Liputan6.com, Jakarta - Marshel Widianto diusung oleh Partai Gerindra menjadi bakal calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
“Saya tegaskan instruksi bahwa Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yaitu Marshel Widianto,” kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dikutip dari siaran pers, Kamis (20/6/2024).
Dasco pun menyerukan kepada seluruh kader Gerindra di Provinsi Banten untuk solid memenangkan Calon Kepala Daerah yang akan diusung oleh Partai Gerindra.
Advertisement
Marshel Widianto merupakan pelawak tunggal, komika, aktor, dan presenter berkebangsaan Indonesia. Karier Marshel merangkak naik usai jadi finalis Stand Up Comedy Academy musim ketiga.
Marshel Widianto pernah mengalami situasi di mana beberapa stasiun televisi mengambil keputusan untuk tidak memasukkannya dalam daftar tamu atau boikot. Kejadian ini berhubungan erat dengan kedisiplinan Marshel saat namanya sedang naik daun beberapa bulan lalu.
Dikutip dari showbiz Liputan6.com, menurut penuturan Marshel, pengalaman tersebut menjadi sebuah pembelajaran penting dalam karirnya di industri hiburan, khususnya dalam mengelola pekerjaan yang diterimanya.
"Sebenarnya saat itu bukan sepenuhnya diboikot, tapi lebih ke masalah disiplin dari pihak saya sendiri. Saya bisa menyimpulkan bahwa itu adalah momen pembelajaran yang berharga bagi saya," ungkap Marshel Widianto saat ditemui dalam sebuah kesempatan baru-baru ini.
Semua itu dijadikan Marshel sebagai sebuah pelajaran bagaimana menghadapi pekerjaan yang begitu banyak diterima.
"Bagi saya, ini menjadi pembelajaran berharga karena pada saat itu, jumlah pekerjaan yang datang begitu banyak hingga membuat beberapa hal menjadi kurang sesuai dengan ekspektasi," tambahnya.
Star Syndrome
Setelah popularitasnya meroket dan menerima banyak undangan sebagai bintang tamu di berbagai stasiun televisi, Marshel mengakui bahwa ia terperangkap dalam 'star syndrome' atas pencapaian yang telah diraihnya saat itu.
"Saya merasa terkejut dengan kondisi itu, saya mengalami apa yang disebut sebagai 'star syndrome' pada saat itu," kata Marshel.
Situasi ini menjadi momen yang mengagetkan karena berbagai tawaran pekerjaan yang begitu banyak diterima olehnya, sehingga membuatnya kehilangan arah dan bahkan terlambat datang dalam beberapa program yang mengundangnya.
"Ketika itu terjadi, saya kaget karena berbagai tawaran pekerjaan masuk begitu cepat, saya menerima semuanya. Akhirnya, saya sampai terlambat dalam beberapa kesempatan," paparnya.
Advertisement
Titik Balik
Pengalaman ini menjadi titik belok bagi Marshel untuk kembali memahami pentingnya manajemen waktu dan kedisiplinan dalam mengelola karirnya.
"Saya benar-benar kaget dengan situasi itu, terutama dalam memahami betapa pentingnya mengelola waktu dan mengembangkan kedisiplinan dalam menerima tawaran pekerjaan," pungkasnya.