Liputan6.com, Jakarta LRT Jabodebek memberlakukan sistem tarif baru bagi pengguna yang melakukan perjalanan singkat di stasiun yang sama. Kebijakan tarif baru LRT Jabodebek ini bertujuan untuk mendorong penggunaan layanan yang efisien dan mencegah potensi penyalahgunaan fasilitas.
Skema Tarif Baru
Tarif Maksimal
- Rp 10.000: Berlaku untuk perjalanan lebih dari 60 menit di stasiun yang sama pada hari kerja (Senin-Jumat) di luar jam sibuk (off-peak hour), serta pada hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional.
- Rp 20.000: Berlaku untuk perjalanan lebih dari 60 menit di stasiun yang sama pada hari kerja (Senin-Jumat) di jam sibuk (peak hour).
Tarif Minimum
- Rp 5.000: Berlaku untuk perjalanan kurang dari 60 menit di stasiun yang sama.Pembayaran:
Pengguna dapat melakukan pembayaran LRT Jabodebek menggunakan KMT KAI Commuter maupun Kartu Uang Elektronik (KUE) perbankan.
Baca Juga
Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono menghimbau pengguna untuk memperhatikan waktu tempuh perjalanan agar terhindar dari biaya tambahan yang tidak perlu.
Advertisement
Sosialisasi mengenai tarif baru ini akan terus dilakukan secara intensif melalui berbagai media agar pengguna dapat memahami dan mematuhi aturan yang berlaku.
"LRT Jabodebek berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi seluruh penggunanya," tegas Mahendro, Senin (8/7/2024).
LRT Singkatan dari Apa?
LRT adalah singkatan dari Light Rail Transit, sistem transportasi rel ringan yang digunakan di perkotaan untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar dengan menggunakan kereta yang lebih ringan dan sering kali berjalan di jalur terpisah dari lalu lintas kendaraan bermotor.
LRT biasanya memiliki rute yang pendek hingga menengah, dengan stasiun-stasiun yang teratur di perkotaan untuk memudahkan akses penumpang.
Keunggulan LRT termasuk kemampuan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi polusi udara, dan memberikan alternatif transportasi massal yang efisien. Sistem ini umumnya lebih terjangkau dalam hal biaya dan lebih cepat untuk dibangun dibandingkan dengan sistem kereta api konvensional.
Di beberapa kota besar di seluruh dunia, LRT menjadi pilihan utama untuk mengatasi masalah mobilitas perkotaan dan meningkatkan aksesibilitas publik terhadap berbagai area perkotaan.
Advertisement