berkoordinasi dengan menteri di bidang perumahan dan kawasan permukiman dalam menentukan perkalian besaran simpanan peserta.

"Dasar perhitungan untuk menentukan perkalian besaran Simpanan Peserta Pekerja Mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dihitung dari penghasilan yang dilaporkan," seperti bunyi Pasal 5a, sebagaimana poin perubahan dari beleid sebelumnya.

Diketahui, besaran Simpanan Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dilakukan evaluasi. Itu merujuk aturan bagi pekerja dan pekerja mandiri.

"Ketentuan lebih lanjut mengenai dasar perhitungan untuk menentukan perkalian besaran Simpanan Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (5a) diatur dengan Peraturan BP Tapera," tulis ayat 7.

Infografis Bantuan DP Rumah Pekerja Informal
Infografis Bantuan DP Rumah Pekerja Informal
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya