Kabar Gembira Buat Warga Depok, Stasiun Pondok Rajeg Segera Beroperasi

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa perizinan Stasiun Pondok Rajeg di Depok, Jawa Barat, telah kelar sehingga siap dioperasikan.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Jul 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2024, 16:00 WIB
Stasiun Pondok Rajeg di perbatasan Kota Depok dengan Bogor yang akan direaktivasi kembali Kementerian Perhubungan (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
Stasiun Pondok Rajeg di perbatasan Kota Depok dengan Bogor yang akan direaktivasi kembali Kementerian Perhubungan (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa perizinan Stasiun Pondok Rajeg di Depok, Jawa Barat, telah kelar sehingga siap dioperasikan.

"Setelah menyelesaikan 100 persen dokumen perizinan dan fasilitas layanan sebagai syarat pengoperasian, Stasiun Pondok Rajeg segera dioperasikan," kata Direktur Prasarana BPTJ Kemenhub Zamrides dikutip dari .

Zamrides menjelaskan dokumen perizinan yang telah diselesaikan meliputi Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan (UKL-UPL, sertifikat laik fungsi (SLF), penilaian sistem keselamatan, pelaksanaan pengujian prasarana perkeretaapian (jalur dan bangunan KA), serta standar pelayanan minimum (SPM).

Ia menuturkan persetujuan Andalalin telah dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat pada 15 Desember 2022, UKL-UPL telah diterbitkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok pada 6 Desember 2023.

Kemudian, penilaian sistem keselamatan oleh Direktur Keselamatan Perkeretaapian pada 23 Februari 2024, dan dokumen SLF oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemerintah Kota Depok pada 21 Maret 2024.

Selain dokumen tersebut, Zamrides menambahkan prasarana perkeretaapian berupa jalur dan bangunan KA telah selesai diuji dan dianggap memenuhi persyaratan teknis berdasarkan hasil pengujian dari Balai Pengujian Perkeretaapian.

“Emplasmen (peron) yang tadinya 60 m kami perpanjang menjadi 240m, pengangkat track diantaranya ada 40 cm sampai dengan 1,5 m. Untuk memenuhi uji prasarana, Stasiun Pondok Rajeg juga telah memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM)”, jelas Zamrides.

Dukungan secara penuh juga diberikan PT KCI dalam rangka mempermudah layanan penumpang KRL seperti telah tersedianya tapping gate, vending machine, peralatan ticket counter, signage, dan kursi tunggu penumpang.

“Untuk mempercepat pengoperasian layanan Stasiun Pondok Rajeg, kami juga telah berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian untuk dapat menugaskan penyelenggara prasarana perkeretaapian guna melakukan perawatan dan mengoperasikan prasarana perkeretaapian” terang Zamrides.

 

Studi Kelaikan Stasiun Pondok Rajeg

Rencana Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg
Kereta listrik Commuter Line (KRL) saat melintasi Stasiun Pondok Rajeg, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (12/8/2021). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ia menambahkan bahwa studi kelaikan Stasiun Pondok Rajeg telah dilakukan BPTJ pada tahun 2020 dan dilanjutkan dengan desain stasiun serta kajian lalu lintas pada tahun 2021. Adapun untuk konstruksi dilaksanakan pada tahun 2022--2023.

Lingkup pekerjaan pada tahun 2022 meliputi pengangkatan track dan listrik aliran atas (LAA) untuk penyesuaian persyaratan kelandaian, serta pengembangan struktur bawah bangunan stasiun dan peron.

“Untuk tahun 2023, lingkup pekerjaan meliputi pembangunan bangunan utama stasiun, struktur atas peron serta pekerjaan landscape yang meliputi pekerjaan arsitektur, akses jalan utama, dan fasilitas parkir. Keseluruhan fasilitas ini telah diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian di BTP Kelas I Jakarta," papar Zamrides.

Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg yang dilakukan BPTJ bertujuan untuk mengurai penumpukan penumpang di Stasiun Cibinong, Stasiun Citayam dan juga Stasiun Depok serta mengurai kepadatan lalu lintas di Willayah Kecamatan Cilodong dan Kecamatan Pondok Rajeg.

KAI Larang Pelaku Pelecehan di Kereta Naik KRL Commuter Line

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Suasana Stasiun Kereta KRL di Stasiun Karet Sudirman, Jakarta, Selasa (2/5/2023). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terancam tidak dapat mengganti 10 unit rangkaian KRL Jabodetabek yang akan pensiun pada tahun 2023 dan 19 unit pada tahun 2024 dikarenakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menolak usulan PT KCI untuk mengimpor rangkaian kereta bekas dari Jepang serta meminta perseroan membeli produk dalam negeri. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, KAI Commuter mengecam tindak kriminal dan kejahatan, terutama tindak pelecehan yang terjadi di area layanan operasional KRL Commuter Line. 

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, layanan keamanan bagi para pengguna KRL baik selama dalam perjalanan Commuter Line atau di lingkungan stasiun terus ditingkatkan. Itu jadi komitmen KAI Commuter untuk hadirkan layanan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak-anak.

"Untuk mencegah terjadinya tindak pelecehan seksual di area stasiun maupun di dalam KRL, KAI Commuter akan mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi berupa larangan menggunakan commuter line bagi pelaku tindak pelecehan," tegas Joni, Jumat (19/7/2024).

KAI Commuter juga akan memasukan data identitas pelaku tindak kriminal ataupun pelecehan kedalam data base sistem CCTV Analytic untuk memblokir dan mencegah pelaku tindak kriminal menggunakan Commuter Line kembali. 

Selain itu, sejak Agustus 2010 lalu telah meluncurkan layanan Kereta Khusus Wanita (KKW) yang tersedia di setiap kereta pertama dan terakhir rangkaian KRL Commuter Line. Untuk menjaga keamanan KAI Commuter juga menugaskan petugas pengamanan yang baik di dalam perjalanan Commuterline maupun di stasiun. 

KAI Juga bekerja sama dan koordinasi dengan pihak berwajib untuk penanganan setiap kejadian tindak kriminal maupun asusila yang terjadi di area layanan KAI Commuter.

"Kami siap memberikan dukungan penuh untuk melindungi dan mendampingi korban tindak pelecehan tersebut ataupun tindak kriminal lainnya dalam melanjutkan proses hukumnya," kata joni.  

Joni lantas mengimbau kepada seluruh pengguna commuterline agar waspada dan segera laporkan kepada petugas di dalam perjalanan commuterline maupun di area stasiun jika melihat tindakan yang melanggar hukum atau norma-norma agama. 

"Pengguna juga bisa langsung melaporkan kepada petugas di lapangan atau menghubungi layanan 24 jam Contact Center 021-121 untuk kami tindak lanjuti atas laporannya," pungkas Joni.

Tembus Rekor, Pengguna KRL Jabodetabek Dekati 1,15 Juta Penumpang per Hari

FOTO: Kapasitas Penumpang KRL Jabodetabek Naik Jadi 80 Persen
Sejumlah penumpang menunggu kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (19/5/2022). PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) membuat aturan baru tentang perjalanan KRL di wilayah Jabodetabek, yakni menambah kapasitas penumpang menjadi 80 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, tren volume pengguna KRL Jabodetabek terus meningkat. Tercatat juga rekor baru volume pengguna harian Commuter Line Jabodetabek sebanyak 1.149.417 orang, pada Senin, 1 Juli 2024. 

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan, pada hari kerja pada bulan awal semester II 2024 ini (1-12 Juli), tercatat rata-rata volume pengguna sebanyak 1.054.600 orang tiap hari.

"Volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada awal semester kedua ini menunjukan tren yang positif," ujarnya, Selasa (16/7/2024). Ia menambahkan, volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek tertinggi yaitu hampir menyentuh 1,15 juta orang. 

Sebelumnya pada semester I 2024, total volume pengguna KRL Jabodetabek tercatat sebanyak 156.816.151 orang. KAI Commuter juga mencatat volume tertinggi pada semester I 2024 sebanyak 1.042.066 orang pada Senin, 1 April lalu.

Untuk pelayanan setiap harinya, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 1.048 perjalanan commuter line mulai pukul 04.00-24.00 WIB. 

"Dengan jumlah jadwal yang tersedia tersebut, diharapkan pengguna untuk selalu merencanakan perjalanannya dengan cermat serta menghindari bepergian pada jam sibuk pagi (pukul 05.30-09.00 Wib) dan sore hari (mulai pukul 16.00-19.00 Wib)," imbuh Joni.

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya