Pegadaian Targetkan Laba Rp 5,6 Triliun di 2024, Apa Strateginya?

PT Pegadaian membukukan kinerja mentereng pada semester I 2024, selain laba bersih yang meningkat

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 30 Jul 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2024, 13:30 WIB
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo meresmikan gedung baru milik PT Pegadaian yang disebut The Gade Tower.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo meresmikan gedung baru milik PT Pegadaian yang disebut The Gade Tower. (dok: Arief)

Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian memproyeksikan laba bersih mencapai Rp 5,6 triliun hingga akhir 2024. Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan menjelaskan laba bersih hingga akhir 2024 tinggal dikalikan dua dari laba bersih pada semester I 2024. Pada semester I Pegadaian membukukan laba bersih sebesar Rp 2,9 triliun. 

“Insya Allah kalikan dua sajalah tercapai pasti, Untuk laba sekitar Rp 5,6 triliun,” kata Damar dalam Overview Kinerja Keuangan Semester I PT Pegadaian Tahun 2024, Selasa (30/7/2024). 

Sedangkan untuk Outstanding Loan (OSL), Damar optimis Pegadaian bisa mengalami pertumbuhan dan melampaui target yang sudah direncanakan hingga akhir 2024.

“Untuk OSL tidak perlu ditanya deh, Insya Allah bisalah, dengan adanya kondisi sumber daya manusia saat ini, kondisi risiko yang terpetakan dengan baik, kemudian pondasi-pondasi yang sudah kami siapkan, Insya Allah sampai akhir tahun bisa melewati semua targetnya,” jelas Damar. 

Kinerja hingga Semester I-2024

Pegadaian membukukan kinerja mentereng pada semester I 2024, selain laba bersih yang meningkat, aset Pegadaian juga meningkat secara tahunan sebesar 20,6 persen menjadi sebesar Rp 93,6 triliun. Outstanding Loan Pegadaian juga meningkat menjadi Rp 77 triliun pada semester I 2024 atau meningkat 22,5 persen YoY. 

“Ini tentunya didorong dengan pendapatan kita yang naik, tetapi biaya bisa kita turun sehingga laba bersih meningkat baik tahun ini,” jelas Damar.

Meskipun Outstanding Loan meningkat, tetapi Pegadaian berhasil menjaga tingkat Non Performing Loan (NPL) tetap rendah yaitu sebesar 1,01 persen pada semester I 2024 atau turun sekitar 0,54 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 1,55 persen. 

Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1 Cetak Laba Usaha Rp 477 Miliar di Semester I 2024

Warga mengantre di Pegadaian Cabang Banyuwangi, hendak melakukan penebusan barang jelang lebaran (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Warga mengantre di Pegadaian Cabang Banyuwangi, hendak melakukan penebusan barang jelang lebaran (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

PT Pegadaian Kantor Wilayah VIII Jakarta I menyelenggarakan paparan publik hasil kinerja sepanjang semester I 2024, dengan hasil yang cukup gemilang. Laba dan outstanding loan tetap tumbuh.

Pimpinan Kanwil VIII Jakarta I, Arief Rinardi S, mengatakan pertumbuhan laba usaha mencapai Rp477 miliar pada Semester I 2024 atau tumbuh 3,8 persen dari periode yang sama tahun lalu sebentar Rp459 miliar.

"Kita tumbuh sehat berkelanjutan, meskipun banyak Gadai swasta bertebaran yang menjadi pesaing kita," kata dia dikutip Jumat (12/7/2024).Untuk outstanding loan (OSL) , tumbuh melesat 22,6 persen dari Rp6,04 triliun semester I 2023 menjadi Rp7,386 triliun pada periode yang sama di tahun 2024. Dengan nilai omset tumbuh 25,1 persen menjadi Rp11,625 triliun semester I 2024 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,292 triliun.

Adapun komposisi portofolio Outstanding Loan segmen produk Gadai sangat mayoritas, berkontribusi Rp6,331 triliun atau 86 persen dan sisanya non Gadai Rp1,055 triliun atau 14 persennya.

"Jumlah nasabah aktif mencapai 1,419 juta jiwa tumbuh 3,5 persen pada Semester I 2024 dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1,371 juta jiwa. Peluang untuk mengejar pertambahan masih sangat luas, " Kata dia.

Pemimpin Wilayah yang sudah bekerja 34 tahun di Pegadaian ini mengatakan atas capian tersebut, didukung kredit macet yang sehat. Itu bisa dilihat dari Non Performing Loan (NPL) hingga paruh pertama tahun ini dikisaran 0,59 persen. Padahal kata dia, wilayahnya mematok 1,1 persen.

"Ini merupakan langkah yang sudah terukur karena mampu menekan NPL hingga ke bawah 1 persen, " Jelasnya.

Lima kantor cabang sebagai pendukung kinerja yaitu 5 Area yaitu Area Senen, Area Kramat Jati, Area Bekasi, Area Jatiwaringin dan Area Bogor. Dari lima area terdapat 55 cabang, dibawahnya dibantu 321 Unit Pelayanan Cabang serta 24 colocation di Bank Rakyat Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya