Liputan6.com, Jakarta - Kartu Lansia Jakarta menjadi salah satu topik yang menjadi perhatian di google tren pada Selasa, 4 Juni 2024. Adapun program kartu lansia Jakarta pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini berkolaborasi dengan sejumlah pihak salah satunya Bank DKI untuk memberikan bantuan khusus kepada masyarakat Lansia melalui Kartu Lansia Jakarta (KLJ).
Mengutip laman dinsos.jakarta.go.id, ditulis Selasa (4/6/2024), program Kartu Lansia Jakarta merupakan lansia yang tidak memiliki penghasilan tetap atau penghasilannya sangat kecil, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari dan lansia yang sakit menahun dan hanya bisa terbaring di tempat tidur, juga warga usia lanjut yang terlantar secara psikis serta sosial. Adapun dana KLJ ini akan cair setiap akhir kuartalan.
Lalu apa syarat mendapatkan Kartu Lansia Jakarta?
Warga berusia 60 tahun ke atas
Advertisement
Lansia berekonomi rendah (dan harus terdaftar dalam Basis Data Terpadu) serta berkendala secara fisik atau psikologi
Adapun cara daftar Kartu Lansia Jakarta bagi yang tidak terdaftar dalam basis data terpadu, tetapi memenuhi syarat sebagai penerima manfaat KLJ, dapat diusulkan melalui Mekanisme Pemutakhiran Mandiri (MPM) di kelurahan setempat.
Bagaimana Cara Daftar Kartu Lansia Jakarta?
Cara Daftar PKH Lansia Online:
1.Unduh aplikasi cek bansos di ponsel
2.Buka aplikasi cek bansos
3.Siapkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan Kartu Keluarga (KK)
4.Pilih menu registrasi dan ikuti arahan yang ditunjukkan sampai selesai
5.Setelah berhasil registrasi, klik menu daftar usulan untuk mendaftar DTKS terlebih dahulu
Pemerintah Tambah Anggaran untuk BLT Lansia, Yatim Piatu, dan Disabilitas
Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mempersiapkan program bantuan sosial (bansos) dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada kelompok lanjut usia (lansia), anak yatim piatu, hingga penyandang disabilitas.
Mendukung hal tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan tambahan anggaran sekitar Rp 493 miliar untuk penyaluran bansos lansia, yatim piatu hingga disabilitas.
"Itu kelompoknya sama, ada lansia, yatim piatu dan disabilitas. Tahun ini mereka (Kemensos) baru mulai, anggaran Rp 493 miliar untuk mereka," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatawarta di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (30/9/2022).
Namun, Isa mengatakan, implementasi penyalurannya belum akan dilakukan, lantaran Kemensos masih menghitung berapa total calon penerima yang berhak mendapat bansos BLT tersebut.
"Sekarang ini sedang dirancang. Jadi kalau itu sudah fix, rasanya kita akan menyelenggarakan itu secara khusus," kata Isa.
Ditjen Anggaran Kemenkeu pun sudah mencantumkan kelompok lansia dan disabilitas sebagai calon penerima bansos BLT, yang dihitung dalam komponen kesejahteraan untuk program keluarga harapan (PKH).
Masing-masing penerima nantinya bakal mendapat uang Rp 2,4 juta per tahun. Bansos tersebut akan diberikan kepada satu keluarga penerima manfaat, yang di dalamnya memiliki anggota lansia ataupun disabilitas.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam siaran video YouTube milik kanal Sekretariat Presiden menyampaikan, Kemensos bakal menyalurkan BLT kepada 334.022 lansia tunggal yang berusia lebih dari 80 tahun, dan sebanyak 946.863 anak yatim piatu.
"Kemudian juga penyandang disabilitas, kita akan bagikan penyandang disabilitas itu 98.934 orang," kata Risma.
Advertisement
Kapan BLT Mitigasi Pangan Rp 600 Ribu Cair? Ini Bocorannya
Sebelumnya, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan informasi terbaru soal program Bantuan Langsung Tunai, atau BLT mitigasi risiko pangan.
Airlangga pun menjamin kesiapan anggaran untuk mencairkan BLT mitigasi risiko pangan senilai Rp 600 ribu tersebut. Pemerintah saat ini tengah menyiapkan postur anggaran untuk penyalurannya.
"BLT mitigasi risiko pangan, kita sedang melihat seluruh postur daripada APBN. Anggarannya pasti ada," ujar Menko Airlangga di Jakarta, Senin (22/4/2024).
Ia pun menyebut proses persiapan bansos itu tidak menemui kendal. Namun, Airlangga meminta masyarakat bersabar menunggu tanggal pencairannya.
"Sebetulnya enggak ada kendala. (Dicairkan kapan?) Nanti kita lihat, tunggu saja," imbuh dia.
BLT Mitigasi Rsiko Pangan
Sebelumnya, Menko Airlangga sempat memastikan BLT mitigasi risiko pangan senilai Rp 600 ribu akan disalurkan pada semester I-2024.
"Tahun 2024 terdapat BLT mitigasi risiko pangan yang ditargetkan terealisasi di semester I 2024 ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2023 tentang APBN di pasal 20," kata Airlangga saat menyampaikan laporannya ke Mahkamah Konstitusi untuk menghadiri sidang sengketa Pilpres, beberapa waktu lalu.
Untuk mengoptimalkan manfaat daripada penerima bantuan sosial dan efisiensi biaya penyaluran, sambung Airlangga, bansos biasanya dibagikan beberapa periode sekaligus atau dirapel dalam satu kali penyaluran.
"Sebagai contoh bantuan sosial reguler seperti PKH disalurkan per 3 bulan 1 tahun 4 kali penyaluran, kemudian kartu sembako penyaluran per 2 bulan satu tahun 6 kali, penyaluran BLT BBM sekaligus untuk 4 bulan seperti di kami sampaikan," urainya.
Syarat Penerima Bantuan BLT Mitigasi Risiko
Untuk diketahui, bantuan BLT mitigasi risiko pangan akan diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Diketahui ada sekitar 18,8 juta keluarga di seluruh Indonesia yang menjadi sasaran untuk program tersebut.
Penerima akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 600.000 per keluarga dan diberikan secara bertahap selama tiga bulan. Pada penyaluran pertama bantuan tersebut sekitar Rp200.000 per bulan.
Pemerintah sempat menargetkan penyaluran BLT tersebut pada Februari 2024 lalu, namun tanggalnya belum ditetapkan karena bansos pangan termasuk BLT El Nino masih berlangsung hingga saat ini. Sehingga, ada kemungkinan untuk BLT mitigasi risiko pangan mundur.
Adapun BLT mitigasi risiko pangan berbeda dengan BLT El Nino. Namun, karena harga pangan masih mengalami kenaikan diperlukan intervensi dari pemerintah guna menjaga daya beli masyarakat.
Advertisement