Tak Jadi Ibu Kota Negara, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Ditaksir Masih 5,6%

Pada triwulan II 2024, pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat sebesar 4,90 persen secara yoy.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Agu 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2024, 15:00 WIB
20160405- Ahok Resmikan Wisata Malam Monas -Jakarta- Gempur M Surya
Pemandangan Monas saat malam hari, Jakarta, Selasa (5/4). Pembagian waktu penjualan dari pukul 08.00-16.00 sebanyak 1.800 tiket dan pukul 19.00-22.00 sebanyak 700 tiket. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI memproyeksikan ekonomi Jakarta tumbuh hingga 5,60 persen secara year on year (yoy) pada 2024. Meskipun, Jakarta tak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.

"Untuk keseluruhan tahun 2024, perekonomian Jakarta diprakirakan tumbuh kuat dalam kisaran 4,80 persen sampai 5,60 persen (yoy) meski berstatus DKJ (Daerah Khusus Jakarta)," kata Kepala BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar dalam acara Bincang-Bincang Media di Penang Bistro Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Pada triwulan II 2024, pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat sebesar 4,90 persen secara yoy. Angka ini meningkat dari triwulan sebelumnya sebesar 4,78 persen yoy.

"Jadi, kalau nasional itu terjadi perlambatan pertumbuhan dari 4,1 persen menjadi 5,03 persen, Jakarta justru menjadi peningkatan dari 4,78 persen k ke 4,9 persen," ucapnya.

Konsumsi Rumah Tangga Meningkat

Dari sisi permintaan, peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga (RT) dan investasi serta membaiknya kinerja ekspor. Sementara itu, konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi dan menjadi penahan pertumbuhan.

Tercatat konsumsi RT, menjadi kontributor terbesar perekonomian Jakarta pada triwulan II 2024. Konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2024 tumbuh sebesar 5,28 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,25 persen (yoy).

"Peningkatan tersebut sejalan dengan tingginya aktivitas saat HBKN Idulfitri, HBKN Idul Adha dan periode liburan," ucapnya.

 

Penjualan Ritel

Jelang lebaran pasar tanah abang diserbu warga
Pakaian muslim, serta baju anak menjadi buruan utama para pengunjung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Peningkatan konsumsi RT ini tercermin dari Indeks Penjualan Ritel berdasarkan hasil dari Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia. Indeks Penjualan Ritel pada triwulan II 2024 tumbuh 24,90 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2024 hajat 13,46 persen (yoy).

Selanjutnya, investasi juga tumbuh meningkat sebesar 4,66 persen (yoy), dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,36 persen (yoy). Meningkatnya investasi sejalan dengan masih berlangsungnya pembangunan proyek strategis multitahun Pemerintah seperti MRT dan LRT.

"Kinerja ekspor juga mengalami perbaikan pada triwulan II 2024 dengan pertumbuhan mencapai 7,06 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,23 persen (yoy). Perkembangan tersebut didorong oleh perbaikan ekspor barang dan meningkatnya ekspor jasa," urai dia.

 

Investasi Naik

Gaya Tya Ariestya Saat Main Lompat Tali di Bundaran HI Jakarta
Penggiat lompat tali saat menunjukkan beberapa gerakan di kawasan bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (12/6/2022). Komunitas Jump Rode Indonesia mensosialisasikan olahraga lompat tali beberapa variasi gerakan ya bisa di pelajari seperti gerakan satu kaki. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ke depan, Konsumsi RT dan Investasi diprakirakan akan tetap menjadi penggerak perekonomian Jakarta pada tahun 2024. Peningkatan konsumsi RT didukung kuatnya keyakinan konsumen, maraknya MICE dan Event, serta penyelenggaraan Pemilu (Pilpres, Pileg, dan Pilkada).

Sedangkan investasi didukung berlanjutnya proyek-proyek strategis, khususnya yang bersifat multitahun. Dari sisi lapangan usaha, prospek pertumbuhan yang meningkat ditopang oleh LU perdagangan, jasa keuangan, infokom, dan industri pengolahan yang tumbuh meningkat.

"Kendati demikian, beberapa risiko yang perlu diwaspadai sepanjang tahun 2024 yakni tertahannya ekonomi global, berlanjutnya ketegangan geopolitik, serta tren suku bunga The Fed (FFR) yang bertahan tinggi," tandasnya.

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya