Liputan6.com, Jakarta - Pren pasar properti di empat wilayah kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) menunjukkan potensi pasar yang menarik. Hal ini terungkap dalam riset yang dilakukan oleh marketplace properti Rumah123.
Head of Research Rumah123 Marisa Jaya menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di kawasan IKN dan sekitarnya pada 2023 melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur dan Indonesia secara keseluruhan, dimana pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,05%.
Baca Juga
"Pada 2023, Balikpapan mencatatkan pertumbuhan 6,5%, Samarinda 8,6%, Kutai Kartanegara 5,1%, dan Penajam Paser Utara 29,8%. Ini mengindikasikan perkembangan aktivitas ekonomi di kawasan IKN.” jelas dia dikutip Jumat (2/8/2024)
Advertisement
Selama periode Januari-April 2024, mayoritas pencari properti di sekitar kawasan IKN masih fokus pada rumah tapak dan tanah. Permintaan rumah tapak tertinggi tercatat di Balikpapan (69,1%) dan Samarinda (48,1%). Sementara itu, permintaan tanah paling tinggi terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (86,2%) dan Kutai Kartanegara (76,5%).
Selain rumah dan tanah, terdapat permintaan atas ruko dengan persentase tertinggi di Samarinda (29,3%).
Temuan ini memperlihatkan mayoritas permintaan di kabupaten yang menjadi bagian dari wilayah IKN adalah tanah. Sementara di dua kota terdekat, permintaan didominasi rumah tapak.
"Hal ini disebabkan keterbatasan pengembangan dan suplai properti residensial dan komersial di kedua kabupaten," kata Marisa.
Namun, tren ini di satu sisi juga menunjukkan minat masyarakat yang cukup tinggi untuk berinvestasi di sekitar wilayah IKN dengan mencari tanah atau lahan kosong. Selain dapat memanfaatkan peningkatan nilainya seiring perkembangan kawasan, investasi dalam bentuk tanah juga memberikan fleksibilitas bagi individu untuk mengembangkan properti sesuai dengan kebutuhan dan tren pasar properti IKN di masa depan.
Harga Rumah
Catatan Rumah123, indeks harga rumah tapak di kawasan IKN mengalami pertumbuhan 2,6% secara tahunan dan indeks suplai turun tipis 1,9%. Sementara indeks permintaan rumah tapak tumbuh mencapai 63,4%.
Sejak Januari 2023, tren pasar masih fluktuatif dari segi suplai dan permintaan karena masih minimnya transaksi properti yang terjadi di sekitar wilayah kawasan IKN dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia secara umum.
Dari sisi profil asal pencari di keempat area, permintaan didominasi warga yang berasal dari sekitar wilayah IKN dan Jakarta. Di Balikpapan, pencari properti tertinggi berasal dari kota itu sendiri (29,9%), Jakarta (21%) dan Samarinda (13,2%). Sementara di Kutai Kartanegara, permintaan banyak berasal dari Jakarta (23,4%), Samarinda (15%) dan Balikpapan (10,5%).
Di Penajam Paser Utara, permintaan tertinggi juga berasal dari Jakarta (31%), diikuti warga asal Balikpapan (9,5%) dan Samarinda (6,1%). Di Samarinda, permintaan terbesar berasal dari warganya sendiri (39,3%), disusul Balikpapan (19%) dan Jakarta (13,7%).
Advertisement
Ketertarikan Generasi Muda
Pada periode yang sama, pencari properti di kawasan IKN didominasi generasi muda dengan rentang usia 18-34 tahun, dengan rincian di Balikpapan (56,9%), Kutai Kartanegara (71,4%), Penajam Paser Utara (48,5%), dan Samarinda (56,4%).
Proporsi pencari properti pada rentang usia 35-64 tahun juga terlihat cukup signifikan, seperti di Balikpapan (42,8%), Kutai Kartanegara (28,6%), Penajam Paser Utara (51,5%), dan Samarinda (43,6%).
Ketertarikan terhadap proyek IKN menjadi faktor signifikan yang menarik minat generasi muda dalam mencari properti di kawasan tersebut.
Generasi ini, yang umumnya selalu mengikuti perkembangan terkini, ingin mengetahui lebih banyak tentang prospek dan perkembangan proyek besar IKN. Mereka juga tertarik melihat proyek-proyek yang akan dibangun di IKN dan bagaimana prospek perkembangan kawasan ini di masa depan.
Kekuatan Finansial Anak Muda
Selain itu, sebagian dari generasi muda juga melihat IKN sebagai peluang investasi properti. Dalam konteks ini, generasi muda yang telah memiliki daya finansial kuat mencari celah investasi di wilayah yang baru dengan potensi pertumbuhan tinggi.
"Mereka bisa saja melihat kawasan sekitar IKN sebagai area yang memiliki prospek kenaikan nilai properti yang besar di masa depan, terutama mengingat berbagai proyek pengembangan infrastruktur hingga fasilitas publik yang direncanakan,” papar dia.
Di sisi lain, IKN juga menawarkan insentif perpajakan bagi pengembang, investor maupun konsumen yang bisa mendorong geliat sektor properti di kawasan, mencakup pengurangan PPh atas pengalihan hak atas tanah bangunan, PPN tidak dipungut atas jasa sewa dan biaya konstruksi pengembangan properti, serta PPnBM 0% bagi hunian mewah.
Advertisement